Ramadan
Curhat Penjual Lumpia Goreng Kari di Nunukan, Pasar Ramadan Sepi Pengunjung, Omzet Turun Signifikan
Pasar Ramadan Nunukan di Jalan Madrasah, RT 06, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, tampak sepi pengunjung.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
"Beberapa hari lalu ada pegawai Dinas Kesehatan datang ke sini nanya, kalau dagangannya nggak habis dikemanakan. Saya kasi keluarga. Saya tidak mungkin jual lagi.
Lumpia kan ada kandungan daun bawang, nah itu yang buat cepat basi. Sama juga dagangan lauk pauk lainnya, kalau nggak habis ya saya kasi keluarga. Banyak juga anak buah saya," tuturnya.
Tak hanya lumpia goreng kari saja. Wanita yang sudah berdagang 30 tahun lebih itu, juga menjual lauk pauk yang bervarian untuk menu berbuka.
Seperti udang basah, untuk satu porsinya ia jual Rp25 ribu. Demikian juga cumi-cumi, temberungun, satu porsinya Rp25 ribu.
Sementara, hati ayam dijual Rp15 ribu per porsi.
Baca juga: Ramadan 1442 Hijriah, Baznas Nunukan Target Penerimaan Zakat 2021 hingga Rp 5,5 Miliar
Baca juga: Harga Bandeng di Pasar Kabupaten Nunukan Naik Rp 30 Ribu Perkilo, Berikut Daftar Harga Ikan
Baca juga: Update Covid-19 di Nunukan, Kasus Konfirmasi Positif Corona Bertambah 8 Pasien, 1 Orang Sembuh
"Untuk menu lauk pauk pada hari pertama saya jualan itu bisa dapat Rp5 juta. Hitungan bersih ya sekira Rp3 juta. Kalau kemarin agak menurun. Saya dapat hanya Rp4 juta, bersihnya Rp1 juta," ungkapnya.
Lanjut Sufinah, ia beberkan harga cumi-cumi di pasar itu Rp50 ribu per kilo. Sementara, untuk udang basah ia beli Rp60 ribu-Rp65 ribu per kilo.
"Memang selama pandemi Covid-19 ini, orang punya banyak waktu di rumah. Sehingga pasti punya waktu untuk masak. Apalagi hari libur kayak sabtu dan minggu," imbuhnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official