Virus Corona Nunukan
Imigrasi Klas II Nunukan Beber Hasil Rapid Test 54 Pegawai, Hanton Hazali : 2 Diantaranya Reaktif
Imigrasi Klas II Nunukan beber hasil rapid test 54 pegawai, Hanton Hazali : 2 diantaranya reaktif.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Imigrasi Klas II Nunukan beber hasil rapid test 54 pegawai, Hanton Hazali : 2 diantaranya reaktif.
Hasil rapid test terhadap 54 pegawai Imigrasi Klas II TPI Nunukan, pagi tadi, dua diantaranya reaktif.
Hal itu diungkapkan Kepala Imigrasi Klas II TPI Nunukan, Hanton Hazali kepada TribunKaltara.com.
Baca juga: Terkait Aliran Dana Korupsi Menteri KKP Edhy Prabowo, Ketua KPK Firli Bahuri : Kita Bukan Peramal
Baca juga: KPU Gandeng Diskominfo Malinau, Tunjang Ketersediaan Akses Internet di Wilayah Perbatasan Pedalaman
Baca juga: 54 Pegawai Imigrasi Klas II Nunukan di Rapid Test, Kepala KKP Tunon Taka: Termasuk Skrining HIV & TB
"Sudah ada dua reaktif," kata pria yang akrab disapa Hanton, melalui pesan Whatsapp, Kamis (26/11/2020), pukul 16.00 Wita.
Dari 54 pegawai Imigrasi yang mengikuti rapid test pagi tadi, 32 orang diantaranya merupakan pegawai negeri sipil (PNS), sementara honorer sebanyak 22 orang.
Hanton mengaku, akan melakukan koordinasi kepada Satgas Covid-19 Nunukan untuk selanjutnya dijadwalkan swab test terhadap dua orang pegawainya.
"Kita akan koordinasi kepada Satgas Covid-19 Nunukan untuk selanjutnya dapat dijadwalkan swab," ucap Hanton.
Hanton juga, mengatakan penyemprotan disinfektan di kantor Imigrasi Klas II TPI Nunukan dilakukan rutin dua kali tiap bulannya.
Sementara itu, menurut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tunon Taka Nunukan, dr Bahrullah, perihal koordinasi dua pegawai yang dinyatakan reaktif kepada Satgas Covid-19, bisa juga dilakukan pihak Imigrasi.
"Setelah dilakukan komunikasi, bisa dari pihak kami bisa dari Imigrasi langsung. Satgas atau Dinkes nanti akan menjadwalkan, apakah diswab atau karantina mandiri saja. Swab itu kalau ada gejala," ujar Bahrullah.
Menurut Bahrullah, saat dilakukan swab tidak semua reaktif otomatis positif Covid-19, tergantung antibodi orang yang bersangkutan.
Baca juga: Kepala Daerah Sering Terjaring OTT KPK, Firli Bahuri Ngaku Terlibat di Pilkada Serentak 2020
Baca juga: 7 Kali Kirim Data, Kepala Disperindag Malinau Tirusel STP Sebut 1600-an UMKM Dapat Bantuan Usaha
Baca juga: Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami Beber Alasan Debat Publik Terakhir Pilgub Digelar Lebih Cepat
"Jadi tidak bisa divonis apapun dulu sebelum ada hasil swab. Secara teori rapid test itu untuk mengetes antibodi terhadap Covid-19. Sementara kalau swab itu untuk melihat ada virus atau tidak di dalam tubuh orang yang bersangkutan. Bisa saja saat rapid test reaktif kemudian diswab hasilnya negatif, atapun sebaliknya," ungkapnya.
Dia imbau kepada masyarakat Nunukan agar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 termasuk mengkonsumsi makanan yang sehat.
"Tetap jalankan protokol kesehatan Covid-19. Misalnya gini, saya ketemu orang yang terkena Covid-19, lalu saya terinfeksi tapi saya tidak ada gejalanya, kemudian tubuh membentuk antibodi untuk melawan virus itu. Itu mekanisme pertahanan tubuh," tutur Bahrullah.
( TribunKaltara.com / Felis)