Berita Malinau Terkini

Ketinggin Air di Desa Long Bia Mulai Surut, Potensi Hujan Lebat Masih Terjadi di Hulu Sungai Kayan

Kondisi ketinggian air sungai di wilayah Hulu Sungai Kayan berangsur surut. Ketinggian air di Long Bia, Kecamatan Peso, mencapai sekitar 3 Meter

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI
Naiknya air Sungai Kayan, menyebabkan banjir di wilayah Bulu Perindu, Tanjung Selor pada Jumat (9/4/2021) lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kondisi ketinggian air sungai di wilayah Hulu Sungai Kayan berangsur surut.

Di mana pada hari ini, ketinggian air di  Desa Long Bia, Kecamatan Peso, mencapai sekitar 3 Meter. Turun dari sebelumnya setinggi 8 Meter pada hari Kamis lalu.

Meskipun mulai surut, namun kondisi cuaca di sekitar wilayah hulu belum menunjukan tanda cerah.

Baca juga: Masih 3000 Orang Tarakan yang Sudah Divaksin, Wali Kota Minta Warga Bersabar, Kuota Terbatas

Setidaknya dalam dua hari ke depan, potensi cuaca hujan lebat disertai dengan petir, masih akan terjadi di sekitar Kecamatan Peso.

Hal tersebut diungkapkan oleh Forecaster Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Sylvi Yulianti, saat dihubungi via pesan singkat, Minggu (11/4/2021).

"Untuk di wilayah Peso dari pantauan kami, potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir, dari tanggal 11 hingga 13 April 2021," ujar Forecaster Statsiun Meteorologi Tanjung Harapan, Sylvi
Yulianti.

Baca juga: Pemkot Tarakan Siapkan Tujuh Lokasi Jadi Pasar Ramadan, dr Khairul Sebut untuk Akomodir Pelaku UMKM

Kondisi ini disebabkan oleh adanya sirkulasi siklonik yang terjadi di sepanjang wilayah Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara.

Sehingga menumbuhkan potensi pertumbuhan awan hujan, di sekitar wilayah tersebut.

"Karena adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di Kalimantan Utara, yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara," ucapnya.

Baca juga: Bantuan Mesin PCR Belum Dioperasionalkan, Masih Dititipkan di Dinkes Kaltara, Ini Alasannya 

"Kondisi ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. Salah satunya di wilayah Kaltara ini," katanya

Dengan adanya kondisi ini, Sylvi mengingatkan, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir.

"Kami imbau agar masyarakat tetap mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorolgi di wilayah Bulungan ini," tuturnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved