Berita Malinau Terkini
Stok Pertalite Surplus, BBM Bersubsidi Sulit Diperoleh, Kaban Ekonomi Malinau Beber Penyebabnya
Stok Pertalite surplus, BBM bersubsidi sulit diperoleh, Kaban Ekonomi Malinau beber penyebabnya.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Stok Pertalite surplus, BBM bersubsidi sulit diperoleh, Kaban Ekonomi Malinau beber penyebabnya.
Kepala Badan Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau, Erly Sumiati menjelaskan persoalan BBM bersubsidi di Kabupaten Malinau.
Dia menampik terkait dugaan minimnya konsumsi pertalite di Malinau sehingga membuat pelaku usaha atau penyalur BBM dirugikan.
Baca juga: Bahas Ketersediaan BBM, DPRD Usulkan SPBU Malinau Kota Beroperasi Rutin
Baca juga: BPN Nunukan Canangkan Zona Integritas Tuju WBK & WBBM, Asmin Laura: Ini Modal Percepatan Pembangunan
Baca juga: BBM Langka di Krayan Nunukan, Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris Akan Tindaklanjuti Dinas Terkait
Hal tersebut diungkapkan setelah mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi 2 DPRD Malinau dan perwakilan APMS.
"Sebenarnya, bukan karena tidak laku. Tapi karena persediaan kita melimpah, walaupun masyarakat lebih tertarik menggunakan premium, bukan berarti pertalite nda laku," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (25/2/2021).
Data Sekretariat Daerah Kabupaten Malinau, kuota BBM premium tahun 2020 adalah 7.965 KL/tahun, dan total penyaluran premium sebesar 7.488 KL.
Rata-rata penyaluran tiap bulan adalah 624 KL. Sedangkan sisa kuota premium tahun 2020 di Kabupaten Malinau sebanyak 477 KL.
Menurutnya, BBM yang didistribusikan di tingkat pengecer tidak sepenuhnya diperoleh dari kuota penyaluran BBM di Kabupaten Malinau.
Persediaan BBM juga diperoleh dari kabupaten tetangga, Kabupaten Tanah Tidung dan dipasarkan di Kabupaten Malinau.
Hal tersebut dinilai menjadi satu faktor penyebab melimpahnya BBM pertalite, khususnya di Kecamatan Malinau Kota.
"Bisa dibilang stoknya melimpah, karena selain pertalite disalurkan tiap minggu, juga karena ada yang di peroleh dari kota tetangga," ungkapnya.
Terkait ketersediaan premium di wilayah Malinau Kota, Erly Sumiati mengakui jumlah yang disalurkan memang jumlahnya sangat terbatas.
Dia menerangkan, pihaknya telah berdiskusi dengan otoritas Pertamina Kota Tarakan terkait masalah tersebut.
"Kalau jumlah memang minim, karena BBM subsidi diperuntukkan untuk wilayah 3T. Kami sudah minta penambahan untuk Malinau Kota, semoga Maret ini sudah ada penambahan," katanya.
Selain 3 APMS, yakni PT Tri Buana Sejati, PT Semoga Jaya dan PT Beringin Jaya, ada 3 badan usaha lain yang menyalurkan BBM Bersubsidi.
Baca juga: Harga Premium di Krayan Rp 6.450 & Solar Rp 5.150, Satu Armada Angkut BBM Mulai Beroperasi, Tapi Ini
Baca juga: Dirundung Persoalan, Masalah BBM Belum Usai, Kini Krayan Gelap Gulita Akibat Listrik Padam Total
Baca juga: Antre Panjang BBM Masih Terjadi, Camat Krayan Sebut APMS Terapkan Jeda Penjualan, Ini Penyebabnya