Berbagi Pendapat Lewat Rembuk Kopi, Dinas Pertanian Malinau Rancang Solusi & Potensi Pasar Lokal

Berbagi pendapat lewat Rembuk Kopi, Dinas Pertanian Malinau rancang solusi & potensi pasar lokal.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malinau, Afri ST Padan saat Menjadi Pembicara pada Acara Rembuk Kopi di Aula Laga Feratu Kantor Bupati Malinau, Selasa (1/12/2020). TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Berbagi pendapat lewat Rembuk Kopi, Dinas Pertanian Malinau rancang solusi & potensi pasar lokal.

Kegiatan Rembuk kopi yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Malinau diperuntukkan bagi petani, pelaku usaha, pemangku kepentingan di Kabupaten Malinau.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malinau (Kadistan Malinau) Afri ST Padan mengungkapkan tujuan dislenggarakannya acara tersebut.

Baca juga: Anggota Dewan Pengganti Antar Waktu Markus Juk Dilantik, Purani Jaui : Saya Harus Banyak Belajar

Baca juga: 5 Komoditas Sebabkan Inflasi di Tarakan, Walikota Tarakan dr Khairul : Nilai Terbesar Bawang Merah

Baca juga: Selamat Jalan Angie, Obituari Wartawan Tribun Kaltim Biro Kutai Timur, Margaret Sarita

Menurut Afri, Rembuk kopi merupakan ajang dengar pendapat dan dialog antara seluruh pelaku yang berkaitan dengan kopi lokal di Malinau, Selasa (1/12/2020).

"Rembuk kopi ini sebenarnya mau kita laksanakan di awal. Ini bertujuan untuk menyerap aspirasi terkait kendala atau persoalan usaha kopi lokal Malinau," ujarnya.

Sebelumnya, telah digelar pelatihan uji mutu dan uji kualitas kopi sesuai SNI kerja sama antara Bank Indonesia dan Dinas Pertanian Kabupaten Malinau.

Bertujuan memetakan dan mengidentifikasi permasalahan kopi di Malinau melalui rembuk kopi, Dinas Pertanian Malinau akan merancang langkah strategis memecut usaha kopi lokal.

Afri menjelaskan, rembuk kopi harusnya diadakan di awal sebelum teknis pelatihan, agar pihaknya dapat memastikan jenis pelatihan dan langkah yang patut dirumuskan.

"Rembuk kopi harusnya kita adakan di awal, supaya kita bisa petakan masalahnya di mana. Apa yang dibutuhkan dan jenis pelatihan apa yang efektif dilakukan," ucapnya.

Pada saat kegiatan berlangsung, baik dari pengusaha kedai kopi, petani, perangkat desa dan supplier kopi lokal memaparkan pendapatnya.

Empat perwakilan pengusaha kedai kopi yang mengikuti dialog memaparkan potensi produk kopi lokal.

Pengelola kedai kopi Tubu, Arie Friedrich mengatakan pihaknya saat ini sedang mengupayakan pengelolaan produk kopi lokal.

Hanya saja menurutnya penting untuk diberi pemahaman kepada petani tentang tata cara mempertahankan kualitas kopi.

"Saat ini, kami masih tahap awal mengupayakan pengelolaan produk lokal. Kami sarankan penting untuk diadakan pelatihan intensif cara mempertahankan kualitas kopi," ujarnya.

Baca juga: Pilkada saat Pandemi Covid-19, Ombudsman RI Perwakilan Kaltara Cek Kesiapan APD Untuk Pencoblosan

Baca juga: Tenaga Kesehatan dan Karyawan Puskesmas Sedadap Lakukan Swab Test di RSUD Nunukan

Baca juga: Tak Cuma Manfaatkan BUMDes, DPMD Malinau Lakukan Cara Ini TIngkatkan Pemulihan Ekonomi Desa

Kegiatan yang digelar di Aula Laga Feratu Kantir Bupati Malinau tersebut rencananya akan dilaksanakan berkelanjutan.

Afri berencana akan melanjutkan kegiatan pelatihan intensif sebagau upaya memaksimalkan kualitas produk kopi lokal di Malinau.

"Nanti akan ada pelatihan lanjutan, bentuknya pelatihan berlanjut. Mulai dari hilir hingga ke hulu, bidang pemasaran dan promosi," ucapnya.

(*)

( TribunKaltara.com / Mohammad Supri )

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved