Sekdakab Nunukan Serfianus Minta Seluruh Pihak Waspada, Fenomena La Nina Picu Hidrometeorologi

Sekdakab Nunukan Serfianus minta seluruh pihak waspada, fenomena La Nina picu Hidrometeorologi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus seusai apel siaga tanggap bencana, lakukan pengecekan perlengkapan BPBD Nunukan. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sekdakab Nunukan Serfianus minta seluruh pihak waspada, fenomena La Nina picu Hidrometeorologi.

Fenomena La Nina diprakirakan terjadi hingga awal Februari 2021 mendatang.

Diketahui, Li Nina merupakan fenomena iklim global hasil interaksi laut dan atmosfer yang terjadi akibat adanya anomali suhu muka air laut di Samudra Pasifik bagian tengah akuator.

Baca juga: Tunggu Sosialisasi Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Bulungan Belum Terima Alokasi Vaksin Covid-19

Baca juga: Ruangan Overload, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tarakan Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: Tanggap Bencana Hidrometeorologi Akhir Tahun 2020, BPBD Nunukan Beber Titik Rawan Bencana Banjir

"Kondisi global maupun nasional di prediksi di November, Desember sampai Februari 2021 mendatang, akan terjadi perubahan iklim La Nina," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus kepada TribunKaltara.com, saat di temui di kantor Bupati Nunukan, pukul 12.30 Wita.

Serfianus mengatakan, apel yang dilakukan pagi tadi sebagai langkah antisipasi untuk membantu masyarakat terdampak anomali cuaca akhir tahun ini.

"La Nina ini berdampak pada peningkatan akumulasi curah hujan musiman dan bulanan. Baik tempat dan waktunya bervariasi, bisa mencapai 20 persen hingga 40 persen lebih tinggi dari normalnya curah hujan. Otomatis La Nina itu akan picu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang bahkan puting beliung," ucap Serfianus.

Menurut dia, pada November ini diprakirakan hampir seluruh kepulauan di Indonesia, kecuali pulau Sumatera akan berdampak La Nina.

Sementara itu, Desember hingga Februari 2021, dampak La Nina diprediksi terjadi di wilayah Timur Indonesia Bagian Tengah, Utara, dan Timur.

"Ini informasinya yang saya ketahui. Jadi puncak La Nina dan puncak musim hujan diprediksi di Desember 2020 hingga Januari dan Februari 2021," tuturnya.

Serfianus imbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, Instansi vertikal, dan seluruh lapisan masyarakat, agar meningkatkan kewaspadaannya, saling bahu membahu, koordinasi dan konsolidasi dalam menghadapi musibah dan bencana alam yang mungkin saja terjadi.

"Ini yang tidak kalah pentingnya, siapkan masyarakat untuk tanggap bencana. Dan harus siap setiap saat. Bukan berlebihan, tapi ini langkah preventif. Intinya jangan panik, " ujarnya.

Tak lupa dia ingatkan, perlengkapan tanggap bencana secara syarat minimal harus sudah terpenuhi.

Namun, ke depan perlu menambah armada dan perlengkapan BPBD Nunukan.

"Nanti BPBD Nunukan usulkan ke BNPB pusat untuk mendukung perlengkapan kita," ungkap Serfianus.

Baca juga: UPDATE Tambah 20, Kasus Covid-19 Tarakan Jadi 476, Waspada Klaster Perkantoran & Pelaku Perjalanan

Baca juga: Kawal Protokol Kesehatan Covid-19 di TPS, Petugas Satbinmas Akan Disiagakan di 212 TPS di Malinau

Baca juga: Polsek Nunukan Ungkap 3 Kasus Tertinggi Sepanjang Tahun 2020, Kejahatan Pencurian HP Paling Banyak

Berikut 14 titik di Nunukan yang perlu diwaspadai bersama masyarakat Kabupaten Nunukan, yakni:

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved