Berita Nunukan Terkini
243 Korban Kebakaran Masih Perlu Bantuan, Lurah Nunukan Utara: Butuhkan Perlengkapan Bayi & Pakaian
243 korban kebakaran masih perlu bantuan, Lurah Nunukan Utara: Butuhkan perlengkapan bBayi & pakaian.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - 243 korban kebakaran masih perlu bantuan, Lurah Nunukan Utara: Butuhkan perlengkapan bBayi & pakaian.
Sebanyak 243 jiwa dari 72 kepala keluarga (KK) menjadi korban kebakaran termasuk korban penganiayaan di Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara).
Kebakaran yang terjadi 2 hari lalu di sekitaran Pasar Inhutani, RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, menghanguskan 62 rumah sekaligus.

Baca juga: RTRW 2020-2040 Disetujui, Ketua DPRD Bulungan Kilat Beber Beberapa Pekerjaan Rumah
Baca juga: Mantan Ketua MPR Amien Rais Jagokan Listyo Sigit Jadi Kapolri, Sebut Paling Cocok dengan Jokowi
Baca juga: Info Lengkap BLT BPJS Ketenagakerjaan dari Menaker Ida Fauziyah, 2021 BSU Rp 1,2 Juta Diperpanjang?
Dari 62 rumah itu, 56 diantaranya merupakan rumah warga dan 6 bangunan lainnya merupakan fasilitas umum seperti Pos Bea Cukai, Pos Polisi, Pos Dishub, dan Pos Perikanan.
Lurah Nunukan Utara, Wahyudin, mengatakan, total jumlah korban kebakaran termasuk 7 korban penganiayaan yakni 243 jiwa dari 72 KK.
"Satu rumah ada yang terisi lebih dari satu KK. Jadi agak berbeda sedikit dengan jumlah bangunan yang terbakar," kata Wahyudin kepada TribunKaltara.com, Selasa (12/01/2021), pukul 15.00 Wita.
Tenda evakuasi korban kebakaran yang sebelumnya di samping Kantor Kelurahan Nunukan Utara, kini berpindah ke gedung Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di belakang Pasar Malam Nunukan.
Menurut Wahyudin, pihaknya sengaja mengevakuasi 32 KK, korban kebakaran ke gedung Pujasera, lantaran mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 akibat berkerumun dan berdesak-desakan di tenda sebelumnya.
"Di posko sebelumnya pengungsi berdesak-desakan, berkerumun. Yang kita takutkan sudah kena bencana kebakaran kena lagi virus Covid-19. Kalau di gedung Pujasera, ruangannya berpetak-petak jadi bisa meminimalisir kerumunan," ucapnya.
Diketahui, gedung Pujasera memiliki 68 petak, namun yang terpakai oleh pengungsi saat ini hanya 32 petak.
Pasalnya, sebagian korban kebakaran memilih mengungsi di rumah keluarganya masing-masing.
"Jadi ada 32 KK di posko saat ini. Banyak korban kebakaran ditampung oleh keluarganya masing-masing," ujarnya.
Minim Pempes Bayi, Susu, Pakaian Dalam
Sampai saat ini bantuan sembako di posko tanggap darurat bencana terus berdatangan dari masyarakat, instansi termasuk komunitas lainnya.
Sembako yang berdatangan seperti mie, telor ayam, air aqua, dan sejumlah snack, susu bayi dan anak, termasuk obat-obatan dari Dinas Kesehatan Nunukan.
Kendati begitu, Wahyudin mengaku sumbangan yang masih minim dan dibutuhkan saat ini seperti susu, pempes bayi, dan pakaian dalam dewasa baik pria maupun wanita.
"Untuk sembako alhamdullilah cukup. Ada bantuan makanan siap saji maupun yang sudah dimasak. Karena di sini ada anak dan bayi kami membutuhkan susu, pempes dan pakaian dalam. Minta maaf pakaian dalam masih sangat dibutuhkan. Kalau pakaian luaran banyak. Korban sebagian besar hanya bawa pakaian di badan saja. Kami akan terus buka sumbangsih dari masyarakat apapun itu kami terima," tuturnya.
Dia menambahkan, perihal makanan pengungsi, diberikan 3 kali sehari. Bahkan, pihaknya juga menyediakan dapur umum untuk memasak makanan para pengungsi.
"Ada dapur umum dari BPBD kemudian yang masak rekan Tagana dan dari Dinas Sosial. Penambah gizi, seperti susu, pempes, obat-obatan dari Dinas Kesehatan sudah masuk semua," ungkapnya.
Baca juga: Kabar Gembira, Menaker Ida Fauziyah Minta Kemenkeu Perpanjang Pencairan BSU BPJS Bermasalah di 2021
Baca juga: Siapkan 244 Vaksinator Jelang Vaksinasi Serentak, Kadinkes Kaltara Usman: latih 129, Berikutnya 115
Baca juga: Pelaku Pembakaran Rumah di Pasar Inhutani Meninggal Dunia, Berikut Penjelasan Kapolsek Nunukan
Adapun instansi teknis yang terlibat dalam tanggap darurat bencana ini yakni BPBD Nunukan, Dinas Sosial, TNI-Polri, Satpol PP, PMI, dan Dinas Kesehatan.
Sekadar informasi, ada 72 KK yang menjadi korban kebakaran. Adapun rincian dari 243 jiwa yakni:
- Laki-laki dewasa: 80 orang.
- Perempuan dewasa: 79 orang.
- Anak laki-laki: 46 orang.
- Anak perempuan: 38 orang.
Hingga berita ini diturunkan tampak TNI-Polri bergotong-royong membangun pos jaga di depan pos kesehatan dan gedung Pujasera.
( TribunKaltara.com / Felis )
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official