Berita Bulungan Terkini

2 Wilayah di Bulungan jadi Titik Intervensi Utama Percepatan Penurunan Stunting

Pemkab Bulungan menetapkan Kelurahan Tanjung Selor Timur dan Desa Jelarai jadi titik intervensi utama Percepatan Penurunan Stunting

ISTIMEWA
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING - Pemkab Bulungan menetapkan Kelurahan Tanjung Selor Timur dan Desa Jelarai Kecamatan Tanjung Selor jadi titik intervensi utama Percepatan Penurunan Stunting. Wakil Bupati, Kilat mengharapkan kolaborasi ini tidak hanya seremoni, tetapi perlu tindakan nyata, Kamis (6/11/2025). 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan terus menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting.

Kali ini, upaya tersebut diwujudkan melalui penandatanganan komitmen bersama kemitraan multi pihak antara Pemkab Bulungan dan GIZ melalui program PLHL, yang digelar di Ruang Rapat Sekda, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (6/11/2025).

Ini menjadi langkah penting dari percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan gizi anak.

Penandatanganan komitmen diikuti oleh berbagai unsur mulai dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, organisasi perempuan, hingga kader kesehatan.

Wakil Bupati Bulungan Kilat Bilung menegaskan persoalan stunting tidak bisa diselesaikan hanya dengan rapat dan seremoni, tetapi perlu kerja nyata di lapangan.

"Jangan Hanya Seremonial, Harus Ada Aksi Nyata. Target kita Zero Stunting di Bulungan," tegasnya, Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, fokus kegiatan Percepatan Penurunan Stunting  berada di dua wilayah prioritas, yakni Kelurahan Tanjung Selor Timur dan Desa Jelarai Kecamatan Tanjung Selor.

"Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar karena semua sudah tahu betapa pentingnya persoalan stunting ini. Namun saya merasa sedih, karena ternyata masih ada sekitar 38 anak di Tanjung Selor Timur yang mengalami stunting, padahal itu wilayah kita sendiri," ucapnya.

Dalam hal ini, Kilat menekankan kepada seluruh pihak untuk benar-benar berkomitmen dan turun langsung mencari tahu kendala di lapangan.

"Kita harus turun ke lapangan agar tahu masalah yang sebenarnya. Saya minta posyandu dan ibu-ibu PKK terus diberdayakan untuk mendeteksi dan menindaklanjuti setiap kasus stunting. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua," tegas Wabup Bulungan.

Selain itu, Kilat meminta agar setiap instansi melaporkan hasil kerja berbasis data konkret.

"Laporan ke depan harus disertai data by name by address, supaya kita tahu siapa yang harus dibantu dan apa yang perlu dilakukan. Saya ingin desa dan kecamatan lain juga termotivasi untuk ikut bergerak," ucap Kilat.

Baca juga: Program Gerakan Cegah Stunting di Kaltara Capai 75 Persen, Bulungan Tertinggi 188 Persen

Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbang Bulungan, Iwan Sugiyanta menambahkan, angka prevalensi stunting di Bumi Tenguyun kini mengalami penurunan yang cukup menggembirakan.

"Pada tahun 2023 prevalensinya mencapai 22,6 persen, dan kini turun menjadi 15,9 persen. Ini hasil kerja keras lintas sektor yang terus bersinergi," jelas Iwan.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved