Tak Disangka, Api Abadi Mrapen Padam Total, Sering Jadi Sumber Api Obor Even Olahraga Internasional
Tak disangka, Api Abadi Mrapen padam total, sering jadi sumber api obor even olahraga internasional, Ganjar Pranowo turunkan ahli geologi
TRIBUNKALTARA.COM - Tak disangka, Api Abadi Mrapen padam total, sering jadi sumber api obor even olahraga internasional, Ganjar Pranowo turunkan ahli geologi.
Warga Grobogan, Jawa Tengah digegerkan dengan padamnya Api Abadi Mrapen yang terjadi pertama kali dalam sejarah.
Padahal Api Abadi Mrapen kerap menjadi sumber api untuk obor gelaran olahraga Internasional, termasuk Asian Games 2018 silam.
Belum diketahui secara pasti penyebab api abadi itu bisa padam.
• Heboh Pelanggan UMKM Paras Perbatasan Mendadak Sepi, Beredar Isu ASN Pariwisata Positif Covid-19
• Tanggapi Pjs Gubernur Kaltara, Kabag Humas dan Protokol Nunukan Sebut Netralitas ASN Harga Mati
• Ada 2.772 Warga Nunukan Belum Lakukan Perekaman E KTP, Berikut Strategi Disdukcapil ke Masyarakat
• Jadwal Liga Italia Big Match Lazio vs Inter Milan, Antonio Conte Tanpa Arturo Vidal
Namun menengok aktivitas di sekitar lokasi pada beberapa waktu terakhir, pernah dilakukan pengeboran tanah untuk mencari sumber mata air.
"Sebelumnya pada tanggal 12 September ada aktivitas pengeboran pencarian sumber mata air di dekat lokasi api abadi ini," kata Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto saat meninjau Api Abadi Mrapen, seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Adapun lokasi pengeboran sumber mata air berada 200 meter dari Api Abadi Mrapen.
Pengeboran dilakukan pada 12 September 2020, sementara padamnya Api Abadi Mrapen terjadi pada 25 September 2020.
Aktivitas pengeboran menyebabkan air menyembur hingga setinggi 50 meter.
Saat itu tercium pula bau gas hidrokarbon serta terdengar suara gemuruh.
"Tapi itu belum bisa dikatakan penyebab utamanya, masih indikasi atau dugaan awal ya," terang dia.
Pernah meredup
Pada tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah meredup namun belum pernah padam total seperti sekarang.
"Api padam total baru terjadi kali ini.
Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," ujar Sinung.