Selamat, Paduan Suara Pimping Juara 1 di Pesparani Katolik Bulungan 2025

Ringkasan Berita:

• Tim paduan suara Desa Pimping juara 1 Pesparani Katolik tingkat Kabupaten Bulungan 2025.
• Persiapan tim terbilang singkat, namun tetap semangat hingga meraih hasil terbaik.
• Pesparani ke-4 di Sekatak diikuti 300 peserta, jadi wadah pembinaan iman dan solidaritas umat.

TRIBUNKALTARA.COM - Tim paduan suara asal Desa Pimping, keluar sebagai juara 1 di Pesparani Katolik tingkat Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) tahun 2025.

Sebagai informasi, Desa Pimping adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.

Jarak Desa Pimping ke Tanjung Selor (ibu kota Kabupaten Bulungan) sekitar 50,8 km, dengan waktu tempuh ±1 jam 47 menit melalui jalur darat.

Untuk Tribuners ketahui, Pesparani adalah singkatan dari Pesta Paduan Suara Gerejani.

Pesparani merupakan ajang yang berisi perlombaan dan festival bernyanyi lagu-lagu rohani umat Katolik.

Di Pesparani Katolik diperlombakan sejumlah kegiatan, seperti Mazmur, lektor, cerdas cermat rohani, tutur kitab suci, dan lainnya.

Baca juga: Riki Jasthin, Lulusan IPB Juara Lomba Mazmur di Pesparani Katolik Bulungan

Acara Pesparani Katolik tingkat Kabupaten Bulungan tahun ini dilaksanakan pada 14-16 November 2025 di Kecamatan Sekatak, Bulungan.

Di ajang Pesparani Katolik tingkat Kabupaten Bulungan tahun ini, tim paduan suara asal Desa Pimping keluar sebagai juara 1.

"Puji Tuhan, paduan suara Desa Pimping meraih juara 1 di Pesparani Katolik tingkat Kabupaten Bulungan tahun ini," kata ketua pendamping sekaligus pelatih  tim paduan suara Desa Pimping, Stephanus Maximilianus (41), saat ditemui TribunKaltara.com, Minggu (16/11/2025).

Stephanus Maximilianus mengapresiasi tim paduan suara Desa Pimping yang mampu juara 1 di Pesparani Katolik Bulungan kali ini.

Sebulan terakhir sebelum Pesparani Katolik tingkat Kabupaten Bulungan dilaksanakan, tim paduan suara Desa Pimping geber Latihan.

Meski diakui oleh Stephanus Maximilianus, waktu persiapan tersebut masih terbilang singkat.

"Menurut saya, persiapan kami sebenarnya terbilang singkat.

Apalagi bernyanyi dengan empat suara itu cukup membutuhkan waktu yang panjang juga.

Ditambah lagi dengan lagu yang juga cukup sulit.

Puji Tuhan, teman-teman tetap semangat dalam latihan dan praktek dan sampai pada akhirnya bisa mendapat hasil yang seperti ini," ujar Stephanus Maximilianus.

Stephanus Maximilianus menambahkan, Pesparani Katolik bukan sekadar ajang perlombaan.

Tetapi juga sarana memperkuat iman, mempererat persaudaraan, serta memperkaya budaya liturgi umat Katolik. 

"Kita berharap, raihan ini menjadi motivasi untuk terus berbenah dan anak-anak muda Katolik (OMK), meningkatkan kualitas pembinaan umat, sekaligus membawa nama Tanjung Palas Utara, Pimping semakin dikenal di tingkat kabupaten maupun provinsi," tambahnya.

Pasca juara 1, Stephanus Maximilianus bilang tim Desa Pimping tetap akan bersiap-siap jika nantinya ada event serupa.

"Kami akan persiapkan tim lebih baik lagi tentunya.

Pasti banyak juga saingan.

Makanya latihan-latihan tetap akan kita gencarkan nantinya," pungkasnya.

Baca juga: Buka Munas III LP3KN, Menteri Agama Dukung Pesparani sebagai Wajah Gereja dan Bangsa

Penjelasan Ketua LP3KD Bulungan

Terpisah, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah ( LP3KD) Bulungan, Pastor RD. Benidiktus Paulus, menjelaskan bahwa Pasparani jadi wadah untuk membina iman umat dalam ajang musik liturgi, pendalaman iman, dan peneguhan iman umat.

Pesparani tingkat kabupaten Bulungan ke-4 ini, diadakan di Paroki Santo Carolus Sekatak.

Diikuti sekitar 300-an peserta dari berbagai kecamatan di kabupaten Bulungan. 

Seperti Kecamatan Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas, Tanjung Selor, dan Sekatak. 

Dan diwakili oleh Stasi Long Lembu, Paroki Mara 1, lingkungan St. Yosef dan Petrus dan Paroki Sekatak.

“Dalam Pesparani ini ada berbagai perlombaan.

Seperti paduan suara gabungan, mazmur anak, remaja, omk dan dewasa, bertutur kitab suci anak," kata Pastor Beni

Pastor Beni menambahkan, Pesparani diadakan untuk meningkatkan persaudaraan dan solidaritas antar umat.

Pesparani mengajarkan secara langsung pentingnya musik liturgi dalam hidup beriman. 

Dalam Pesparani, peserta juga diharapkan mampu bekerjasama dan berkolaborasi bersama dalam hidup menggereja dan bermasyarakat,

Serta, menumbuhkan sikap solider sesuai dengan tema yang diusung. 

Pesparani tahun ini mengusung tema, Bersinodal dalam Harmoni Membangung Bangsa dan Negara.

"Secara tidak langsung melalui Pesparani ini, sekaligus mengajak OMK untuk ikut ambil bagian dengan cara mereka masing-masing. 

"Misalnya ambil bagian dalam keanggotaan panitia lokal, dalam hal ini sebagai seksi LO, dan membantu seksi yang lain," ujar Pastor Beni.

Pastor Beni beber, Pesparani biasanya dilakukan setiap tahun dengan tuan rumah bergantian.

Tahun depan, Pesparani tingkat Bulungan akan dilaksanakan di Paroki Mara Satu, Kecamatan Tanjung Palas Barat.

"Mereka yang menang akan dipilih untuk melanjutkan kegiatan ini ke jenjang provinsi, dan kemudian puncak nasional.

"Harapannya, jiwa dan semangat kaum muda terjadi dan membara, sebagai pilar gereja masa depan dengan pemberian diri yang total," pungkasnya.

(*)

Penulis: Agustinus Gabriel Wahyono (Siswa PKL SMKN 1 Tanjung Palas Utara)

Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News