TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Di podcast mata lokal memilih, Kamis (9/10/2024) dengan Manager Of Content Tribun Kaltara.com, calon Bupati di Pilkada Bulungan 2024 Datu Iman Suramenggala menceritakan beberapa program kerja bersama wakilnya Cheito Karno atau Ashe lima tahun kedepan.
Datu Iman Suramenggala mengatakan, salah satu program kerja yang akan dilakukan jika terpilih dalam Pilbup Bulungan mensejahterakan masyarakat dari berbagai element dan sektor melalui pendekatan emosial, merasakan empati, berdiskusi serta mendengarkan keluh kesahnya.
“Satu saja, duduk bersama sentuh hatinya dengarkan keluh kesahnya. Bagaimana kita bisa mengetahui permasalah para petani, peternak dan lainnya kalau tidak pernah bicara. Dengarkan mereka bicara, selama ini mereka yang mendengarkan jadi gantianlah,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, kata Datu Imang Suramenggala, tentunya meningkatkan pendapatan para petani, peternak dan lainnya.
Baca juga: Datu Iman Suramenggala Bicara Blak-Blakan Soal Maju di Pilkada Bulungan 2024: Butuh Dua Tahun
“Kedua isi perutnya, isi dompetnya. Ya tadi melalui bagaimana cara untuk meningkatkan pendapatan mereka. Karena kalau sudah terisi dompetnya kesehatan ini tidak terlalu kita pikirkan. Karena kalau sakit tidak perlu mengantri BPJS untuk ke dokter,” jelasnya.
Begitu juga dengan pendidikan, Paslon nomor urut 2 mengatakan, ketika pendapatan sudah tinggi tentu masalah pendidikan tidak lagi menjadi problema bagi masyarakat. Karena memiliki previlage untuk menentukan pendidikan seperti apa yang diinginkan.
Salah satunya pemberian beasiswa dalam satu tahun penuh untuk 1000 orang mulai dari tingkatan SD, SMP dan SMA/MA dan SMK.
Dalam hal kesehatan, Paslon Datu Iman-Ashe (DIA KEREN) memiliki cita-cita untuk memperbaiki layanan kesehatan didaerah daerah yang memiliki akses yang cukup sulit dengan membangun rumah sakit pratama.
“Bagaimana kita dapat mendekatkan kesehatan didaerah yang aksesnya susah. Sehingga tidak menjadikan tanjung selor sebagai beban rujukan seperti prinsip otonomi daerah,” ucapnya.
Baca juga: Pilbup Bulungan, Datu Iman-Ashe Pilih Akronim DIA KEREN, Usung Visi Kedaulatan Pangan dan Kesetaraan
Dengan berbekal latar belakang berasal dari birokrat dan pengusaha, Datu Iman meyakini apa yang telah menjadi visi misi yang dituangkan dalam program kerja akan mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat.
“Kami sudah berhitung sejak dua tahun lalu, artinya visi misi ini tidak menghayal. APBD kit aini trendnya selalu naik, artinya tahun depan pasti mencapai angka Rp 2 Triliun,” jelasya.
Sehingga dengan nilai APBD Rp 2 Triliun, Paslon DIA KEREN ini akan mencukupi kebutuhan dari perbagai sektor salah satunya Dinas pertanian dan Dinas Perikanan.
Untuk sektor pertanian akan dialokasikan sebesar Rp 30 Miliar dan sektor Perikanan Rp 20 Miliar.
“Kami sudah hitung untuk alokasi anggaran Rp 30 Miliar selama dua tahun anggaran Rp 300 Miliar akan kembali kepada masyarakat. Ini prinsip kami sebagai pengusaha, apa yang dilempar kembalinya juga harus lebih,” tandasnya.
Berkaitan dengan kebutuhan petani, sejauh ini Datu Iman menyadari bahwa pupuk memang menjadi komponen utama bagi petani dalam mengelola pertaniannya. Namun ada satu hal yang sering luput yakni kondisi pasca panen.
Oleh karena itu, pemerintah perlu andil dalam proses panen para petani. Sehingga konektivitas antara petani dan pasar dapat berjalan dengan baik.
“Jadi kalau petani kita panen itu hasil produknya tidak bisa langsung masuk ke pasar, karena petani ini kan butuh modal yang artian saat menjual harus terima cash (uang sebagai bayaran). Sedangkan perusahaan ini pasti butuhnya invoice (tagihan), jadi tidak mungkin mereka nunggu berminggu-minggu,” terangnya.
Sehingga dalam hal ini, menurutnya perlu kehadiran pemerintah melalui Badan Penyanggah Pangan (BPP). Yang artinya produk masyarakat nantinya akan dibeli langsung oleh pemerintah.
“Pemerintah melalui BPP apakah nanti akan berbentuk perusda atau seperti apa bertugas mengemas produksi, menjaga mutu dan menjual ke perusahaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberadaan BPP nantinya akan berfunsi sebagai untuk menjaga stabilitas harga, memastikan mutu produk dan memastikan penjualan produk.
Terus berkurangnya lahan pertanian di Kabupaten Bulungan sempat disenggol oleh Paslon DIA KEREN ini. Pasalnya ditahun sebelumnya, Bulungan sempat menyatakan defisit beras kurang lebih sebanyak 16 ton.
Baca juga: Dapat Dukungan Tiga Parpol, Jalan Datu Iman-Ashe Makin Mulus Maju Pilkada Bulungan 2024
Dalam hal ini, Datu Iman Suramenggala menjelaskan berkurangnya area tanam atau produksi beras disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yakni ‘trauma’ para petani saat menjual hasil panen.
Dimana ongkos atau biaya pertanian lebih mahal dibandingkan harga jual beras, sehingga menjadikan para petani enggan untuk bertani kembali
“Kami sudah jalan, kami coba membenahi itu sejak 3 tahun terakhir. Wakil saya pak Ashe sudah mencetak sawah di desa sajau hilir, Desa Transmigrasi yang saat itu prosesnya masih personal, belum ada kepikiran maju Pilkada,” terangnya.
“Kalau saja kita bisa mencetak kembali, 6000 saja sawah di delta kayan ini sangat berpotensi dengan sumber air melimpah. Jadi kita tinggal buat tanggul, jika musim kemarau tinggal buka pintu air,” imbuhnya.
Sehingga dia dapat menjamin setiap bulannya para petani dapat mengantongi setidaknya Rp 10 juta dari hasil pertanian maupun perkebunanya.
(*)
Penulis: Desi Kartika Ayu