Berita Tarakan Terkini

Cendekiawan Muslim X Resmi Dibuka, Usung Tema Pengembangan Muslum Muda Berbasis 4I

Kegiatan Cendekiawan Muslim X diselenggarakan Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah Kota Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DOKUMENTASI HUMAS PEMKOT TARAKAN
RESMI DIBUKA - Kegiatan Cendekiawan Muslim X diselenggarakan Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah Kota Tarakan. Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, secara resmi membuka kegiatan “Cendekiawan Muslim X”, Selasa (11/11/2025). 

TRIBUKALTARA.COM, TARAKAN - Kegiatan Cendekiawan Muslim X diselenggarakan Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah Kota Tarakan.

Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, secara resmi membuka kegiatan “Cendekiawan Muslim X”, Selasa (11/11/2025). 

Kegiatan Cendekiawan Muslim X mengusung tema Pengembangan Muslim Muda Berbasis 4I: Imam, Intelektual, Innovation, Implementation di Era Digitalisasi.

Kegiatan  ini berlangsung di Komplek Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah, Jalan Sei Bengawan RT 02, Kelurahan Juata Permai.

Baca juga: Kompetisi Debat Demokrasi Resmi Ditutup Wakil Wali Kota Tarakan: Bangun Kualitas SDM Berdaya Saing

Wakil Wali Kota Tarakan menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah.

Dimana diketahui, Ponpes Daarul Ilmi Muhammadiyah telah menjadi pelopor dalam mencetak generasi Muslim berakhlak mulia, berwawasan luas, serta memiliki semangat inovasi dan kreativitas tinggi dalam menghadapi tantangan zaman.

"Pesantren memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Ibnu Saud.

Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan keagamaan, lanjutnya. Pesantren juga pusat pembentukan karakter, moral, dan intelektualitas generasi muda.

Ia menambahkan lagi, dalam konteks era modern, lanjutnya, pesantren harus mampu melahirkan cendekiawan Muslim yang tangguh dan pribadi yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Wakil Wali Kota juga menyoroti pentingnya semangat 4I  yakni Imam,  Intelektual, Innovation, dan Implementation. 

"4I ini sebagai landasan dalam membentuk generasi muslim muda yang unggul," lanjutnya.

Ia menambahkan lagi, setiap santri harus memiliki jiwa kepemimpinan mewakili Imam), kecerdasan berpikir (Intelektual), kemampuan berinovasi (Innovation), serta penerapan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata (Implementation).

Baca juga: Wakil Wali Kota Tarakan ikut Doa Bersama Lintas Agama di Mako Polres, Pererat Keberasamaan

Dalam era digitalisasi yang serba cepat, pendidikan pesantren, menurutnya, harus bersifat komprehensif dan adaptif, dengan menanamkan kemampuan berpikir kritis.

Terakhir  Ibnu Saud menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tarakan, akan terus mendukung setiap upaya pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda sebagai tulang punggung masa depan bangsa.

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkokoh sinergi antara dunia pendidikan, pesantren, dan pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

(Adv)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved