Polemik Partai Demokrat

Skenario Jokowi Copot Moeldoko Dibeber Pengamat, SBY dan AHY Bisa Langgeng di Partai Demokrat

Berikut skenario Jokowi copot Moeldoko dari kursi Kepala Staf Kepresidenan ( KSP), pengamat beber SBY dan AHY bisa langgeng di Partai Demokrat.

Kolase TribunKaltara.com via CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com dan WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAH
KSP, Moeldoko dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Kolase TribunKaltara.com via CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com dan WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAH) 

Namun ia menilai, untuk kasus di Partai Demokrat ini berbeda karena ada nama besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Tapi apa yang terjadi pada Demokrat agak spesial menurut saya."

"Ini karena persepsi publik melalui lembaga survei lain sepakat, bahwa Demokrat adalah SBY, SBY adalah Demokrat.”

Partai Demokrat dan keluarga SBY. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews)
Partai Demokrat dan keluarga SBY. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews)

Baca juga: AHY Roadshow ke Lembaga Negara, Temui Menkopolhukam Mahfud MD Adukan KLB Demokrat Versi KSP Moeldoko

“Jadi saat orang lain akan men-takeover Demokrat, itu menurut saya tidak ada rencana jangka panjang untuk membesarkan Demokrat, namun justru akan mengecilkan Demokrat.” jelas Hendri.

Jika benar kudeta Partai Demokrat ini untuk jangka pendek, lalu apa tujuan Moeldoko mau menerima jabatan sebagai ketua umum?

Tentunya apabila menjadi ketua umum di salah satu partai terbesar di Indonesia, ada peluang untuk maju di Pilpres 2024.

Hendri mengatakan tujuan Moeldoko di Demokrat ialah untuk memuluskan beberapa undang-undang yang sedang diperjuangkan pemerintah atau jabatan sebagai menteri apabila terjadi reshuffle.

“Apa tujuan? Tujuan jangka pendek yaitu untuk memperkuat koalisi atau memuluskan beberapa UU yang akan diperjuangkan pemerintah.”

Ia mengatakan Moeldoko konyol apabila mau menerima jabatan Ketum Partai Demokrat jika tidak ada garansi untuk lancarnya rencana dia ke depan.

Baca juga: Tak Yakin Hanya Ambisi Moeldoko, Pengamat Bongkar Motif Lain Kudeta Partai Demokrat, Bukan Nyapres?

Moeldoko agak konyol kalau belum mendapatkan kepastian atau garansi akan mulusnya rencana dia.”

“Misal untuk SK Kumham atau bisa saja apabila ada reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Pak Jokowi, dia bisa dipilih menjadi menteri."

"Sehingga posisi dia sebagai Ketum Demokrat akan lebih solid untuk mempengaruhi DPD DPC Demokrat untuk mendukung dirinya,” paparnya.

Hendri juga mengingatkan, Moeldoko bisa saja ditendang dari pemerintahan apabila skenario ini gagal terwujud.

“Nah skenario ini bisa bubar total bila ada kesepakatan politik antara SBY dan Jokowi yang mengatakan SBY atau Partai Demokrat dengan Ketum AHY akan mendukung pemerintahan walaupun tanpa kursi menteri.”

Baca juga: AHY & Moeldoko Bakal Datangi Kantor Yasonna, Elite Demokrat Pamer Massa: Musuh Sudah Teridentifikasi

“Kalau kesepakatan terjadi maka Demokrat akan kembali ke SBY dan karier politik Pak Moeldoko juga akan selesai.”

Sumber: Kompas TV
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved