Kaltim Memilih

Andi Harun tak Ada Lawan di Pilkada Samarinda, Survei LSI Denny JA: Elektabilitas di Atas 90 Persen

Editor: Sumarsono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nama Wali Kota Samarinda, Andi Harun ( tengah )sepertinya tak ada lawan di Pilkada Samarinda 2024, hasil survei LSI Denny JA, elektabilitasnya mencapai di atas 90 persen.

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Nama Wali Kota Samarinda, Andi Harun sepertinya tak ada lawan di Pilkada Samarinda 2024, hasil survei LSI Denny JA, elektabilitasnya mencapai di atas 90 persen.

Menurut hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas Andi Harun pada Pilkada Samarinda 2024 tertinggi dari kandidat lainnya.

Hal itu terungkap dalam rilis hasil survei yang dipaparkan Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, pada Rabu (17/4/2024) malam di Cafe D'Bagios, Kota Samarinda. 

Pelaksanaan survei LSI Denny JA terbaru pada periode 25-31 Maret 2024.

Metode penentuan sampel yakni multi stage random sampling, melibatkan 600 responden. 

Teknik pengumpulan data yakni wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Dalam survei ini margin of error +-4,1 persen.

Baca juga: Hasil Survei LSI Denny JA: Masyarakat tak Melihat Parpol saat Memilih Kepala Daerah, tapi Aspek Ini

Jika kandidat head to head atau hanya dua pasangan calon, Andi Harun unggul jika dipertarungkan dengan para calon yang pernah maju di Pilkada Samarinda sebelumnya.

Diketahui pada Pilkada Samarinda 2020 lalu, calon Wali Kota lainnya yang ikut kontestasi adalah Darlis Pattalongi, M Barkati, Zairin Zain, dan Sarwono.

Tak hanya sampai di situ, elektabilitas Andi Harun yang menembus 91 persen, menurutnya faktor calon wakil wali kota tidak lagi berpengaruh.

Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, Rabu (17/4/2024) malam di Cafe D'Bagios, Samarinda membeberkan terkait hasil survey terhadap kecenderungn masyarakat dalam memilih kepala daerah pada Pilkada. (Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy) (Tribun Kaltim)

Karena ketika dipertarungkan dengan wakilnya sendiri Rusmadi Wongso, politisi Partai Gerindra ini tetap unggul.

Hal itu juga terjadi ketika nama Andi Harun disandingkan dengan 9 figur lain yang disurvei.

Terdapat nama politisi yang juga berpengalaman, sebut saja Hadi Mulyadi, Alpad Syarif, Satria Ramadani, Syahrir, sisanya merupakan kontestan pada Pilkada Samarinda 2020 lalu.

"Begitu juga ketika Andi Harun jika posisi calon Wali Kota Samarinda terbuka dengan 9 figur yang kita survei, unggul sebesar 79,3 persen.

Lalu kami lakukan survei 7 calon masih tetap unggul 86,8 persen dan terakhir survei dengan 6 calon tetap unggul di angka 88,0 persen," jelas Fadhli.

Pada bagian pemilih militan (strong voters) Andi Harun juga unggul dengan 68,6 persen dibandingkan figur lainnya.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru: Isran Noor Unggul di Pilgub Kaltim 2024, Disusul Andi Harun dan Hadi Mulyadi

Disusul Hadi Mulyadi 2,7 persen; M. Barkati 1,6 persen; Rusmadi Wongso 0,2 persen; Darlis Pattalongi 0,2 persen; Sarwono 0,0 persen; Rahasia/Belum Memilih/ Tidak Tahu/ Tidak Menjawab: 26,7 persen

Tak hanya itu, survei LSI Denny JA di lima Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Samarinda, meliputi

Dapil I Kecamatan Samarinda Ilir, Sambutan, Samarinda Kota;  Dapil II Kecamatan Palaran, Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang; Dapil III Kecamatan Sungai Kunjang; Dapil IV Kecamatan Samarinda Ulu;  Dapil V Kecamatan Samarinda Utara dan Pinang.

"Andi Harun juga unggul telak dari Hadi Mulyadi, M. Barkati, Rusmadi Wongso, Darlis Pattalongi dan Sarwono di atas 80 persen. Bahkan di Dapil II unggul 90 persen," sebut Fadhli.

Lebih jauh, figur Wakil Wali Kota Samarinda juga tampak pada survei terpisah yang dilakukan LSI Denny JA terhadap keinginan masyarakat terhadap incumbent.

Masyarakat yang disurvei 88,4 persen menginginkan kembali Andi Harun menjadi Wali Kota Samarinda.

Sedangkan, yang menginginkan kembali Rusmadi Wongso sebagai Wakil Wali Kota Samarinda sebesar 47,0 persen.

Meski survei LSI Denny JA pernah menemukan kepala daerah dengan tingkat survei kebalikannya, lebih besar persentase wakil dari pada kepala daerahnya.

Baca juga: Gerindra Kaltim Panaskan Mesin Politik, Usung Andi Harun atau Isran Noor, Jajaki Kemungkinan KT 2

Namun rata-rata, berdasarkan survei pihaknya, kata Fadhli, tergantung figurnya, misal memiliki power di partai, power secara sosial, populis di masyarakat, kemudian tidak bisa diam serta mampu memainkan isu, tentu pemilih mengerti akan memilih siapa.

"Alasannya bisa banyak hal terkait menginginkan kembali, tetapi kalau angka survei (ideal) rata-rata incumbent ketika angka menginginkan kembalinya di atas 75 persen, sepengalaman kami, bisa dengan lebih mudah memenangkan pilkada," tegasnya.

Lengkap profil dan biodata Andi Harun yang saat ini jadi Ketua Partai Gerindra Kaltim, dan namanya menguat jadi Ketua TKD Prabowo-Gibran Kaltim. (Kolase TribunKaltara.com/ TribunKaltim.co-Sintya Alfatika Sari dan Tribunnews-Jeprima)

Partai Gerindra Belum Ada Rekomendasi

Hingga kini DPD Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur  belum memberikan rekomendasi kepada siapapun kadernya untuk maju pada Pilkada Kaltim.

Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Andi Harun, Kamis (18/4/2024) menyatakan, Partai Gerindra belum merekomendasi siapapun, baik kader maupun tokoh politik yang namanya sudah muncul di publik.

"Saya juga menyampaikan beberapa klarifikasi sebagai Ketua Partai Gerindra Kaltim, bahwa belum ada merekomendasikan kepada siapapun terkait Pilkada Kaltim.

Jadi kalau ada pihak yang maju, itu pendapat pribadi atau personal, partai sama sekali belum rekomendasi siapapun," tegasnya.

Andi Harun juga membaca informasi yang beredar di media bahwa Sekretaris Gerindra Kaltim Seno Aji yang digadang–gadang maju bersama Rudy Masud di Pilkada Kaltim.

Baca juga: Nama-nama Kader PDIP Bakal Diusung Maju Pilkada Kaltim 2024, Pendaftaran Calon Dibuka hingga 15 Mei

Baginya, Partai Gerindra yang telah menang mutlak Pilpres 2024 dengan mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah seharusnya memiliki mental pemenang.

Ia tak sependapat jika Partai Gerindra seolah-olah meminta posisi tertentu di Pilgub Kaltim, karena menurut Andi Harun, jika ada kader secara pribadi menyatakan diri atau dinyatakan orang lain, itu sebatas pendapat pribadi.

Ia menyarankan kepada semua kader jangan bercita-cita untuk duduk di nomor dua, dan harus maju sebagai orang pertama.

"Apalagi misalnya untuk Pilkada Gubernur, saya membaca berita, ada seolah-olah kandidat Partai Gerindra meminta posisi 02 (Calon Wakil Gubernur).

Itu merendahkan Partai Gerindra, kita ingin dorong kader-kader dan figur kandidat yang terafiliasi dengan manifesto perjuangan Pak Prabowo Subianto dan partai itu yang kedepankan, kita usung," tegasnya.

"Kita sekarang punya presiden terpilih, partai kita masuk 3 besar nasional, masa’ cita-citanya orang kedua," sambung Andi Harun. (snw/uws)

Baca juga berita Tribun Kaltara lainnya di Google News

 

Berita Terkini