Berita Malinau Terkini
Bupati Malinau Kaltara Bicara Kebhinekaan, Wempi: Merantau Guru Terbaik Memahami Keberagaman
Hari ke 16 Irau Malinau merupakan penutup bagi persembahan 15 Paguyuban termasuk juga 11 Lembaga adat pada perayaan Irau Malinau ke-11 tahun 2025.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Hari ke 16 Irau Malinau, Kaltara merupakan penutup bagi persembahan 15 Paguyuban termasuk juga 11 Lembaga adat pada perayaan Irau Malinau ke-11 tahun 2025, Rabu (22/10/2025).
Dari total 26 komunitas yang menjadi aktor utama perayaan Irau Malinau rutin dua tahunan ini, terselip pesan bagaimana Malinau ditopang dan tumbuh menjadi kabupaten.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa meyakini pesan ini yang berupaya terus disampaikan dalam tiap 2 tahun hajatan Irau.
Menurutnya, dia sedikit memahami makna keberagaman setelah berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain, dari Kaltara hingga Ibu Kota Jakarta.
Baca juga: Mukad Ulid dan Ncaut, Pembebasan Larangan dan Sukacita Dayak Bulusu Tampil di Irau Malinau Kaltara
"Saya sedikit memahami makna keberagaman karena perjalanan hidup dari kecil mengikuti ayah saya. Lahir di Pelita Kanaan, hingga mengikuti Ayah tugas di Long Bila, Langap, sampai kembali lagi ke Kota. Kemudian ke Tarakan dan kurang lebih belasan tahun hidup di Jakarta," ungkapnya, saat kegiatan Paguyuban IKAT, Rabu (22/10/2025).
Sederhananya, manusia menurutnya bisa memahami detail nilai keberagaman bila melihat perbandingan kebudayaan.
Selain lintas desa di Malinau, Saat remaja, Wempi melanjutkan pendidikan ke Kota Tarakan, sebelum akhirnya merantau ke Jakarta dan menetap selama 11 tahun.
Selain itu dia juga pernah berkelana ke beberapa kota besar, diantaranya Makassar Sulsel sebelum akhirnya pindah lagi ke daerah lain.
Di ibu kota, dia hidup di tengah masyarakat Betawi dan berbaur dengan berbagai latar belakang suku dan agama. Pengalaman itu, katanya, menjadi sekolah kehidupan tentang makna toleransi dan saling menghormati.
Merantau baginya adalah guru terbaik memahami keberagaman.
Baca juga: Bupati Puji Keterlibatan Generasi Muda, Dayak Bulusu Tutup Penampilan Adat di Irau Malinau Ke-11
"Terutama bagi generasi muda. hari ini mungkin anda berdiri di Bumi Intimung tapi, besok anda mungkin berdiri di tanah yang berbeda. Ini bisa disebabkan karena pilihan hidup, bisa disebabkan karena pernikahan, tugas. Kita harus benar-benar saling mengenali budaya negeri ini mengenali bangsa ini," katanya.
Menurutnya ini merupakan satu dari sekian sebab digagasnya program Desa Sarjana.
Memberikan kesempatan kepada generasi pelanjut menikmati jenjang pendidikan tinggi dan memandang dunia dengan lebih luas.
(*)
Penulis: Mohammad Supri
| Pemkab Malinau KaltaraSeriusi Tawaran Kemenpar RI, Format Festival Budaya Tahunan Akan Dikonsep |
|
|---|
| 20 Hari Irau Malinau Kaltara Catat Perputaran Uang Rp107,8 Miliar, Naik 140 Persen dari 2023 |
|
|---|
| Malinau Kaltara Genap Berusia 26 Tahun, Senjakala Batubara dan Optimisme Sumber Ekonomi Baru |
|
|---|
| Rocky Gerung hingga Lintas Generasi Hadiri Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-26 Kabupaten Malinau |
|
|---|
| Iwan Fals Siap Bawakan 20 Lagu Spesial Malam Puncak Irau, Satu Ciptaan Untuk Malinau Kaltara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Bupati-Malinau-Wempi-W-Mawa-221025S.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.