Tarakan Memilih

Debat Perdana Pilwali Tarakan, Paslon Kharisma Optimalkan Makan Bergizi Gratis dan Kader Posyandu

Penulis: Andi Pausiah
Editor: Junisah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paslon Nomor Urut 1, Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) menjawab segmen kedua debat perdana penajaman visi misi dan program paslon di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024-2029.

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Segmen ketiga debat publik pertama Pilwali Tarakan yang digelar KPU Tarakan di Jakar, Kamis malam (14/11/2024), Paslon nomor urut satu (Khairul-Ibnu Saud) Kharisma menjawab persoalan kesehatan, Kamis malam (14/11/2024). Kharisma bakal optimalkan program Makan Bergizi Gratis dan peran kader posyandu.

Adapun pertanyaan yang berkaitan dengan angka kematian bayi menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Berdasakan data Dinkes Tarakan menunjukkan, angka kematian bayi meningkat. Jumlah kematian bayi tahun 2019 sebanyak 6 kasus kemudian di 2022-2023 tercatat ada 7 bayi meninggal.

Mendapatkan pertanyaan ini Calon Wali Kota Tarakan Khairu menjawab strategis sistematis yang akan dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian bayi di Tarakan. Pertama  kematian bayi  biasanya dimulai  dari proses kehamilan. Salah satunya, orangtua yang jarang memeriksakan kehamilan di tenaga kesehatan memiliki potensi melahirkan bayi tidak sehat dan juga mengakibatkan meningkatkan risiko kematian bayi. 

Sehingga tentu lanjutnya, ada upaya agar ibu hamil harus memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. Posyandu diaktifkan kembali dimana sebelumnya mati suri pasca Covid-19. Karena sejak Cvid-10 2020-2021 dilarang keluar rumah dan tempat umum.

Baca juga: Debat Perdana Pilwali Tarakan, Paslon Kharisma Janji Siapkan Infrastruktur dan Beasiswa

“Peran nakes, kader kesehatan, kader dasawisma, kader PKK ini harus diaktifkan bagaimana mobilisasi ibu hamil agar mau memeriksakan diri ke Posyandu, puskesmas dan bidan yang membuka praktik,” ungkap Khairul.

Kemudian kedua, pemerintah harus menyiapkan faskes yang memadai. Jika terjadi kegawatdaruratan janin atau ibu hamil, bisa dilakukan pertolongan segera. Perluasan faskes dan tenaga kesehatan memadai juga menjadi strategi yang bisa diterapkan.

Tentunya lanjut pria yang juga familiar disapa Pak Dokter ini, menegaskan bahwa dari sisi kuantitas dan kualitas faskes harus disiapkan negara. Selain itu, ada program perbaikan gizi ibu hamil. Program dicanangakan Prabowo Subianto yakni Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa dioptimalkan tidak hanya anak sekolah.

“Bisa juga untuk ibu hamil dan masyarakat rentan dan didukung sepenuhnya. Dalam jangka panjang berdampak pada penurunan angka kematian bayi  dan juga angka kematian ibu yang melahirkan,” jelasnya.

Ibnu Saud, Calon Wakil Wali Kota Tarakan menambahkan, yang paling penting melibatkan seluruh kelompok masyarakat. Mulai dari kelompok ulama, pendeta, semua menyadarkankematian bayi jangan dipandang sebagai takdir.

Baca juga: Debat Publik Pertama Pilwali Tarakan di Jakarta, Khairul Ngaku Tidak Ada Persiapan Khusus

“Kita harus menyadarkan kesehatan janin ibu hamil menjadi penting karena dari sanalah segala sesuatu sangat bermula,” jelasnya.

Kemudian pada putaran kedua segmen ketiga, Calon Wali Kota Tarakan, Khairul mendapatkan pertanyaan dari poin B3 sub tema kesehatan yakni berkaitan dengan perilaku bebas buang air besar (BAB) sembarangan. 

Dimana berdasarkan data Dinkes Tarakan tahun 2023  dari 20 kelurahan menunjukkan hanya satu kelurahan yang patuh terhadap perilaku bebas buang air besar sembarangan atau BABS. Dampak pencemaran lingkungan dari perilaku BABS dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang merusak kualitas hidup masyarakat.

Maka Khairul, dalam menjawab strategi yang tepat yang bisa diterapkan mengatasi persoalan BABS  di antaranya edukasi terus menerus. Ia akui bahwa Tarakan adalah pulau dikelilingi perairan, hampir semua wilayah memiliki pesisir pantai. Dan BABS ini tentu lebih mudah dan BABS buang air dari rumah (khususnya pesisir). 

“Edukasi dari pemerintah, kader kesehatan, tokoh masyarakat dan stakeholder terkait memberikan penyadaran,” ujarnya.

Langkah lain yang bisa diterapkan adalah penyediaan fasilitas septitank dikelola komunal masyarakat pesisir dan tidak buang air besar langsung ke laut.

Paslon Nomor Urut 1 Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) akan mengikuti debat publik pertama Paslon Pilwali Tarakan yang dilaksanakan KPU Tarakan besok malam, Kamis (14/11/2024) pukul 20.00 Wita.. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)
Halaman
12

Berita Terkini