Virus Corona PPU

1 Pegawai Meninggal Akibat Covid-19, 5 Orang Reaktif, Disbudpar PPU Terapkan Work From Home

1 pegawai meninggal akibat Covid-19, 5 orang reaktif, Disbudpar PPU terapkan Work From Home ( WFH ).

TRIBUNKALTARA.COM/DIAN MULIA SARI
Situasi sepi di Kantor Disbudpar PPU pasca diberlakukannya Work From Home (WFH), Selasa (13/10/2020). WFH diterapkan pasca meninggalnya seorang pegawai Disbudpar PPU karena covid-19. TRIBUNKALTARA.COM/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - 1 pegawai meninggal akibat Covid-19, 5 orang reaktif, Disbudpar PPU terapkan Work From Home ( WFH ).

Suasana Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tampak sepi, Selasa (13/10/2020). 

Maklum, Disbudpar PPU telah menerapkan kebijakan kerja di rumah atau Work From Home ( WFH ), menyusul seorang pegawai Disbudpar meninggal akibat Covid-19 pada Senin (12/10/2020) malam.

Petugas medis dilempari batu saat bawa jenazah reaktif Covid-19 di Probolinggo (Tangkapan Layar YouTube Tribunnews)
Petugas medis dilempari batu saat bawa jenazah reaktif Covid-19 di Probolinggo (Tangkapan Layar YouTube Tribunnews) (Tangkapan Layar YouTube Tribunnews)

Baca juga: Jelang Derby della Madonnina Inter Milan vs AC Milan di Liga Italia, Waspada Ancaman Antonio Conte

Baca juga: UPDATE Tambah 40, Total Kasus Covid-19 di Balikpapan pada Selasa 13 Oktober 2020 Sebanyak 3.440

Baca juga: Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry R Nahak : Penyampaian Pendapat di Muka Umum Hak, Tapi Jangan Anarkis

Selain menerapkan WFH secara bergilir, semua pegawai di Disbudpar juga telah menjalani rapid test.

"Iya kami ada WFH (Work From Home)," Kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Andi Israwati Latief, Selasa (13/10/2020).

Lebih lanjut, Andi Israwati Latief menjelaskan, untuk tetap menjalankan administrasi perkantoran di SKPD yang dipimpinnya, pihaknya saat ini tetap bertugas tetapi dengan melaksanakan secara bergilir dan berjadwal untuk masuk ke kantor.

"Iya, kami bergilir juga tugasnya karena administrasi perkantoran juga tetap berjalan," kata dia.

Adapun upaya Disbudpar PPU telah melakukan pemeriksaan rapid test kepada seluruh pegawainya pada Senin (12/10/2020) kemarin.

Dan, terdapat 5 orang dinyatakan reaktif dan diwajibkan melaksanakan isolasi mandiri.

Seperti diketahui, pada Senin (12/9/2020) kemarin, satu pegawai Disbudpar PPU meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama 2 pekan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Penajam dengan memilki komorbid batuk-batuk dan sesak nafas.

Seorang pasien terkonfirmasi positif dengan kode PPU 121 berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia tadi malam.

Di ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung ( RSUD RAPB PPU ) Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur, 12 Oktober 2020.

Dihimpun melalui platform media Facebook milik Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Penajam Paser Utara, Nurlaila.

Dirinya membagikan dokumentasi pemakaman sesuai protokol Corona atau Covid-19 tadi malam yang dilaksanakan sekira pukul 22.45 WITA hingga 02.15 Wita.

"Innalilahi Wainnailaihi rojiun, pemakaman sesuai protokol Covid-19 Penajam Paser Utara 121 dini hari terimakasih tim RSUD, Disperkim, Polres PPU, & my BPBD team, #salam kemanusian BPBD PPU," tulis Nurlaila, Selasa (13/10/2020) dini hari.

Di lain tempat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Penajam Paser Utara, dr Arnold Wayong mengatakan bahwa satu orang itu merupakan ASN dari Dinas Pariwisata Penajam Paser Utara yang beberapa hari lalu dinyatakan terpapar Covid-19.

"Iya betul (Pegawai Dinas Pariwisata)," kata dr Arnold, Selasa (13/10/2020).

Lebih lanjut, dr Arnold mengatakan, pasien Penajam Paser Utara 121 itu telah menjalani perawatan.

Terhitung sejak 2 minggu lalu. Serta sedang mengalami batuk dan sesak nafas.

Sebelumnya juga, setelah mengetahui salah satu terkonfirmasi yakni almarhum pasien PPU 121, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah melakukan rapid test pada Senin (12/10) kemarin di lingkungan dinas Pariwisata Penajam Paser Utara.

Dengan hasil 5 orang reaktif dan saat ini kelima orang ini telah menjalani masa isolasi mandiri.

Tak Ada yang Kebal Covid-19

Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku prihatin terkait masih ada anggota masyarakat yang tidak percaya terhadap bahaya Covid-19.

Menurut Wiku, masyarakat harus membuka mata terhadap situasi saat ini yakni di seluruh belahan dunia merasakan akibat dari pandemi ini.

Hal itu disampaikan Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).

"Kita bisa melihat di TV, mendengar radio, dan membaca dari internet, bahwa kasusnya meningkat di dunia. Ini bukan hoax, ini kenyataan, tak ada yang kebal dari penyakit ini," kata Wiku.

Wiku pun meminta masyarakat agar memahami kondisi yang terjadi saat ini. Tentunya, saling mengingatkan dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ia juga menilai, peran gotong royong masyarakat sangat diperlukan dalam situasi saat ini.

"Maka dari itu mohon untukmemahami kondisinya, menjalankan protkokol kesehatan, karena kesukesan kita bersama adalah meyakinkan seluruh masyarakat agar betul-betul sadar tentang bahaya ini," ucap Wiku.

"Kalau kita lawa bersama, seluruh dunia, bukan hanya Indonesia saja, maka penyakit ini akan bisa kita tangani dengan baik," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, sebanyak 17 persen responden meyakini bahwa mereka tidak mungkin dan sangat tidak mungkin tertular Covid-19.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Positif Covid-19, Pukulan Telak Buat Juventus Jelang Liga Italia Serie A

Baca juga: TERSEBAR Video Mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Bagi-bagi Uang Saat Kampanye, Sempat Izin Bawaslu

Baca juga: Bontang Kuala Kebakaran, Pemadam Beber Kesulitan Padamkan Kebakaran Rumah Permukiman di Atas Laut

Hal ini berdasarkan survei BPS terhadap 90.967 responden di Indonesia pada 7-14 September 2020.

"Dari survei masih kelihatan bahwa 17 persen itu mengatakan mereka tak mungkin atau sangat tak mungkin tertular Covid-19," kata Suhariyanto, Senin (28/9/2020).

"Saya pikir angka 17 persen ini persentase yang lumayan tinggi ya," tambahnya.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.

3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).

6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.

9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.

10. Selalu pantau perkembangan penyakit Covid-19 dari sumber resmi dan akurat

( TribunKaltara.com / Dian Mulia Sari )

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved