Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 41 Jakarta (1975-1979).
Lalu menyesaikan pendidikan menegah di SMA Negeri 3 Jakarta.
Effendi kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan jurusan S1 bidang Manajemen Perusahaan dari Universitas Jayabaya paa 1988.
Baca juga: Pelukan Effendi Simbolon ke Hasto Usai Sekjen PDIP Tepis Kadernya Beri Sinyal Dukungan Prabowo
Setelah itu, Effenfi melanjutkan pendidikan S2 di bidang Ilmu Politik Universitas Padjajaran dan lulus pada 2013.
Bahkan, ia juga meraih gelar doktor di bidang Hubungan Internasional dari universitas yang sama paa 2015.
Karier
Effendi Simbolon mengawali karier politiknya dengan bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P.
Ia pertama kali menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada 2004 dan berhasil mempertahankan kursinya selama empat periode berturut-turut.
Dalam kurun waktu itu, Effendi pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang menangani isu-isu energi, sumber daya mineral, riset, teknologi, dan lingkungan hidup sampai 2013.
Sejak tahun 2019, ia aktif sebagai anggota Komisi I yang berfokus pada pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi.
Sebelum menduduki kursi DPR RI, Effendi tercatat menempati posisi penting di sejumlah perusahaan, seperti Asisten Direktur di Djajanti Group, Vice President Director PT Sinar Alam Lestari, dan konsultan di PT Pupuk Kaltim.
Baca juga: 9 Daftar Hasil Survei Pilkada Jakarta, Elektabilitas Ridwan Kamil dan Pramono Anung Bersaing Ketat
Di dalam internal PDI-P sendiri, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana, serta menjadi salah satu bakal calon Sekretaris Jenderal PDI-P untuk periode 2010-2015.
Tak hanya berkarier di dunia politik, Effendi juga aktif dalam berbagai organisasi.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) hingga 2012, menggantikan Doddy Susanto.
Effendi juga menjadi salah satu penggagas berdirinya Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia (PSBI), sebuah perkumpulan yang bertujuan mempererat hubungan di antara marga Simbolon di seluruh Indonesia.
Pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013, Effendi mencalonkan diri bersama Jumiran Abdi.
Sayangnya, pasangan ini hanya memperoleh suara 24,34 persen, kalah dari pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi yang memperoleh 33,00 persen suara.
(*)
Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News