Peran Ibu di Masa Pandemi Covid-19, Fanny Sumajouw: Pendamping Psikologis Terpenting Suami & Anak
Peran ibu di masa pandemi Covid-19, Fanny Sumajouw: Pendamping psikologis terpenting suami & anak.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Peran ibu di masa pandemi Covid-19, Fanny Sumajouw: Pendamping psikologis terpenting suami & anak.
Mengenai peran ibu di masa pandemi Covid-19, Psikolog asal Kota Tarakan, Fanny Sumajouw mengatakan pendamping psikologis yang terpenting itu dari ibu untuk suami dan anaknya.
"Ketika pandemik baru masuk bulan Maret 2020 itu, mendadak semua orang jadi dokter. Bukan menjadi ibu penenang tapi menjadi ibu bemberi cemas," ucapnya, Rabu (23/12/20).
Baca juga: Peringati Hari Ibu, Psikolog Tarakan Fanny Sumajouw: Perempuan Pencipta Tiang & Ketahanan Keluarga
Baca juga: SOSOK Letjen TNI Muhammad Herindra, Wamenhan Pendamping Prabowo, Berpengalaman di Kopassus
Baca juga: Sabu Milik Oknum Polisi di Bulungan Kaltara Dimusnahkan, Barang Buktinya Sebanyak Ini
Si masa pamdemi ini, kata dia, ibu perlu menjadi alarm untuk keluarga. Ketika ada sesuatu yang tidak nyaman, maka harus kembali menciptakan kenyamanan dalam keluarga.
Dia menambahkan, menciptakan kenyaman dalam keluarga tidak bisa dibilang itu merupakan tugas seorang pria.
Karena sebagai man power, otomatis rananya bukan di dalam rumah tapi di luar rumah.
Sebagai man power, pria yang punya kekuatan untuk melindungi perempuan dan anak yang di anggap lemah dan perlu di lindungi.
"Makanya ada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), tidak ada kementrian pemberdaya laki-laki," ucapnya.
Sementara itu, ia menuturkan, menjadi seorang ibu juga harus menjadi role model yang baik. Apa yang diucapkan harus selaras dengan apa yang dilakukan.
Baca juga: Psikolog Tarakan Fanny Sumajouw : Perempuan Pencipta Tiang Keluarga dan Ketahanan Keluarga
Baca juga: Dinkes Kaltara Inisiasi Pembentukan TP-KJM di Malinau, Fokus Tangani Orang Gangguan Kejiwaan
Baca juga: Natal dan Tahun Baru, Begini Perbandingan Harga Minyak Goreng Indonesia dan Malaysia di Nunukan
"Karena itu akan dilihat anak. Perlu dipahami, anak adalah plagiator sejati, anak yang terbentuk, salah itu karena pola asuhnya," tuturnya.
Seorang ibu juga bisa menjadi pelengkap dari kebutuhan keluarga yang tidak bisa dipenuhi suami.
"Buat ibu-ibu, jangan mudah menyerah, jangan mudah putus asa, jangan mudah down, jangan cengeng, dan kurangi menjadi sumber kecemasan buat orang lain," tutupnya.
( TribunKaltara.com / Risnawati )