Ramadan
Jelang Ramadan 2021, Berikut Tips Ajarkan Anak Berpuasa Menurut Dokter Spesialis Anak
Ramadan segera tiba, orangtua dapat menjadikan momen ini untuk mengajari anak berpuasa, berikut tips ajarkan anak berpuasa dari dokter spesialis anak.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM – Sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akna menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.
Pada bulan yang penuh berkah itu, umat muslim diperintahkan untuk berpuasa sebagaimana bagian dari rukun islam yang ketiga.
Perintah puasa diwajibkan bagi pemeluk agama islam yang sudah akil balig.
Sedangkan berpuasa tidak diwajibkan untuk dilakukan oleh anak-anak.
Baca juga: Resep Aneka Olahan Telur Dadar untuk Sahur dan Buka Puasa, Hanya Butuh Waktu Masak 30 Menit
Baca juga: 6 Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Baik DIkonsumsi saat Sahur dan Buka Puasa
Baca juga: Doa & Amalan Nisfu Syaban 28 Maret 2021 Bahasa Arab, Indonesia & Artinya, Niat Puasa Jelang Ramadhan
Meski begitu mengajari anak untuk berpuasa sejak dini menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua.
Walaupun susah-susah gampang dalam mengajarkan anak untuk puasa, stimulus seperti itu penting dilakukan untuk membangun karakter positif dalam hal agama, apalagi jika dilakukan sejak dini.
Lalu bagaimana tips untuk mengajarkan anak berpuasa?
Berikut ini TribunKaltara.com telah merangkum informasi dari dokter spesialis anak, dr Dwinanda Aidina F dikutip dari kanal YouTube Bamed Health Care.
Sebagai orangtua terkadang kita masih bingung dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengajarkan buah hati untuk berpuasa.
Menurut dokter Dwinanda, tidak ada patokan tertentu dalam hal mengajarkan anak berpuasa.
Namun alangkah baiknya orangtua dapat memberikan penjelasan terkait puasa sejak anak-anak duduk di bangku taman kanak-kanak saat usia 4 sampai 5 tahun.
“Untuk mengajarkan anak berpuasa tidak ada patokan khusus umur berapa, hanya saja memang berpuasa ini kita baiknya ajarkan sejak dini, bisa mulai diajarkan pada saat pre-school,” kata Dwinanda.
Orangtua dapat memberikan pengertian terkait tujuan dan manfaat berpuasa sejak usia 4 sampai 5 tahun yang merupakan masa-masa golden age.
Tips selanjutnya yakni ajari buah hati untuk berpuasa sesuai dengan kemampuannya.
Misalnya dengan mengajarkan anak untuk berpuasa setengah hari dan dapat ditingkatkan secara bertahap.
“Anak dapat diajarkan berpuasa sesuai dengan kemampuan anak itu sendiri, karena anak-anak tidak wajib untuk berpuasa, jadi kita tidak perlu memaksakan anak berpuasa satu hari penuh,” lanjut Dwinanda.
Saat anak-anak sudah mau untuk belajar puasa, para orangtua juga harus memperhatikan asupan nutrisi si kecil.
Dokter spesialis anak Dwinanda memaparkan, anjuran hidangan saat sahur dianjurkan makanan yang memiliki glikemik rendah.
“Pada saat sahur makanan yang dianjurkan adalah makanan yang indeks glikemiknya rendah seperti gandum, kacang hijau, buah-buahan pisang danlain sebagainya,” tutur Dwinanda.
Ia melanjutkan serat dan sayur tak boleh ketinggalan serta minimal dua gelas air untuk penuhi asupan si kecil saat puasa.
Sebaliknya, makanan saat buaka puasa dianjurkan yang mengandung indeks glikemik yang tinggi untuk menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.
“Pada saat buka puasa dianjurkan untuk makanan yang mengandung indeks glikemiknya tinggi karena dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat seperti kurma, manisan buah, nasi, roti dan sebagainya,” lanjut dokter berkacamata itu.
Selain itu penuhi juga asupan cairan buah hati dengan mengonsumsi 8 gelas air per hari usai buka puasa hingga menjelang tidur.
Baca juga: Diduga Pelaku Idap Gangguan Jiwa, Polres Tarakan Lakukan Penyelidikan Kebakaran di Jalan Yos Sudarso
Baca juga: Pos Karantina Covid-19 Akan Ditutup, Bupati Bulungan Syarwani Akan Konsultasi dengan Pemprov Kaltara
Baca juga: Dewan akan Telaah LKPD Bupati Malinau, Hasilnya Akan Dijadikan Rekomendasi untuk Kepala Daerah Baru
Bacaan Niat Puasa Ramadan, Siapa yang Wajib Berpuasa dan Apa Syarat Wajibnya?
Bacaan niat dan doa selama puasa Ramadan yang akan jatuh pada 13 April 2021 menurut kalender Muhammadiyah.
Sementara itu pemerintah belum menetapkan tanggal resmi untuk 1 Ramadan 1442 Hijriah.
Berikut ini bacaan niat berpuasa Ramadan yang wajib dilakukan oleh umat Muslim.
Baca juga: Makna, Niat dan Doa Fidyah untuk Melunasi Utang Puasa Ramadan, Siapa yang Wajib Bayar Fidyah?
Baca juga: Tata Cara Membayar Hutang Puasa Ramadan atau Mengqadha
Baca juga: Bolehkah Cicipi Masakan saat Berpuasa, Apa Hukumnya ?
Niat puasa dibacakan pada malam hari setelah Salat tarawih, begini bunyinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.
Selain itu, sebelum berbuka puasa, umat Muslim juga harus membaca doa berbuka puasa, sebagai berikut:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Setelah hampir seharian berpuasa, tubuh akan kembali membutuhkan asupan gizi.
Saat berbuka puasa sebaiknya konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, agar tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Lalu siapa saja yang wajib menjalankan ibadah puasa selama Ramadan dan apa syarat wajibnya?
Berikut rincian dan penjelasannya yang dirangkum TribunKaltara.com dari berbagai sumber:
1. Muslim
Setiap orang Muslim atau orang beragama Islam wajib berpuasa sesuai dengan ayat 183 pada Surat Al-Baqarah.
2. Berakal
Orang yang dalam keadaan sadar.
Jika seseorang mengalami gangguan jiwa, maka tidak diwajibkan untuk berpuasa.
3. Baligh
Orang yang sudah baligh atau orang yang sudah sampai tahap kedewasaan.
Dalam hal ini, seseorang yang sudah mengalami pubertas.
Anak-anak tidak wajib berpuasa.
Baca juga: Tata Cara Membayar Hutang Puasa Ramadan atau Mengqadha
Baca juga: Gombrang, Tradisi Bersihkan Makam dan Doa Bersama Jelang Ramadan ala Masyarakat Kebumen
Baca juga: Jadi Primadona Saat Ramadan, Berikut Nutrisi hingga Manfaat Kurma untuk Kesehatan Tubuh
4. Sehat
Orang dalam kondisi sehat diwajibkan berpuasa.
Jika dalam kondisi sakit, maka baginya tidak wajib berpuasa.
Namun biasanya orang yang sakit akan membayar fidyah untuk mengganti puasanya.
Termasuk orang hamil atau ibu menyusui, yang juga bisa mengganti puasa dengan membayar fidyah.
5. Menetap
Orang-orang yang menetap atau sudah bermukim wajib berpuasa.
Orang yang dalam perjalanan atau musafir boleh tidak berpuasa tapi harus menggantinya di hari lain.
Selamat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadan, Begini Penjelasan Ustaz dan Cara Membayarnya
Bulan Ramadan tahun 2021 akan segera tiba, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.
Lalu sudahkah kita membayar utang puasa Ramadan di tahun lalu dan bagaimana jika kita lupa jumlah utang puasa?
Menurut Wakil Dekan IAIN Surakarta, Dr Aris Widodo dalam tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com menyampaikan dua jawaban yang bersifat antisipatif dan implementatif.
“Bersifat antisipatif adalah kita merujuk kedalam Surat Al-Baqarah: 282, ketika kita melakukan transaksi utang piutang maka disarankan untuk memberikan catatan,” kata Aris.
Baca juga: Keutamaan Puasa Senin Kamis, Disertai Niat dan Tata Cara, Lengkap dengan Manfaatnya bagi Tubuh
Langkah antisipatif dapat diterapkan dalam urusan utang-piutang.
Dalam hal ini seseorang yang berhalangan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan disarankan untuk membuat catatan terkait jumlah utangnya.
Hal itu dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 282.
Hendaklah bagi setiap umat islam yang terlibat dengan urusan utang-piutang untuk menuliskan utang tersebut.
Hal itu bertujuan sebagai pengingat ketika seseorang lupa dengan jumlah utangnya.
Misalnya dalam urusan utang puasa Ramadan.
“Wahai orang-orang yang beriman apabila diantara kalian melakukan transaksi utang piutang sampai masa tertentu maka tuliskanlah,” tutur Aris.
“Mengapa dituliskan, disebutkan di dalam pertengahan ayat itu apabila kita merasa terlupa maka kita kemudian teringat dengan catatan itu, ini langkah yang pertama antisipatif,” paparnya.
Lalu bagaimana apabila kita terlanjur lupa untuk menuliskan jumlah utang puasa Ramadan tahun lalu?
Aris Widodo menyampaikan kita bisa mengambil langkah berikutnya yakni implementatif.
“Di sini kita merujuk pada hadis Rasulullah SAW, apabila diantara kalian lupa atau ragu tentang salatnya maka hendaklah dia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin,” tuturnya.
Baca juga: 1 Rajab 1442 H atau 13 Februari, Disunahkan Berpuasa, Simak Manfaat Puasa Rajab dan Keistimewaannya
Disebutkan menurut riwayat hadis Nabi Muhammad SAW bagi seseorang yang tidak yakin alias ragu-ragu terhadap ibadahnya, maka hendaklah kita membuang keraguan tersebut dan memilih satu yang diyakini.
“Maksudnya adalah kita mengambil beban yang lebih banyak, dalam hal ini kaitannya dengan puasa kita mengambil beban yang lebih banyak,” jelasnya.
Berkatan dengan ibadah di bulan Ramadan ketika kita memiliki keraguan dengan jumlah utang puasa Ramadhan tahun lalu, maka dianjurkan untuk mengambil jumlah terbanyak.
“Misal kita ragu-ragu kita ini hutang puasanya tujuh atau delapan hari maka kita mengambil yang delapan hari karena kita akan merasa yakin dengan itu, kita menutup yang tujuh sekaliigus yakin dengan yang delapan,” terang Aris Widodo.
Hal itu sesuai dengan yang disampaikan melalui hadis Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Ungkap Keinginan Nikah Muda, Aurel Hermansyah : Penginnya Sebelum Bulan Puasa
Cara Qadha atau bayar utang puasa
Membayar utang puasa berlaku bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah puasa karena uzur atau halangan tertentu.
Menurut penjelasan Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq M Ag memaparkan golongan yang harus membayar puasa adalah orang yang sedang dalam perjalanan jauh, dalam keadaan sakit, haid, dan nifas.
“Mengqadha ini berlaku bagi orang yang dia sanggup berpuasa tapi ada halangan-halangan tertentu, misalnya perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit, atau ada orang yang sanggup berpuasa tapi dilarang yaitu mereka yang haid atau nifas,” ujarnya.
Disampaikan Shidiq, hukum Islam yang mengatur tata cara membayar utang puasa diatur dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185.
“Lantas bagaimana cara mengqadhanya, jadi yang dituntut untuk di qadha adalah hari-hari yang ditinggal atau tidak dilaksanakan ibadah puasa,” terang Shidiq.
Seseorang diwajibkan membayar hutang puasa sebanyak hari yang telah ia tinggalkan untuk tidak berpuasa.
Lebih lanjut disebutkan waktu yang dianjurkan untuk membayar puasa sebaiknya disegerakan dan berurutan.
Baca juga: Tren Puasa Media Sosial, Ini Alasan dan Manfaat yang Harus Diketahui
“Sebaiknya memang sesegera mungkin membayar utang puasa dan kalau bisa berurut membayarnya,” tutur Shidiq.
Mengapa dianjurkan untuk berurutan, ha itu sebagai bentuk tanngung jawab kita sebagai umat muslim.
“Ada satu ayat yang menegaskan bahwa kita itu tidak tahu besok itu akan melakukan apa, begitu dalam Al-Qur’an bahkan dilanjutkan kita juga tidak tahu akan wafat di bumi mana, artinya karena ajal kita dekat sedangkan membayar utang adalah wajib maka sebaiknya menyegerakan,” sambungnya.
Kendati demikian islam juga memberikan keringanan terkait mengqadha puasa.
Dijelaskan bagi seseorang yang berhalangan atau memiliki kesibukan ternetu, diperbolehkan untuk membayar utang puasa dengan tidak berurutan.
Baca juga: Jelang Tes Kesehatan, Bakal Calon Wakil Bupati Tana Tidung Ini Wajib Puasa 8 Jam
Serta diberikan jangka waktu untuk membayarkannya sebelum bulan Ramadhan berikutnya.
Hal itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Siti Aisyah ra.
“Dalam riwayat Siti Aisyah mengatakan bahwa beliau tidak sempat menqadha puasanya dan baru sempat pada bula Syaban, artinya ini boleh untuk mengqadhanya di akhir bulan menjelang Ramadan,” pungkas Shidiq.
(*)
( TribunKaltara / Titik Wahyuningsih )
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official