Virus Corona Nunukan
Antisipasi Pandemi Covid-19, Imigrasi Klas II Nunukan Terapkan Eazy Passport dan Sarankan Ini
Antisipasi pandemi Covid-19, Imigrasi Klas II Nunukan terapkan eazy passport dan sarankan ini.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Antisipasi pandemi Covid-19, Imigrasi Klas II Nunukan terapkan eazy passport dan sarankan ini.
Aktivitas layanan penertiban paspor di kantor Imigrasi klas II TPI Nunukan menurun drastis.
Pasalnya, permintaan paspor hampir 90 persen menurun di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Giliran Gatot Nurmantyo Soroti Perintah Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq, Bisa Dapat Teguran?
Baca juga: Disdukcapil Raih Predikat OPD Pelayanan Publik Tertinggi di Malinau, Wesly Ding: Ini Kerja Keras Tim
Baca juga: Prostitusi Online, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi saat Gerebek Artis ST dan MY Threesome di Hotel
Hal itu diungkapkan Kepala Imigrasi klas II TPI Nunukan, Hanton Hazali.
"90 persen menurun, dalam satu hari ada satu sampai dua orang yang datang. Sebenarnya Malaysia yang lockdown, kalau kita tetap buka pelayanan. Soal berkurang permintaan karena ekonomi agak sulit saat ini dan belum dibuka jalur resmi ke Malaysia," kata pria yang akrab disapa Hanton itu kepada TribunKaltara.com, Jumat (27/11/2020), pukul 11.00 Wita.
Meskipun permintaan menurun, Hanton mengatakan pihaknya, terus mendorong masyarakat Kabupaten Nunukan untuk membuat paspor.
Bahkan, pihaknya sudah mulai menerapkan eazy passport yakni layanan jemput bola pembuatan paspor di masa pandemi Covid-19.
"Ngurus paspor kan belum tentu keluar negeri, masa berlaku paspor itu lima tahun. Selama pandemi Covid-19, masyarakat tidak usah ke kantor. Kami ada yang namanya eazy passport, ini layanan jemput bola, bisa ke rumah warga, komunitas, ataupun perkantoran, tergantung permintaan masyarakat," ucap Hanton.
Diketahui saat ini, pihak Imigrasi Klas II Nunukan sedang lakukan layanan jemput bola di wilayah III, Krayan.
"Data sementara ada sekira 50 orang pendaftar, kami masih melihat tiga hari ke depan seperti apa. Kendalanya saat ini soal jaringan, karena mereka kirim informasi dari Krayan agak susah. Setelah paspor jadi, akan kami kirim ke pos kami di Krayan," tuturnya.
Tidak hanya itu, Hanton juga menyarankan kepada masyarakat Nunukan untuk segera install aplikasi APAPO di play store android, agar mempermudah pendaftaran pembuatan paspor.
"Masyarakat bisa install aplikasi APAPO, nanti bisa tentukan jadwal sendiri. Tapi memang tidak semua wilayah bisa seperti wilayah III kan agak susah jaringan. Di Jawa itu sudah tidak boleh datang ke kantor untuk pendaftaran," ujarnya.
Sementara itu, Imigrasi Nunukan juga memiliki tiga pos layanan lainnya yang ada di Lumbis, tepatnya di Mansalong, untuk entry di wilayah Labang. Untuk Krayan, ada di Long Bawan, entry di Long Midang.
Sedangkan, wilayah Sebatik ada di Sei Pancang, namun untuk entry belum ada, lantaran sejak 2013 Malaysia dengan beberapa pertimbangan tidak mengizinkan.
"Dulu boleh sekarang tidak, tapi dengan adanya PLBN nanti 2022 insyallah sudah bisa. Bahkan mungkin ketiga-tiganya diusulkan akan melalui PLBN nantinya," ungkapnya.
Baca juga: Bocah 11 Tahun di Nunukan Alami Juvenile Delinquency, Pemkab dan Pemprov Kaltara Siap Lakukan Ini
Baca juga: TNI dan Polisi Dihalangi FPI saat Masuk Kawasan Habib Rizieq di Petamburan, Dandim Tak Tinggal Diam
Baca juga: Legenda AC Milan Akui Diego Maradona Lebih Penting dari Santo Pelindung Kota Naples Markas Napoli
Hanton imbau kepada warga Indonesia yang ada di Malaysia dan ingin pulang, agar mendaftarkan diri di Konsulat RI.
Laporan itu, nantinya akan dijadwalkan pulang dengan pihak imigrasi yang ada di Tawau-Malaysia.
Sekadar informasi, biaya paspor (hijau) Rp 350 ribu, sedangkan paspor lintas (merah) Rp 50 ribu, lantaran blanko masih berlaku gratis.
( TribunKaltara.com/ Felis)