Virus Corona Kaltara
Di Hadapan Doni Munardo, Teguh Setyabudi Ungkap Kendala Penanganan Covid-19 di Kalimantan Utara
Di hadapan Doni Munardo, Teguh Setyabudi ungkap kendala penanganan Covid-19 di Kalimantan Utara.
Penulis: Amiruddin | Editor: M Purnomo Susanto
Kendala lainnya, yakni terbatasnya jumlah cartridge SARS-Cov-2 yang dikirim dari pusat untuk pemeriksaan TCM.
"Kami juga belum dapat melaksanakan swab massal, karena kapasitas pemeriksaan yang terbatas," ujarnya.
Pria yang juga menjabat Kepala BPSDM Kemendagri itu, mengatakan upaya tracing atau pelacakan kontak erat juga terus dilakukan.
Tracing dilakukan, baik secara pasif ataupun terjun langsung ke lapangan melakukan tracing kontak erat.
Hal itu dilakukan, guna memperluas cakupan penemuan kasus, atau penelusuran kontak erat dari kasus konfirmasi positif.
Tak ubahnya dengan testing, Teguh juga menyebut ada sejumlah kendala yang ditemui selama tracing kontak erat.
"Kendala tracing kontak seperti sasaran yang kurang kooperatif, gografis yang sulit dijangkau, risiko petugas yang lebih besar, hingga petugas tracing yang berpacu dengan waktu," katanya.
Mantan Pjs Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, mengatakan upaya peningkatan fasilitas kesehatan, juga dilakukan pada rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Baca juga: 11 Ribu Warga Kaltara Belum Terekam e-KTP, Bawaslu Kaltara : Partisipasi Peserta Pemilu Diperlukan
Baca juga: Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Akan Jemput Bola Atasi 11 Ribu Warga Belum Terekam e-KTP
Baca juga: Plt Bupati Nunukan Faridil Murad Terima Plakat Berbentuk Piramid dari KPPN, Beruntun Raih 5 Kali WTP
Yakni, RSUD Tarakan, RS Kota Tarakan, RSUD Malinau, RSUD Nunukan, dan RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
"Selain rumah sakit rujukan, kami juga tetap menyiapkan ruang cadangan, seperti badan diklat, sekolah dan tempat lainnya.
Pada prinsipnya, upaya penanganan Covid-19 terus kita lakukan, dengan melibatkan segenap stakeholder di Kaltara," pungkasnya.
(*)
( TribunKaltara.com /Amiruddin)