Berita Nunukan Terkini
Diduga Overdosis, Pria di Nunukan Nekat Menikam ASN Hingga 20 Tusukan, Begini Nasibnya Sekarang
Diduga overdosis, seorang pria di Nunukan tega menikam seorang ASN yang juga iparnya sendiri hingga 20 tusukan, begini nasibnya sekarang
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Diduga overdosis, seorang pria di Nunukan tega menikam seorang ASN yang juga iparnya sendiri hingga 20 tusukan, begini nasibnya sekarang.
Seorang pria di Nunukan, Kalimantan Utara tega menikam iparnya sendiri hingga 20 luka tusukan, diduga overdosis obat batuk.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria inisial AN (38), tega menikam ipar sendiri di dalam rumah hingga sebabkan 20 luka tusukan, Senin (22/03/2021), pukul 07.45 Wita,
Jalan Iskandar Muda, gang Mahoni RT 30, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan.
Dijelaskan Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika, pagi sekira pukul 07.45 Wita, korban inisial SY (40) yang merupakan pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Nunukan, sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
Namun, sebelum berpakaian dinas, SY diketahui sempat ingin membuka kamar AN yang posisinya persis di depan kamar SY.
Begitu SY mau membuka pintu kamar AN, tersangka AN menahan pintunya dari dalam dan mengatakan 'jangan dibuka'.
Kemudian SY meninggalkan pintu kamar AN dan menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian dinas.
Baca juga: Info BMKG Selasa 23 Maret 2021, 3 Daerah di Nunukan Kaltara Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir
Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Kawasan Pasar Lama Nunukan, Toko Kue Hangus Terbakar
Baca juga: Resmikan Kampung Cerita Sungai Bilal, Bupati Nunukan Asmin Laura Berharap Budaya Lokal Dilestarikan
Diduga AN merasa tersinggung akibat tindakan SY yang ingin membuka kamarnya.
Lalu, AN ke dapur untuk mengambil sebilah pisau dan menuju ke kamar SY. Sontak dari arah belakang AN lalu menikam bagian belakang SY hingga tersungkur di kasur. Meski begitu, tersangka AN tetap saja menusuk SY secara membabi-buta hingga sebabkan 20 luka tusukan.
"Kejadian kemarin pagi sekira pukul 07.00 Wita di kediaman korban (SY). Untuk kondisi korban sekarang saya tidak bisa jelaskan, karena yang tangani langsung pasien itu rekan dokter.
Kalau tersangka saya yang tangani," kata Dokter Umum RSUD Nunukan, dr Hardin kepada TribunKaltara.com, Selasa (23/03/2021), pukul 07.30 Wita.
Menurutnya, tersangka AN memiliki tiga luka bekas tusukan oleh dirinya sendiri.
Informasi yang dihimpun dari Polsek Nunukan, tersangka AN nyaris bunuh diri dengan menusuk perutnya dua kali.
"Di bagian perut ada dua titik bekas luka tusukan dan satu lagi di jari kelingking tangan kanan AN. Untuk di perut, tersangka mengaku menikamnya sendiri.
Sementara pada jari kelingking, AN nggak sebut penyebabnya. Jadi kami belum bisa pastikan sebab luka di jari kelingkingnya," ucapnya.
dr Hardin mengatakan, dirinya kesulitan memintai keterangan AN, pasalnya AN terkadang koperatif dan kadang tidak.
"Bahkan terkadang tidak nyambung saat diajak ngobrl. Jadi informasinya pun agak putus-putus. Kronologis yang saya peroleh itu, saya gabung dari keterangan yang sempat diambil dari korban dan tersangka," ujarnya.
Mengenai luka pada bagian perut AN, tak sampai ke organ dalam perut, melainkan sebatas lapisan perut.
"Jadi sudah kami lakukan pemeriksaan penunjang sampai USG, tapi tidak didapatkan cairan bebas. Cairan bebas itu, biasa kami temukan kalau ada luka tembus sampai ke organ dalam perut.
Dalam usus kan banyak cairannya, nah kalau ada luka tusuk sampai tembus ke dalam, maka cairan bebas itu akan keluar. Dan cairan itu akan terlihat entah itu pemeriksaan fisik maupun penunjang," tuturnya.
Untuk saat ini, terhadap AN hanya dilakukan penanganan secara konservatif berupa observasi dan terapi obat-obatan termasuk menjahit bekas luka tusukan pada perut tersangka.
Sementara itu, dr Hardin menjelaskan, dirinya belum mengetahui motif penikaman AN terhadap SY.
Namun, keterangan yang ia peroleh dari korban, setiap kali mengamuk, AN memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat batuk hingga 3 bungkus sekaligus.
"Motifnya belum kami ketahui. Tapi dari keterangan korban, si AN itu sering konsumsi obat batuk hingga 3 bungkus sekaligus saat sedang mengamuk. Mungkin itu efek dari overdosis obat batuknya.
Di dalam obat batuk itu ada kandungan zat Dextromethorphan. Zat itu bisa saja sebabkan gangguan jiwa kalau overdosis. Gejalanya mirip dengan orang yang menyalahgunakan Napza," ungkapnya.
Baca juga: Gegara Peraturan Menteri Keuangan, Bupati Nunukan Asmin Laura Mengaku Terpaksa Menunda Bayar Utang
Baca juga: 3 Wilayah di Nunukan Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir & Angin Kencang, BMKG Imbau Warga Waspada
Baca juga: 2 WNA dari Malaysia Berstatus Deteni Diamankan di Sei Nyamuk, Imigrasi Nunukan Cari Tau Negara Asal
Lanjut dr Hardin, bahan baku dari zat Dextromethorphan merupakan narkoba yang sering dipakai orang dulu.
"Sekarang zat itu tidak ditemukan dalam tablet lagi. Rata-rata zat itu sekarang ada dalam kandungan obat berbentuk sirup dengan dosis rendah.
Makanya kadang nggak nyambung juga ngomongnya, kayak orang patah hati dan sering ngamuk. Tapi kami fokus tangani trauma pasien saja," imbuhnya.
Kini AN dan SY masih harus mendapat perawatan intensif dari dokter RSUD akibat luka tusuk.
Terhadap SY sudah dilakukan tindakan operasi kemarin pagi, sementara AN dirawat di ruang UGD dengan pengawasan ketat oleh Polisi.
Barang bukti yang berhasil diamankan oleh petugas di Polsek Nunukan yakni seperangkat alat yang diduga untuk menghisap psikotropika jenis shabu, satu kotak berisi obat batuk jenis komix, dan sebilah pisau. Barang bukti tersebut ditemukan di kamar AN.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official