Berita Tarakan Terkini

Soal Swab Covid-19 Bagi Siswa yang Laksanakan PTM, Kepsek SDN 043 Tarakan Sebut Tidak Diwajibkan

Kepala Sekolah SD Negeri 043 Tarakan, Petrus Linthin mengatakan tidak ada kewajiban swab Covid-19 bagi siswa yang akan mengikuti PTM.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Kepala SD Negeri 043 Tarakan, Petrus Linthin saat ditemui usai simulasi PTM di SD Negeri 043 Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kepala Sekolah SD Negeri 043 Tarakan, Petrus Linthin mengatakan tidak ada kewajiban swab Covid-19 bagi siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka atau PTM.

Hal ini juga sudah dibahas oleh Dinas Pendudikan Kota Tarakan, bahwa kemungkinan besar tidak menjadi kewajiban.

"Karena menurut hasil pengamatan, usia muda ini jarang terpapar Covid-19. Sehingga protokol kesehatan tetap dijalankan, kemungkinan besar swabnya tidak diwajibkan," ujarnya, Rabu (17/3/2021)

Menurutnya, hal itu juga akan menjadi kendala besar. Bahkan dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, dari 251 responden, hanya 31 orang tua siswa yang setuju terkait swab tersebut.

"Itu tingkat orang tua, anaknya belum tau. Karena waktu mereka ke sekolah, saya coba-coba tanya, mereka takut untuk diswab.

Baca juga: Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di SDN 043 Tarakan, Jadwal Sekolah Tiga Hari dalam Seminggu

Baca juga: Anak Buah Listyo Sigit di Nunukan Diduga Aniaya Motoris Speedboat, Ini Kata Penasihat Hukum Korban

Baca juga: Masyarakat Adat di Malinau Dilibatkan Jaga Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional Kayan Mentarang

Kalau jawaban orang tua, lebih kepada biaya swabnya. Karena harus ditanggung orang tua," katanya.

Sedangkan untuk tenaga pengajar, pihaknya sudah mengirimkan daftar tenaga pengajar sesuai permintaan, dan tentunya dilayani pemerintah Kota Tarakan.

Terkait dilakukan swab untuk siswa, pada saat verifikasi, dari Tim Verifikasi tidak ada penyampaian bahwa mengharuskan siswa dilakukan swab sebelum masuk sekolah.

"Tapi sekolah lain malah yang menyampaikan ke kami. Dari situlah kami sampaikan ke Disdik, dan kami buat survei, dan hasilnya itu tadi, hanya 31 orang yang setuju," ucapnya.

Simulasi pembelajaran tatap muka di SD Negeri 043 Tarakan, Rabu (17/3/2021)
Simulasi pembelajaran tatap muka di SD Negeri 043 Tarakan, Rabu (17/3/2021) (TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI)

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di SDN 043 Tarakan, Jadwal Sekolah Tiga Hari dalam Seminggu

Simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM di SD Negeri 043 Tarakan telah dilaksanakan hari ini, Rabu (17/3/2021).

Dalam simulasi tersebut, sebanyak 14 siswa yang diikutsertakan, dari total 28 siswa per kelasnya.

"Nanti proses pembelajaran kalau diizinkan, juga begitu, satu kelas itu hanya 14 orang saja," ujar Kepala Sekolah SDN 043 Tarakan, Petrus Linthin.

Baca juga: Berkunjung ke Kota Tarakan, Ini Tips Sukses Bagi Milenial di Masa Pandemi Covid-19 Ala Mario Teguh

Baca juga: Perpanjangan SIM di Polres Tarakan Kini Gunakan Metode Pembayaran Non Tunai, Pakai QRIS

Baca juga: Wali Kota Tarakan dr Khairul Sebut Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Menjamin Bebas ke Mana-mana

Dalam PTM nantinya, akan dilakukan secara bergantian, sehingga perlu dibagi menjadi dua sift.

"Sift A itu jadwalnya Senin, Rabu, dan Jumat. Sift B jadwalnya Selasa, Kamis, dan Sabtu," katanya.

Pada kegiatan belajar nantinya juga hanya 4 jam pelajaran dalam sehari. Sehingga dalam seminggu hanya 12 jam pelajaran.

"Kebetulan di sini, normal pun ada sift pagi dan siang, karena kapasitas kelas di sini juga kurang. Sehingga nantinya juga begitu, sift pagi itu dari jam 7.15-10.30 Wita, sift siang 11.30-14.15," katanya.

Sementara itu dia sampaikan, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, sebanyak 360 orang tua siswa yang setuju untuk dilakukan PTM di SDN 043 Tarakan, dan 117 yang tidak setuju. Sedangkan ada 67 orang tua siswa yang tidak merespon.

Jika dibandingkan dengan sekolah tatap muka, kata Petrus, tentunya jauh lebih baik dari pada sekolah secara daring.

"Ada beberapa yang kita lakukan evaluasi di kelas, ternyata nampak bahwa memang sangat beda (daring dan PTM).

Yang paling mengeluh itu guru kelas satu. Karena nggak pernah ketemu muridnya, tulis nama saja belum bisa," jelasnya.

Baca juga: Realisasi Bantuan Kemensos di Kota Tarakan Sentuh Angka 98 Persen, Maret Bakal Disalurkan Lagi

Baca juga: TMMD di Tarakan Telah Selesai, Jenderal TNI Anak Buah Andika Perkasa Kunjungi Kalimantan Utara

Baca juga: Dukung Persiapan SBMPTN 2021, Medco Grup Berikan Bantuan Bimbel Bagi Siswa SMA Tarakan

(*)

Penulis: Risnawati

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved