Berita Nunukan Terkini
Perayaan Paskah di Nunukan, Ibadat Jumat Agung Salib Yesus & Patung Ditutup Kain Ungu, Ini Maknanya
Perayaan Paskah di Nunukan, Ibadat Jumat Agung Salib Yesus & patung-patung ditutupi kain ungu, ini maknanya.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Peringatan Paskah di Nunukan, Ibadat Jumat Agung Salib Yesus & patung-patung ditutupi kain ungu, ini maknanya.
Ratusan umat Katolik di Nunukan mengikuti ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik Santo (St) Gabriel Nunukan, Jalan Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah.
Dari pantauan TribunKaltara.com, sebelum masuk ke dalam gedung Gereja, umat diwajibkan untuk menunjukkan tiket ibadat yang sudah diberikan sebelumnya.
Baca juga: Peringatan Paskah di Bulungan, Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan Olla Jelaskan Makna Jumat Agung
Baca juga: Amankan Perayaan Paskah di Gereja Katholik Santa Theresia, Gegana Brimob Bawa Peralatan Khusus
Baca juga: Hari Paskah, Prosesi Penciuman Salib di Gereja Katolik Santo Gabriel Nunukan Ditiadakan
Setelah itu mereka diarahkan oleh panitia untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Lalu, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.
Ketua panitia perayaan pekan Paskah 2021, Gereja Santo Gabriel Nunukan, Nobertus Boli, mengatakan ibadat Jumat Agung kali ini dibagi menjadi 3 shift.
Shfit pertama sudah dilakukan pada pukul 07.00 Wita. Shift kedua pukul 14.00 Wita dan shift ketiga pukul 17.00 Wita.
Menurutnya, setiap shift umat dibatasi hanya 600 orang. Sementara, umat yang tidak memiliki tiket tidak dibenarkan untuk masuk ke dalam Gereja.
"Jadi 300 umat di dalam Gereja dan 300 sisanya di luar. Baik di dalam maupun di luar Gereja semuanya diatur jarak duduknya. Umat yang tidak membawa tiket tidak dibenarkan untuk masuk," kata Nobertus Boli pukul 18.00 Wita.
Perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan dijaga ketat oleh 8 personel Polisi dan 6 personel TNI.
"Sebelum ibadat shift pertama pagi tadi, sudah dilakukan sterilisasi oleh personel Brimob di dalam Gereja," ucapnya.
Tampak di dalam Gereja, salib Yesus jenis Fransiskan dibungkus kain berwarna ungu. Begitu pula patung Bunda Maria.
Dia menjelaskan makna salib Yesus dan Patung-patung di dalam Gereja ditutupi kain berwarna ungu sebagai simbol rasa berkabung umat Katolik.
"Perayaan Jumat Agung itu mengenang kesengsaran Yesus hingga mati di Kayu salib. Jadi umat Katolik di seluruh dunia sedang berkabung atau berduka saat ini. Kami yakini bahwa kematian Yesus di kayu salib itu untuk menebus dosa umat manusia," ujarnya.
Dia menambahkan, salib Yesus hanya ditutupi kain ungu sampai hari Jumat Agung saja.
Sedangkan patung-patung dan gambar-gambar lainnya tetap ditutup sampai pada saat perayaan malam Paskah atau Sabtu Suci.
Baca juga: Tradisi Paskah Toroja di Nunukan, Bersihkan Jasad Leluhur yang Sudah 33 Tahun Meninggal Dunia
Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Polres Bulungan Lakukan Sterilisasi Gereja, Gunakan Metal Detector
Baca juga: Pastikan Hari Paskah Berjalan Lancar, Polda Kaltara Bekerjasama dengan Pengamanan Internal Gereja
"Jadi selesai ibadat Jumat Agung nanti, salib Yesus sudah tidak ditutupi kain ungu lagi," tuturnya.
Sementara itu, jubah warna merah yang dikenakan oleh Pastor saat memimpin ibadat Jumat Agung melambangkan pengorbanan dan keberanian.
"Jubah warna merah itu biasanya dipakai pada waktu hari raya Jumat Agung dan Minggu Palma," ungkapnya.
Penulis: Febrianus felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official