Berita Nunukan Terkini
Guru di Nunukan Belum Divaksin, Kadisdikbud Nunukan Junaidi: Pegawai Kami Saja Dijatah 10 orang
Hingga kini guru di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, belum mendapat vaksinasi Covid-19
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Hingga kini guru di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, belum mendapat vaksinasi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Nunukan, Junaidi mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan daftar nama-nama guru ke Dinas Kesehatan Nunukan untuk divaksinasi.
"Untuk daftar nama-nama guru yang mau divaksin sudah kami kirim ke Dinas Kesehatan. Kapan mau pelaksanaannya, kami juga menunggu," kata Junaidi kepada TribunKaltara.com, Selasa (06/04/2021), pukul 12.00 Wita.
Baca juga: Jelang Ramadan Tahun Ini Pasar Sore dan Murah di Malinau Dibuka Kembali, Hanya 2 Kecamatan
Menurutnya, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, pasalnya leading sektor vaksinasi ada di Dinas Kesehatan Nunukan.
"Kami saja yang banyak pegawainya dikasi jatah 10 orang. Dinas Kesehatan yang mengatur soal berapa banyak guru yang bisa divaksin. Jumlah guru yang PNS di Kabupaten Nunukan ada 2 ribu lebih. Kalau digabung guru honorer baik di sekolah swasta maupun negeri itu 3 ribuan," ucapnya.
Lanjut Junaidi, ia sampaikan agar vaksinasi para guru tidak ditunda terlalu lama.
Kendati guru telah ikuti vaksinasi, pembelajaran tatap muka akan dibuka dengan dirapatkan terlebih dahulu bersama Bupati Nunukan.
"Kami juga mau cepat divaksinasi, jangan ditunda-tunda. Kalau sudah divaksinasi, sekolah tatap muka akan dibuka, tapi harus dirapatkan dulu dengan tim, utamanya Bupati. Karena sekarang pelaksanaan buka atau tutup sekolah itu dikoordinasikan kepada pemerintah daerah, bukan lagi tim Covid-19 sampai ke pusat," ujarnya.
Baca juga: Salat Tarawih Berjamaaah di Masjid Diperbolehkan, Begini Reaksi Bupati Nunukan
Junaidi berharap, Dinas Kesehatan lebih pro aktif agar kami diberikan peluang untuk segera vaksinasi.
"Kami berharap Dinas Kesehatan yang pro aktif. Kalau begini terus, ya nggak bisa belajar tatap muka jadinya," tuturnya.
Soal kesiapan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembelajaran tatap muka, kata Junaidi sudah siap seratus persen.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Bolehkan Salat Tarawih, Gubernur Kaltara Zainal: Yang Penting, Protokol Kesehatan
"Jauh hari sebelum program vaksinasi ada, kami sudah membahas sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran tatap muka. Seperti hari ini, pelaksanaan ujian kelulusan, dibagi per shift. Misalnya satu kelas ada 30 ya dibagi 15 per shift. Bulan kemarin sistem seperti ini juga sudah dilakukan, tapi tim Satgas Covid-19 tidak mengizinkan, karena berhubung kita daerah transit yang berpotensi menular dengan cepat virus Covid-19," ungkapnya.
(*)
Penulis: Febrianus felis