Berita Tarakan Terkini
Iseng-iseng Buat Mainan Anak, Perajut Boneka Asal Tarakan Suhartatik Mulai Bisnis Boneka Rajut
Iseng-iseng buat mainan anak, perajut boneka asal Tarakan Suhartatik mulai bisnis boneka rajut.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Iseng-iseng buat mainan anak, perajut boneka asal Tarakan Suhartatik mulai bisnis boneka rajut.
Berawal iseng-iseng buat mainan anak, Owner Rumah Produksi Almaq Tatik Rajut, Suhartatik memulai bisnis boneka rajutnya.
Perajut asal Tarakan ini mengaku menjalankan usahanya sejak 2017 silam.
Baca juga: Viral Penemuan Bayi Perempuan di Tempat Sampah, Akhirnya Polres Bulungan Ungkap Kronologi Sebenarnya
Baca juga: Masih Menunggu Hasil Visum, Kasus Mayat Bayi Mengapung di Sungai Kayan Diduga Dihanyutkan dari Hulu
Baca juga: Wajib Lapor Gara-gara Jadi Tersangka Kasus Video Syur, Gisel Malah Ngaku Bersyukur, Alasannya?
"Anak saya gak mau main, jadi saya jual acara Seleksi Tilawatil Quran (STQ) nasional. Saya jual 28 pieces, dua hari laku semua," ujarnya Senin (18/1/21)
Dia menambahkan, dirinya memulai usahanya dengan bermodalkan Rp 600 ribu.
"Dihitung-hitung, ternyata bisa diputar lagi dari modal yang ada, jadi berkembang smpai sekarang," sebutnya.
Sebelum ada manahemen, dia sampaikan harga per pieces boneka yang ia jual seharga Rp 120 ribu sampai dengan Rp 170 ribu.
Namun sekarang, harga per pieces berkisar di harga Rp 140 ribu hingga Rp 260 ribu.
"Boneka rajut yang kecil-kecil malah yang mendatangkan rezeki," ucapnya.
Terkait bahan, doa mengakui mendatangkan bahan baku dari Pulau Jawa. Alasannya sederhana, karena untuk mendapatkan bahan baku di Kota Tarakan sangat sulit.
Ibu 3 anak ini mengungkapkan, dirinya belajar merajut dari sang ibu. Namun untuk membuat boneka rajut dia mengaku belajar secara otodidak.
Iya, dari pada nganggur kan, jadi waktu itu sambil nungguin si kecil masih sekolah dasar, jadi sambil buat boneka rajut juga," ungkapnya.
Baca juga: Jadi Calon Kapolri, Sosok Asli Listyo Sigit Diungkap Guru SMA di Yogyakarta, Singgung Siswa Bolos
Baca juga: Merasa Geram, Deddy Corbuzier Kritik Peramal Mbak You : Ini Provokasi lho
Baca juga: Kondisi Jalan di Krayan Nunukan, Jadi Kubangan Lumpur Setinggi 1 Meter, Warga Terpaksa Turun Tangan
"Dulu bahkan belum kenal benang, seiring waktu, saya belajar tentang benang," sambungnya.
Diketahui, boneka rajutan miliknya juga sudah standar nasional Indonesia (SNI)
"Sudah SNI itu mulai pertengahan tahun 2018. Waktu itu difaasilitasi juga dari Dinas Industri Tarakan. Bahan yang saya gunakan itu bahan polyter," tuturnya.
( TribunKaltara.com / Risnawati )
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official