Mahfud MD Sindir KAMI, Ragukan Sikap Kritis Gatot Nurmantyo dkk ke Pemerintah Jokowi

Menko Polhukam Mahfud MD sindir KAMI, ragukan sikap kritis Gatot Nurmantyo dkk ke pemerintah Jokowi

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan warta kota
Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan warta kota) 

TRIBUNKALTARA.COM - Menko Polhukam Mahfud MD sindir KAMI, ragukan sikap kritis Gatot Nurmantyo dkk ke pemerintah Jokowi.

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) semakin disorot setelah sejumlah aktivisnya ditangkap polisi, diduga provokator kericuhan demonstrasi UU Cipta Kerja.

Kemunculan KAMI juga menciptakan polemik lantaran bertentangan atau menjadi oposisi terhadap pemerintah.

Bahkan sempat beberapa kali terjadi bentrokan antara massa yang menolak KAMI ketika tengah melakukan deklarasi.

Terbaru ada tudingan KAMI menjadi dalang dalam aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berakhir dengan kericuhan.

Buntutnya, beberapa aktivis dari KAMI ditangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Mantan Kepala BAIS Beber Bukti Demo Ditunggangi dan Terorganisir, Singgung Penangkapan Aktivis KAMI

Baca juga: Gatot Nurmantyo dkk Gagal Bertemu Kapolri Idham Azis, Ditolak Polisi saat Ingin Jenguk Aktivis KAMI

Baca juga: Gatot Nurmantyo Serang Institusi Idham Azis, Tak Terima Aktivis KAMI Ditangkap Polisi Kasus UU ITE

Kondisi itu lantas dinilai terkesan menggambarkan sikap pemerintah yang terganggu dengan gerakan KAMI.

Dilansir TribunWow.com, anggapan tersebut dibantah oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Dalam acara Rosi 'KompasTV', Kamis (15/10/2020), Mahfud MD mengatakan bahwa keberadaan KAMI tidak ada pengaruhnya terhadap pemerintah.

Menurutnya, sejauh ini pemerintah juga tidak pernah memikirkan terlalu jauh terhadap KAMI.

Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya justru melihat KAMI secara perorangan.

"Terus terang kita enggak pernah bicara kami, saya enggak menghitung KAMI, tapi orangnya," ujar Mahfud MD.

"Ketika ditangkap kami kan enggak menyebut KAMI-nya. Bahwa mereka kebetulan orang KAMI, itu fakta identitas yang mereka bangun sendiri," imbuhnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengakui bahwa sembilan orang dari KAMI yang ditangkap tidak bisa lantas disimpulkan sebagai organisasinya.

Dirinya pun menyamakan kondisinya saat adanya penangkapan aktivis dari partai politik.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved