Pilkada Kaltara

Rp 4 Miliar Dianggarkan KPU untuk Debat Cagub-Cawagub Kaltara 2020, Bagaimana Formatnya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara menganggarkan miliaran rupiah untuk pelaksanaan debat cagub-cawagub Kaltara 2020.

Penulis: Rismayanti | Editor: Syaiful Syafar
kaltara.kpu.go.id
KPU Kaltara menganggarkan miliaran rupiah untuk pelaksanaan debat cagub-cawagub Kaltara 2020. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara menganggarkan miliaran rupiah untuk pelaksanaan debat cagub-cawagub Kaltara 2020.

Anggaran ini juga termasuk dalam penyiaran pelaksanaan debat secara live di stasiun TV nasional.

"Targetnya itu disiarkan secara live melalui TV nasional dan untuk TV nasional itu memang tidak kecil jumlah anggarannya. Kami melakukan survey paling terkecil itu Rp 1,4 miliar untuk satu kali siaran," ujar Komisioner KPU Kaltara Divisi Sosilisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Haryadi Hamid.

Haryadi menambahkan penyiaran secara live melalui stasiun TV nasional saat pelaksanaan debat nantinya akan dilakukan satu kali dan selebihnya akan dilakukan melalui stasiun TV lokal.

"Sisanya (dua kali debat) memberdayakan TV lokal. Jadi di TV lokal ini kan agak lebih murah dari pada TV nasional," ungkapnya.

Kabupaten Tana Tidung Belum Punya Kodim, Ini Kata Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto

Nantinya pelaksanaan debat ini, kata Haryadi, akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar secara keseluruhan.

Jika debat pilkada lalu peserta boleh membawa para pendukung, namun kini tidak lagi mengingat pandemi Covid-19.

Sesuai Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020, debat kandidat akan dibatasi.

Tidak ada lagi pendukung dan undangan.

"Yang ada hanya pasangan calon, dari KPU, dari panelis, lalu kemudian hanya bisa dihadiri oleh sebagian tim kampanye," kata Haryadi.

"Mungkin jumlahnya nanti kita atur apakah 7 orang atau 10 orang, maksimalnya kita lihat dulu kapasitas ruangannya," sebutnya.

Mengenal Irjen Pol Bambang Kristiyono, Kapolda Kaltara yang Baru Pengganti Irjen Pol Indrajit

Berkaca pada Pilgub Kaltara 2015, semua pelaksanaan debat dilakukan di wilayah Kaltara, Nunukan 1 kali, Tarakan 1 kali dan terakhir di Tanjung Selor.

"Ya mungkin nanti akan ada perubahan, mungkin di antara salah satu daerah ini tidak akan digunakan sebagai tempat debat kalau seandainya ada debat nanti yang dilaksanakan di pusat," jelasnya.

Namun, berkaitan pelaksanaan debat di pusat, KPU Kaltara juga masih mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota Negara.

"Sekiranya di pusat itu tidak memungkinkan karena masih zona merah, kita akan alihkan itu tetap kembali ke daerah dengan tetap menggunakan maksimal siaran langsung dan menggunakan kanal-kanal yang bisa kita sampaikan informasinya," tutupnya.

Direncanakan Tiga Kali

KPU Kaltara merencanakan debat publik bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara sebanyak tiga kali.

"Tiga kali itu akan ada variasi-variasi dari setiap debat ke debat yang lain. Mungkin dari sisi kombinasi pasangan calonnya, lalu kemudian terkait dengan setting tempat, akan berpindah-pindah," ujar Haryadi Hamid, Rabu (29/7/20).

Sederet Upaya Pemprov Kaltara Bantu Warga di Perbatasan RI-Malaysia

Bisa saja, kata dia, untuk settingan debat nantinya dilaksanakan dua kali di daerah, satu kali di pusat.

Dalam hal itu, KPU Kaltara mempersiapkan, ada dari sisi kebijakan di internal, bahwa untuk panelis diutamakan dari kalangan akademisi.

Tentu, akademisi yang akan banyak diberdayakan itu adalah akademisi di lingkup Provinsi Kalimantan Utara.

"Kita punya stok akademisi di Universitas Borneo Tarakan, di Universitas Kaltara, STIE, lalu kemudian STMIK PPKIA, dan kampus-kampus yang lain," sebut dia.

Maka, dalam rangka persiapan itu, sejak jauh-jauh hari, KPU Kaltara melakukan survey.

"Untuk pembagian tim, kami sudah sampai tim yang kelima bertugas untuk survey itu," terang dia.

Kisah Siswa Berprestasi di Tarakan, Jualan Keliling sambil Belajar, Igin Jadi Pengusaha Batu Bara

Ada tim yang ke Yogyakarta, Jakarta, Kalimantan Selatan, ke Universitas Borneo dan ada tim yang ke Universitas Mulawarman.

"Mungkin sisa satu tim lagi, yaitu tim ke Makassar ataupun ke Palangkaraya, nanti akan menyusun daftar nama-nama calon yang akan kita rekomendasikan sebagai tim panelis, itu diputuskan bersama," tambahnya.

Pria di Tarakan Sembunyikan Sabu Seberat 150,29 Gram di Dubur, Sabu Dikemas Plastik Bening

Karena tiga kali debat, KPU Kaltara bisa melaksanakan debat itu di tahapan kampanye.

"Setelah penetapan pasangan calon, sekitar bulan September, mungkin sudah ada satu kali debat di situ, lalu kemudian di bulan Oktober dan terakhir mungkin di bulan November," ujar Haryadi.

"Ini kan metode kampanye yang digunakan bagaimana pesan visi-misi dari pasangan calon yang ditetapkan itu kemudian bisa sampai ke masyarakat," kata dia. (*)

Penulis: Risnawati

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved