Pemkab Nunukan

Pemkab Nunukan Perketat Pengawasan Mutu Beras Jelang Penyaluran Bantuan Pangan Oktober-November

Jelang penyaluran bantuan pangan untuk periode Oktober–November, Pemkab Nunukan memastikan seluruh bantuan berada dalam kondisi layak konsumsi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FELIS
PENGAWASAN MUTU BERAS - Menjelang penyaluran bantuan pangan untuk periode Oktober'November, Pemerintah Kabupaten Nunukan memastikan seluruh komoditas bantuan berada dalam kondisi layak konsumsi, Senin (17/11/2025), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Menjelang penyaluran bantuan pangan untuk periode Oktober–November, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan memastikan seluruh komoditas bantuan berada dalam kondisi layak konsumsi.

Pengawasan intensif dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, terutama terhadap kualitas beras yang menjadi bahan pokok utama dalam program tahunan tersebut.

Program yang didanai Bappenas dan disalurkan melalui Perum Bulog Cabang Tarakan ini memasuki tahun kedua pelaksanaan di Nunukan, dengan total 8.121 penerima manfaat. 

Selain beras 10 kilogram per bulan, pemerintah menambahkan minyak goreng sebagai komoditas tambahan khusus untuk dua bulan terakhir tahun ini.

Baca juga: Wali Kota Tarakan Salurkan Bantuan Stimulan Bagi Korban Longsor, Bahan Bangunan Senilai Rp 5 Juta

Kabid Ketahanan Pangan, Wiwin Indrayanti, menegaskan bahwa pemeriksaan kualitas beras kembali menjadi prioritas. 

Dirinya menyebut hingga saat ini belum ditemukan indikasi penurunan mutu ataupun laporan keberatan dari masyarakat selama program berjalan.

“Mutu beras layak. Kalau pun nantinya ada keluhan, tentu akan dikoordinasikan kembali dengan Bulog. Sampai sekarang belum pernah ada pengembalian,” ujar Wiwin kepada TribunKaltara.com, Senin (17/11/2025), siang.

Selain aspek mutu, Wiwin menyampaikan bahwa persiapan teknis penyaluran juga menjadi perhatian. 

Distribusi akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia yang akan menentukan titik pembagian di tiap kelurahan setelah rapat pemantapan minggu depan.

Namun di lapangan, beberapa hambatan masih dijumpai, salah satunya terkait ketidakhadiran warga saat jadwal penyaluran berlangsung. 

Ketika penyaluran sudah memasuki minggu kedua, petugas PT Pos terkadang tidak lagi berada di lokasi sehingga warga harus menunggu jadwal berikutnya.

"Kondisi seperti ini sebenarnya tidak menimbulkan masalah besar, namun kita berharap penerima juga harus disiplin dalam mematuhi jadwal," tegasnya.

Di sisi lain, terdapat keluhan dari sejumlah kelurahan mengenai validitas data penerima. Beberapa nama dinilai sudah tidak tepat sasaran.

“Sebagian kelurahan menanyakan akurasi data. Ada penerima yang sebenarnya sudah mampu. Karena data sekarang satu pintu dari Dinas Sosial, kami dorong kelurahan untuk mengusulkan perbaikan secara resmi,” ucapnya.

Baca juga: Bantuan Hibah 24 Ekor Kambing ke Poktan Rojo Koyo, Harapkan Dorong Pengembangan Usaha Ternak Petani

Kecamatan Sembakung menjadi wilayah dengan jumlah penerima terbanyak, mencapai 715 orang dari 10 desa.

Dengan sejumlah persiapan tersebut, Pemkab Nunukan berharap penyaluran bantuan berjalan tertib, tepat mutu, dan tepat sasaran.

“Yang paling penting adalah masyarakat terbantu dan seluruh proses berjalan sesuai prosedur,” pungkasnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved