Pemukulan Gong Tanda Dimulainya Karya Kreatif Benuanta 2025, Tampilkan Produk Unggulan Kaltara

​Bank Indonesia mengajak seluruh masyarakat Kaltara untuk terus meramaikan dan menyukseskan KKB 2025.

"Melalui Karya Kreatif Benuanta 2025 ini, kita tidak hanya menampilkan hasil karya terbaik pelaku UMKM dan insan kreatif Kalimantan Utara, tapi juga menunjukkan semangat kolaboratif dan inovatif yang menjadi pondasi penting dalam membangun ekonomi yang tangguh," bebernya.

​Tahun ini, Seno menambahkan,  KKB hadir dengan pembaruan yang fokus pada dukungan ekonomi kreatif dan digitalisasi. Salah satu terobosan adalah hadirnya kompetisi E-sport yang melibatkan Gen Z dan Gen Alfa. 

"Langkah ini sejalan dengan arah transformasi ekonomi nasional yang menargetkan sumbangan sektor ekonomi kreatif sebesar 8 persen terhadap PDB," ujarnya.
​
Selain itu, KKB 2025 juga menghadirkan forum hak cipta dan merek untuk mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk UMKM.

"Ada juga  lomba tari dan video yang memperkaya ekspresi budaya Provinsi Kaltara. Serta penerapan prinsip keberlanjutan (sustainability) UMKM yang berpartisipasi sebagai bagian dari transformasi menuju ekonomi hijau," terangnya.
​
Selanjutnya puncak pada hari Minggu akan diisi dengan penandatanganan MoU bisnis matching antara buyer dengan UMKM Kaltara, penyerahan pembiayaan UMKM oleh perbankan, dan diakhiri dengan hiburan.

Wakil Gubernur Kaltara, Ingkong Ala ikut melakukan pemukulan gong tanda dimulainya KKB 2025. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa selama ini Pemprov Kaltara cukup banyak melakukan fasilitasi dukungan kepada para pelaku UMKM.

"Pemprov sudah melakukan fasilitasi HAKI,  kemudian melakukan kegiatan Wastra Kaltara bersama desainer nasional dan berbagai even lainnya," ujarnya.

Pemprov juga sudah melakukan prmoai membantu para UMKM sampai level internasional. 

"Membawa produk wastra tingkag nasional sampai internasional ke Tiongkok dan Malaysia," urainya.

Seluruh upaya yang telah dilakukan Pemprov diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunana ekonomu Kaltara secara berkelanjutan. 

"Termasuk meningkatkan nilai transaksi  atau jumlah pelaku usaha. Setiap kebijakan program menyentuh aspek pemberdayaan manusia di Kaltara. Harapannya pelaku UMKM tidak hanya jadi penonton di tengah arus ekonomi tapi jadi aktor utama,  tangguh,  adaptif dan bisa memanfaatkan peluang," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah