Berita Malinau Terkini
Survei ke Kediaman Siswa, Guru SMA di Malinau Beber Persoalan Utama Pembelajaran Jarak Jauh
Selama pandemi Covid-19 tahun 2021, Satuan pendidikan jenjang SMA/sederajat di Malinau menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Selama pandemi Covid-19 tahun 2021, Satuan pendidikan jenjang SMA/sederajat di Malinau menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Guru SMAN 4 Malinau, Nely Sa'adaniyah mengatakan selama pelaksanaan PJJ di Malinau, ada sejumlah kendala yang dialami peserta didiknya.
Selain beban mata pelajaran, kamampuan menyerap materi yang disampaikan juga menjadi kendala karena medium pembelajaran yang terbatas.
Baca juga: Kepengurusan Perdana HMI Komisariat Malinau Dilantik, M Iqbal Chadiri: Awal Fokus Kuatkan Organisasi
Baca juga: PTM Dimulai Juli 2021, Kadisdik Malinau Sebut Sempat Sekolah Tatap Muka Saat Nol Kasus Covid-19
Baca juga: Penanganan Covid-19 di Perbatasan RI-Malaysia, John Felix R: Pemkab Malinau Dapat Bantuan Mesin PCR
"Sebenarnya bukan kendala fasilitas seperti jaringan. Rata-rata berkaitan dengan semangat, motivasi belajar, dan kemampuan menyerap pelajaran," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Rabu (7/4/2021).
Pihak sekolah di SMAN 2 Malinau menerapkan metode jemput bola. Mendatangi kediaman siswa-siswinya untuk mendata persoalan yang dihadapi peserta didik.
Wali kelas 12 MIPA SMAN 4 Malinau tersebut menuturkan, kendati peserta didik kadang mengeluhkan fasilitas PJJ, namun yang menjadi permasalahan utama berkaitan semangat belajar.
Jika yang dikeluhkan adalah masalah jaringan kata Nely, sewaktu mengunjungi kediaman peserta didik, tak ada masalah koneksi internet dihadapi siswa.
Rata-rata orang tua peserta didik mengeluhkan tentang motivasi belajar siswa selama PJJ.
"Sewaktu kunjungan, kami juga memeriksa kondisi internet, dan rata-rata koneksinya bagus. Kami juga tukar pendapat dengan orang tua, dan permasalahannya adalah motivasi belajar," katanya.
Siswa SMAN 4 Malinau, Rudianto mengatakan berbeda dengan PTM, suasana mempengaruhi semangat belajarnya.
Baca juga: Jelang Ramadan Tahun Ini Pasar Sore dan Murah di Malinau Dibuka Kembali, Hanya 2 Kecamatan
Baca juga: Dibolehkan Salat Tarawih Berjamaah di Masjid, Plh Bupati Malinau Ernes Sebut Tunggu Fatwa MUI
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 di Malinau, Akses Keluar Masuk Dibatasi, OPD Dilibatkan Ikut Mengawasi
"Kalau di rumah, susah mau konsentrasi. Karena online, jadinya terbatas. Beda sama tatap muka karena langsung berhadapan dengan guru," ucapnya.
Selama pelaksanaan PJJ, Rudianto mengatakan dirinya sulit memahami mata pelajaran yang disampaikan.
Sebab, selain karena media dan interaksi terbatas, beban mata pelajaran katanya juga membuat dia menganggap pelajaran sebagai beban.
"Kita susah mau bertanya kalau ada yang tidak jelas. Biasanya juga selesai kelas ada tugas. Jadi susah mau dapat semangat belajarnya," katanya.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
pandemi Covid-19
pembelajaran jarak jauh
Malinau
guru
SMA
kaltara.tribunnews.com
Tribun Kaltara
TribunKaltara.com
DLH Rencanakan 3 Titik Ruang Terbuka Hijau di Malinau, John Felix Sebut Tiga Kecamatan Disurvei |
![]() |
---|
Prioritas Penggunaan APBD 2023 Malinau, Entasan Kemiskinan hingga Perizinan Untuk Investasi Daerah |
![]() |
---|
Rp 16 Miliar DBH DR Malinau Dialokasikan untuk 6 Kegiatan Sektor Kehutanan, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Hasil Musyawarah, Wakil Bupati Malinau Jakaria jadi Ketua Forum Komunikasi Warga Tidung Malinau |
![]() |
---|
Muspa Pertama Malinau, Ketua PB FKWT Kaltara Paparkan Sejarah Organisasi, Sudah Terbentuk Sejak 1998 |
![]() |
---|