Prabowo tak melihat etnis atau latar belakang sosialnya.
Baca juga: Hasil Quick Count Prabowo-Gibran Menangi Pilpres 2024, Gubernur Kaltara Penuhi Nazar Cukur Gundul
"Apapun sukunya, apapun kelompok etnisnya, apapun rasnya, apapun agamanya, apapun latar belakang sosialnya. Seluruh rakyat Indonesia akan menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga kepentingannya," jelasnya.
Prabowo lantas meminta para pendukungnya untuk tidak sombong dan euforia. Dia meminta para pendukungnya tetap rendah hati.
"Saya bersama Mas Gibran berpesan, menyampaikan, walaupun kita bersyukur, kita tidak boleh sombong, kita tidak boleh jumawa, kita tidak boleh euforia," ucap Prabowo.
Prabowo meminta pendukung untuk tetap rendah hati. Baginya, kemenangan Prabowo adalah kemenangan rakyat.
"Ya kita tetap harus rendah hati. Kemenangan ini harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya
Efek Jokowi
Hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei sejauh ini menempatkan Prabowo-Gibran di urutan pertama, unggul dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar-Mahfud.
Jika tidak ada perubahan, Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Sesuai Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu mengatur bahwa Pilpres dapat diselenggarakan satu putaran jika salah satu paslon mendapat lebih dari 50 persen suara , dan harus meraup paling sedikit 20 persen suara di 20 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Komisi Informasi Kaltara Tegaskan Hasil Pemilu Hitung Cepat Dapat Diakses Publik: Bisa Disengketakan
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, keberhasilan Prabowo-Gibran adalah karena faktor Jokowi.
"Ini adalah kemenangan Jokowi. Tingkat Approval rating Jokowi sangat tinggi di atas 80 persen Tingkat kepuasan kinerja Jokowi sangat tinggi," katanya, Rabu(14/2).
Jadi, menurut Burhanuddin, keunggulan Prabowo sejauh ini adalah kemenangan Jokowi.
Sementara, Pengamat Politik sekaligus peneliti dari LSI Denny JA, Aji Al Farabi punya pendapat berbeda. Ia menganggap, keunggulan Prabowo sejauh ini bukan semata karena faktor Jokowi.
"Tapi memang ada faktor lain yakni positioning. Pasangan 02 cukup ambil posisi yakni image yang baik seperti rekonsiliasi dan persatuan," ujarnya.