Berita Nunukan Terkini
Banjir di Sembakung Nunukan 3,60 Meter, 40 Relawan Kampung Siaga Bencana Bersihkan Endapan Lumpur
Banjir di Sembakung Nunukan surut jadi 3,60 meter, 40 relawan banjir turun bersihkan endapan lumpur.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Banjir di Sembakung Nunukan surut jadi 3,60 meter, 40 relawan banjir turun bersihkan endapan lumpur.
Banjir yang merendam 8 desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sejak 8 Januari lalu, kini perlahan surut hingga 3,60 meter, Selasa (19/01/2021).
Camat Sembakung, Zulkifli mengatakan, hingga kini status tanggap darurat bencana banjir di Sembakung belum diputuskan.
Baca juga: Persiapan Sidang Sengketa Pilkada Malinau, Berikut Langkah-langkah Persiapan Komisioner KPU
Baca juga: Refocusing Anggaran Rp 470 Miliar, Satker Kementerian & Lembaga di Kaltara Diminta Hemat 10 Persen
Baca juga: Ivan Gunawan Ceritakan Survive di Tengah Pandemi Covid-19, Dari Jual Peyek Hingga Coffee Shop
Kendati begitu, ketinggian air yang sempat mencapai 4,70 meter itu kini mulai berangsur surut.
"Kami belum dapat informasi resmi dari Pemda dan BPBD Nunukan soal tanggap darurat bencana. Katanya Asisten Pemda hari ini akan keluar," kata Zulkifli melalui telepon seluler pukul 15.00 Wita.
Zulkifli mengaku, saat ini ia ditemani 40 personel relawan banjir dari Kampung Siaga Bencana (KSB), Tagana Provinsi, Koramil dan warga sekitar untuk membersihkan endapan lumpur di sejumlah sekolah, fasiltas pemerintahan dan fasiltas umum lainnya.
"Tebal lumpurnya. Tadi kami bersihkan lumpur di gedung SD yang terendam banjir parah. Sekarang kami di GOR. Kami dibantu dari KSB, ada 12 orang personel Tagana Provinsi, Koramil, dan masyarakat," ucapnya.
Zulkifli menjelaskan, saat ini logistik belum bisa didistribusikan kepada 661 kepala keluarga (KK), lantaran masih menunggu semua logistik terkumpul dari para donatur.
"Logistik belum kami distribusikan, karena masih harus menunggu bantuan dari para donatur. Begitu cukup untuk 661 KK akan kami bagikan. Biar tidak bolak-balik, karena harus pakai perahu distribusinya," ujarnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Ketua KSB, Abdullah mengatakan, saat ini bantuan sembako yang masuk di posko siaga banjir, masih terbilang sedikit jika dibanding warga terdampak banjir yang ada di 8 desa tersebut.
Sembari menunggu bantuan logistik, pihaknya dibantu relawan bencana lainnya turun membersihkan endapan lumpur yang ada di sejumlah fasiltas pendidikan, pemerintahan dan umum lainnya.
"Bantuan yang masuk di posko dari PT Adindo, Karang Taruna Desa Sanur, Anggota Dewan Ibu Tri. Sementara baru itu. Kami menunggu semua terkumpul dan mencukupi kebutuhan warga terdampak baru kami distribusikan menggunakan perahu," tutur Abdullah dari lokasi GOR.
Perihal distribusi logistik, Abdullah katakan, akan meminjam perahu milik warga.
"Kalau perahu dari warga siaga saja. Nanti 3 perahu akan menyusuri 1 desa, karena ukurannya juga kecil," ungkapnya.
Menurut Abdullah, selain bersihkan endapan lumpur, pihaknya masih terus melakukan pendataan KK sekaligus bantuan logistik bagi korban terdampak banjir.
Saat ini warga masih mengandalkan stok di rumah masing-masing. Namun, beberapa warga terdampak banjir sudah mulai menanyakan kapan logistik akan dibagikan.
"Kami fokus bersihkan lumpur di SD 01 dan GOR kalau besok di gedung SMA lagi mau dibersihkan. Kami bagi-bagi tugas. Bantuan tim dari Nunukan belum ada, sejauh ini masih perwakilan yang ada di Kecamatan Sembakung saja. Sejauh ini belum ada keluhan dari warga, hanya saja ada yang nanya kapan logistik dibagikan," imbuhnya.
Sekadar diketahui, jumlah KK se-Kecamatan Sembakung dari 8 desa sebanyak 1.597 dengan 5.754 jiwa.
Namun, untuk jumlah KK yang terdampak banjir dari 8 desa sebanyak 661 KK dengan 2.752 jiwa.
Adapun 8 desa di Sembakung yang terdampak banjir yakni:
- Tagul: 125 KK, 496 jiwa.
- Lubakan: 142 KK, 451 jiwa.
- Atap: 802 KK, 2.891 jiwa
- Manuk Bungkul: 116 KK, 435 jiwa.
- Tujung (lama) : 105 KK, 389 jiwa.
- Pagar: 106 KK, 390 jiwa.
- Labuk: 91 KK, 359 jiwa.
- Butas Bagu: 110 KK, 343 jiwa.
Fasilitas pendidikan yang terendam banjir yakni:
- SD: 9 gedung
- SMP: 2 gedung
- SMA: 1 gedung
Baca juga: Jelang Uji Kelayakan & Kepatutan Listyo Sigit di DPR, Jebolan Terbaik Akpol Turun Tangan, Siapa Dia?
Baca juga: Disperindagkop Malinau Bentuk Kelompok UMKM, Bantu Pemasaran di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: DPRD Nunukan Minta Kemendikbud RI Prioritaskan Nasib 2 Ribu Guru Honorer di Perbatasan RI-Malaysia
Fasilitas kesehatan yang terendam banjir yakni ada 8 Pustu.
Sebanyak 11 sarana ibadah terendam banjir (Gereja dan Masjid). Sarana lainnya ada 28 bangunan.
Sawah yang terendam banjir sekira 335,75 Ha. Hewan ternak yang mati yakni Sapi: 211 ekor, dan Kambing: 43 ekor.
( TribunKaltara.com / Felis )