Polemik Partai Demokrat

Sesama Jenderal Eks Panglima TNI, Petinggi Partai Demokrat Sindir Moeldoko, Sanjung Gatot Nurmantyo

Beda sikap sesama Jenderal eks Panglima TNI soal kudeta Partai Demokrat, Moeldoko disindir, Gatot Nurmantyo disanjung Andi Mallarangeng.

Kolase TribunKaltara.com / Tribun Timur/Muhammad Abdiwan dan Tribunnews/Herudin
Jenderal eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko dan kudeta Partai Demokrat. (Kolase TribunKaltara.com / Tribun Timur/Muhammad Abdiwan dan Tribunnews/Herudin) 

TRIBUNKALTARA.COM - Beda sikap sesama Jenderal eks Panglima TNI soal kudeta Partai Demokrat, Moeldoko disindir, Gatot Nurmantyo disanjung Andi Mallarangeng.

Polemik Partai Demokrat memanas setelah eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo membeberkan klaim pernah ditawari kudeta.

Berbeda dengan Moeldoko yang mengambil alih Partai Demokrat via Kongres Luar Biasa ( KLB), Gatot Nurmantyo justru menolak upaya kudeta terhadap partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) tersebut.

Perbedaan sikap dua Jenderal eks Panglima TNI itu mendapat perhatian khusus dari petinggi Partai Demokrat.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyindir sikap Moeldoko dan menyanjung Gatot Nurmantyo.

Andi Mallarangeng menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Ucapan terima kasih tersebut diberikan lantaran Gatot Nurmantyo sudah menolak ketika ditawari atau diajak untuk mengkudeta Partai Demokrat.

Pengakuan itu sebelumnya disampaikan langsung oleh Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ternyata Pernah Diajak Ikut Kudeta AHY, Bapak Nanti Bisa Begini!

Baca juga: Menkumham Yasonna Tak Main-main soal Polemik Partai Demokrat, Beri Peringatan Keras ke SBY dan AHY

Sedangkan alasan penolakannya menurut Gatot Nurmantyo adalah ada kaitannya dengan peran dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

Sebagaimana diketahui, Gatot Nurmantyo pernah mendapatkan jabatan-jabatan strategis ketika SBY masih menjadi Presiden.

Di antaranya pernah menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

"BTW Pak Gatot Nurmantyo katanya juga sempat ditawar-tawari menjadi ketua umum Partai Demokrat," ujar Andi Mallarangeng, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa (8/3/2021).

"Dia bilang 'Saya tolak karena ini moralitas', dulu dibesarkan oleh Pak SBY," imbuhnya.

Menurutnya, sikap dari Gatot Nurmantyo yang menolak tawaran tersebut menunjukkan bahwa eks Panglima TNI itu memang memiliki etika dalam berpolitik.

Andi Mallarangeng pun memberikan apresiasi kepada Gatot Nurmantyo atas jiwa kesatria dan moralitas yang ditunjukkannya tersebut.

Jenderal eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko.
Jenderal eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko. (Tribunnews)

Baca juga: TERUNGKAP! Ditawari jadi Ketum Demokrat, Eks Panglima TNI Gatot Nurmatyo Tegas Tolak, Ini Alasannya

Ia lantas membandingkan dengan Kepala Staf Presiden ( KSP) Moeldoko yang notabene juga Jenderal eks Panglima TNI.

Selain itu, Moeldoko diketahui juga pernah diberikan kepercayaan oleh SBY.

Jabatan tertingginya adalah sebagai Panglima TNI.

"Yang jelas bahwa kita berterima kasih dengan jiwa besar dan kesatriaan dan moralitas seorang Jenderal Gatot," kata Andi Mallarangeng.

Atas dasar itu, Andi Mallarangeng menyebut bahwa sikap dari Moeldoko berbeda jauh dengan apa yang dilakukan oleh Gatot Nurmantyo.

"Beda dengan Jenderal satu itu," ungkap anak buah SBY ini.

"Yang besarkan juga Pak SBY, tapi kacang lupa lanjaran," ujar Andi Mallarangeng menambahkan.

Lebih lanjut, ia pun membenarkan apa yang dikeluhkan oleh SBY yang mengaku menyesalkan pernah berbuat baik kepada Moeldoko.

"Ternyata Beliau ( SBY) menyadari salah pilih dulu itu, orang semacam begini ( Moeldoko) mestinya tidak dipilih," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 38.30

Baca juga: Orang Kepercayaan SBY dan AHY di Partai Demokrat Balas Yasonna, Tuding Kemenkumham Penyebab Dualisme

Siap Maafkan Moeldoko

Andi Mallarangeng menyebut masih bersedia untuk memaafkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Sebagaimana diketahui, Moeldoko menjadi pihak ekternal yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Hal itu dibuktikan saat Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres luar biasa ( KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Andi Mallarangeng
Andi Mallarangeng (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Baca juga: Moeldoko Didepak dari Kabinet? Pengamat Bongkar Motif Anak Buah Jokowi Rebut Demokrat, Singgung SBY

Menurut Andi Mallarangeng, langkah Moeldoko yang sebenarnya tidak etis tersebut, masih bisa memaklumi.

Hanya saja dengan catatan yang bersangkutan menyadari kesalahannya dan menghentikan hasrat politik tersebut.

"Tentu saja kita siap memafkan Pak Moeldoko, tentu saja dengan catatan beliau menyadari kesalahannya," ujar Andi Mallarangeng, dikutip dalam acara Prime Talk, Selasa (8/3/2021).

Andi Mallarangeng menyakini bahwa cepat atau lambat Moeldoko akan menyadari fakta yang sebenarnya terjadi dalam KLB.

"Lama-lama Pak Moeldoko tahu juga bahwa yang memilih dia itu abal-abal semuam," ujarnya.

"Kalau abal-abal semua, ini berarti sebenarnya ngapain meneruskan sesuatu yang tidak ada legalitasnya," imbuhnya.

Andi lantas menyarankan kepada Moeldoko dan pelaku KLB lainnya untuk membuat partai baru.

Dengan begitu menurut Andi bisa ditentukan langsung kepengursannya, tanpa ada pihak yang melarang ataupun mempersoalkan.

Baca juga: Polemik Partai Demokrat Memanas, Anas Urbaningrum Lempar Kode Rekonsiliasi di Twitter?

"Lebih baik ajak lah kawan-kawan itu bikin partai baru, sekjen boleh Pak Jony Allen dan Pak Marzuki jadi dewan pembina, enggak apa-apa

Lebih lanjut, jika Moeldoko dkk masih akan menggunakan nama Partai Demokrat, Andi menegaskan tidak akan rela.

"Namanya boleh apapun terserah mau bikin nama apa. Baru kita bisa bersahabat, bisa bersejalan," ucapnya.

Tetapi kalau tetap pakai nama Partai Demokrat, ya bagaimana, gimana ceritanya," kata orang kepercayaan SBY ini.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Andi Mallarangeng Terima Kasih ke Gatot yang Tolak Kudeta Demokrat: Beda dengan Jenderal Satu Itu, https://wow.tribunnews.com/2021/03/10/andi-mallarangeng-terima-kasih-ke-gatot-yang-tolak-kudeta-demokrat-beda-dengan-jenderal-satu-itu?page=all.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved