Berita Nunukan Terkini
DSP3A Nunukan Ingatkan Orang Tua Awasi Penggunaan Gawai Anak, Marak Kasus Video Disalahgunakan
DSP3A Nunukan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan perangkat elektronik (Gawai) oleh anak-anak.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Skosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunuan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan perangkat Elektronik (Gawai) oleh anak-anak.
Peringatan ini disampaikan menyusul maraknya kasus penyalahgunaan video di kalangan pelajar yang berpotensi mengarah pada eksploitasi ekonomi maupun kekerasan seksual terhadap anak.
Kepala DSP3A Nunukan, Faridah, mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkait anak-anak yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran video tidak pantas.
Sebagian kasus bahkan ditangani secara internal oleh pihak sekolah maupun diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Duel Spesifikasi Oppo A5 vs Oppo A5x, Gawai Murah Tahan Banting, Harga HP Cuma Rp 2 Jutaan
“Sudah ada laporan anak-anak yang videonya disalahgunakan, bahkan dijadikan objek ekonomi. Ini sangat memprihatinkan dan menjadi tanggung jawab kita semua, terutama orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anaknya,” kata Faridah kepada TribunKaltara.com, Senin (03/11/2025), sore.
Menurut Faridah, peningkatan kasus ini tidak lepas dari kemudahan akses anak terhadap Gawai dan internet tanpa pengawasan yang memadai dari keluarga.
Banyak anak menghabiskan waktu dengan ponsel hingga larut malam tanpa kontrol orang tua, sehingga membuka peluang terjadinya pergaulan bebas dan penyalahgunaan media sosial.
Ia menilai, akar persoalan terletak pada rendahnya kesadaran dan kemampuan orang tua dalam mendampingi anak di era digital.
“Kami sudah sering melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan pengajian ibu-ibu untuk mengingatkan pentingnya mengawasi penggunaan gadget anak. Tapi pada akhirnya, semua kembali ke peran orang tua di rumah,” ucapnya.
Faridah mencontohkan beberapa kasus yang berawal dari kepercayaan berlebihan orang tua terhadap anak.
“Ada anak yang bilang mau belajar kelompok, padahal pergi dengan teman lawan jenis dan tidak pulang hingga malam. Ini seharusnya bisa dicegah kalau orang tua tahu dengan siapa dan ke mana anaknya pergi,” ungkapnya.
DSP3A Nunukan terus menggencarkan edukasi tentang pola asuh anak dan remaja di era digital melalui kegiatan sosialisasi Peningkatan Pola Asuh Anak dan Remaja.
Program ini bertujuan agar orang tua memahami risiko yang mengintai anak, mulai dari pergaulan bebas, kecanduan konten tidak pantas, hingga potensi eksploitasi online.
Faridah menegaskan, pengawasan bukan berarti membatasi secara berlebihan, melainkan membangun komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.
Baca juga: Desain Gawai Beda Jauh, Ini Adu Spek Oppo Find X8 Pro vs Oppo Find X5 Pro, Harga HP Selisih Rp5 Juta
Ia berharap masyarakat, sekolah, dan orang tua dapat bersinergi menciptakan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak, khususnya menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.
“Anak-anak butuh bimbingan, bukan hanya larangan. Kalau komunikasi di rumah baik, anak akan lebih terbuka dan tidak mudah terjerumus,” tegasnya.
Penulis: Febrianus Felis
| PT PPS di Nunukan Kaltara Dinilai tak Serius, Warga Lintong Minta Lahan Mereka Dikembalikan |
|
|---|
| Masuk Tanpa Dokumen Resmi, Enam Warga Malaysia Dideportasi dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan |
|
|---|
| Diduga Mengantuk, Pengemudi Mobil Ayla Putih Tabrak CRV Hitam di Jalan Fatahillah Nunukan |
|
|---|
| Serap Aspirasi Warga Binusan dan Ujang Fatimah, DPRD Nunukan Fokus Bangunan Air Bersih dan Mangrove |
|
|---|
| Raden Iwan Kurniawan, Birokrat Senior Ditunjuk Bupati Irwan Sabri Jabati Plt Sekda Nunukan Kaltara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Kepala-DSP3A-Nunukan-Faridah-031125S.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.