Tanggap Bencana Hidrometeorologi Akhir Tahun 2020, BPBD Nunukan Beber Titik Rawan Bencana Banjir
Tanggap bencana Hidrometeorologi akhir tahun 2020, BPBD Nunukan beber titik rawan bencana banjir.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Tanggap bencana Hidrometeorologi akhir tahun 2020, BPBD Nunukan beber titik rawan bencana banjir.
Tanggap bencana akhir tahun 2020, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, lakukan apel siaga di Kantor Bupati Nunukan, Kamis (19/11/2020), pagi.
Kasubid Kedaruratan BPBD Kabupaten Nunukan, Hasan mengatakan, saaat ini kondisi cuaca dan bencana secara global, tidak menentu.
Baca juga: UPDATE Tambah 20, Kasus Covid-19 Tarakan Jadi 476, Waspada Klaster Perkantoran & Pelaku Perjalanan
Baca juga: Kawal Protokol Kesehatan Covid-19 di TPS, Petugas Satbinmas Akan Disiagakan di 212 TPS di Malinau
Baca juga: Polsek Nunukan Ungkap 3 Kasus Tertinggi Sepanjang Tahun 2020, Kejahatan Pencurian HP Paling Banyak
Pasalnya, dampak La Nina diprakirakan sampai awal Februari 2021 mendatang.
"Kami apel siaga tadi bersama Pemkab Nunukan, untuk tanggap bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini. Itu kaitannya dengan cuaca seperti hujan dan banjir. Apalagi, La Nina sampai awal Februari tahun depan. Jadi perlu kami siapsiaga baik dari segi personel maupun peralatan," kata Hasan kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di sela kegiatannya, Kamis (19/11/2020), pukul 14.00 Wita.
Diketahui, bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, hingga puting beliung.
Menurut Hasan, masyarakat perlu tingkatkan kewaspadaannya di akhir tahun ini, apalagi yang hendak berpergian ke luar Nunukan.
"Baik di darat dan di laut kita harus waspada. Gelombang laut bisa naik sewaktu-waktu," ujar Hasan.
Sementara itu, wilayah rawan banjir yang sudah dipetakan pihak BPBD Nunukan, yakni wilayah III di sepanjang Sungai Sembakung ada 6 kecamatan, mulai Sembakung Atulai, Lumbis sampai Lumbis Hulu.
Hasan mengaku belakangan ini di Pulau Nunukan, pihaknya disibukkan dengan
bencana banjir lokal Nunukan.
Namun, banjir relatif singkat, lantaran dipengaruhi oleh pasang laut.
"Kalau hujan deras, meskipun singkat waktunya, hanya 2-3 jam, itu cukup berdampak. Wilayah kita kalau hujan masih banyak berpengaruh terhadap jalan kita yang belum baik," tutur Hasan.
Hasan mengaku, wilayah Sebatik sampai hari ini masih sering terjadi banjir, akibat abrasi gelombang laut.
"Baru-baru ini di Sebatik Tengah, ada angin puting beliung, menimpa satu keluarga, ada empat orang. Untungnya tidak ada korban jiwa. Kami juga sudah diatribusikan logistik ke sana," ucapnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD intensifkan pemantauan, berupa patroli di wilayah Sebuku dan Sembakung, termasuk Sebatik.
Baca juga: Kodim 0907 Tarakan Kuatkan Sinergitas Antara TNI-Polri & Pemkot untuk Kesiapsiagaan Hadapi Bencana
Baca juga: 100.664 Surat Suara Pilkada Bulungan Mulai Dilipat, KPU Target Selesaikan 10 Ribu Lembar Perhari
Baca juga: Tak Terhalang Pandemi Covid-19, Garuda Indonesia Buka Rute Tarakan-Balikpapan, Catat Jadwalnya!
Berikut 14 titik di Nunukan yang perlu diwaspadai bersama masyarakat Kabupaten Nunukan, yakni: