Berita Nunukan Terkini

Hilangkan Jejak, Satpam Sekolah di Nunukan Maling Dana BOS Rp 160 Juta Buang Server CCTV ke Laut

Hilangkan jejak, satpam sekolah di Nunukan maling dana BOS Rp 160 juta buang server CCTV ke laut.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
DL diamankan oleh petugas di Polsek Nunukan, Kamis (08/04/2021), sore. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Hilangkan jejak, satpam sekolah di Nunukan maling dana BOS Rp 160 juta buang server CCTV ke laut.

Demi judi online, Satpam sekolah di Nunukan, Kalimantan Utara, nekat mencuri dana Bos hingga Rp160 juta.

Belakangan diketahui, Satpam berinisal DL (25) itu melakukan aksinya berulang kali, hingga uang yang ia curi terkumpul Rp160 juta.

Baca juga: Demi Judi Online, Satpam Sekolah di Nunukan Maling Dana BOS Rp 160 Juta, Begini Nasibnya Sekarang

Baca juga: Maling di Serang Banten Bobol Rumah Korban Pesawat Sriwijaya Air, Gasak Barang Berharga

Baca juga: Rekening FPI Diblokir, Aziz Yanuar Duga Uang Digarong Maling, Polisi: Bukan Kewenangan Penyidik

Agar aksinya berjalan mulus, tersangka DL sebelumnya telah mempersiapkan dengan sangat rapi.

Mulai jendela di ruangan kepala sekolah yang sengaja ia tak kunci hingga server kamera CCTV yang ia buang ke laut.

Kapolres Nunukan melalui Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika, mengatakan, tersangka DL cukup rapi dalam mempersiapkan rencana jahat itu.

Bagaimana tidak, tersangka DL sudah 6 tahun menjadi Satpam di sekolah SDIT Ibnu Sina, sehingga seluk beluk untuk bisa masuk ke ruangan kepala sekolah, hingga pasword brankas pun ia hafal luar kepala.

Diketahui, sekolah SDIT Ibnu Sina beralamat di Jalan Agus Salim (Kampung Jawa), Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.

"Saat kami lakukan TPTKP dan olah TKP, pintu dan jendela yang ada di sekolah itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kerusakan. Kamera CCTV tidak ada kerusakan, namun server kamera CCTV yang ada di dalam ruangan telah hilang. Dan sepertinya saat tersangka mengambil server itu, tanpa merusak kabel. Karena kabel masih dalam keadaan utuh," kata Randhya Sakhtika kepada TribunKaltara.com, Jumat (09/04/2021), sore.

Hingga kini, petugas belum menemukan server CCTV yang di telah dibuang DL ke laut.

"Kami belum temukan server itu. Untuk memastikan tidak ada keterlibatan orang lain dalam kasus ini, kami akan terus dalami kasus ini," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, saat personel Polsek Nunukan melakukan pengeledahan di rumah tersangka DL, uang tunai yang berhasil ditemukan hanya Rp85 juta.

Sementara, uang sisanya sudah tersangka gunakan untuk bermain judi slot online.

Kapolres Nunukan melalui Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika, mengatakan, kemarin siang, pihaknya mendapat laporan dari pihak sekolah soal kehilangan uang tunai ratusan juta rupiah di dalam brankas.

Diketahui, sekolah SDIT Ibnu Sina beralamat di Jalan Agus Salim (Kampung Jawa), Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.

"Uang yang dimaling tersangka itu merupakan dana BOS triwulan I tahun 2021.Dana bos itu diperuntukkan untuk membeli lahan di samping sekolah. Rencananya di lahan itu mau dibangun gedung sekolah baru," ujar Randhya Sakhtika.

Menurutnya, tersangka DL bisa melancarkan askinya berulang kali, lantaran sudah 6 tahun menjadi Satpam sekolah.

Sehingga, tersangka tau seluk beluk untuk masuk ruangan kepala sekolah tanpa ketahuan siapapun.

Hingga pasword brankas pun DL hafal luar kepala.

"DL itu piketnya pagi sampai siang. Jadi begitu kepala sekolah pulang, jendelanya sengaja tidak DL tutup. Begitu malam hari, dia datang ke sekolah lalu masuk lewat jendela kepala sekolah. Kan brankas uang ada di ruangan kepala sekolah. Ditambah brankas itu masih gunakan pasword standar. Belum sempat diganti pihak sekolah," tuturnya.

Pertama kali DL melakukan aksinya, pada Jumat tanggal 2 April, selepas salat magrib sekira pukul 19.30 Wita. Nominalnya Rp20 juta.

Hari Minggu, tanggal 4 April pada waktu yang sama, DL mencuri Rp10 juta.

Hari Senin, tanggal 5 April, pada waktu yang sama, nominal yang dia curi Rp40 juta.

Terakhir pada Rabu, tanggal 7 April, dia curi lagi sebesar Rp90 juta.

"Karena tersangka merasa aman jadi dia ambil uang itu berulang kali.
Pihak sekolah baru merasa kehilangan uang itu pada Kamis, kemarin siang. Lalu saya perintahkan personel untuk TPTKP dan olah TKP, termasuk mencari saksi dan barang bukti di sekolah itu. Dari hasil penyelidikan, selang 4 jam kemudian, petugas melakukan pengeledahan ke rumah DL, tapi uang yang berhasil kami temukan di gudang dalam rumah hanya Rp85 juta," ungkapnya.

Lanjut, Randhya Sakhtika, pihaknya lakukan interogasi tersangka dan setelah mengecek rekening DL, ternyata sisa uang itu sudah digunakan untuk bermain judi online.

Baca juga: Legenda Timnas Italia Paolo Rossi Dimakamkan, Rumah Kemalingan, Barang Pribadi sang Pahlawan Hilang

Baca juga: 2 Unit Mesin PCR Bantuan Doni Monardo Belum Dibawa ke Nunukan, Satgas Covid-19 Beber Masalahnya

Baca juga: Dinkes Sebut Vaksin untuk Guru di Nunukan Hanya 1.120 Dosis, Aris Suyono: Pakai Skala Prioritas

"Barang bukti yang berhasil amankan, yakni uang tunai Rp85 juta, ATM milik tersangka, Hp android, sebuah tas samping warna hijau untuk membawa uang hasil curian, dan motor milik DL dengan nomor polisi KT 2298 SU," imbuhnya.

Terhadap tersangka dipersangkakan Pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun.

Selain itu juga, Pasal 363 ayat (1) ke-3 e KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Penulis: Febrianus felis

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved