Berita Nunukan Terkini
Ekonomi Daerah Menurun Drastis, Ketua DPRD Nunukan Rahma Leppa Berikan 6 Catatan untuk Pemkab
Ekonomi daerah menurun, Ketua DPRD Nunukan Rahma Leppa berikan 6 catatan untuk pemerintah kabupaten.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ekonomi daerah menurun, Ketua DPRD Nunukan Rahma Leppa berikan 6 catatan untuk pemerintah kabupaten.
Pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Nunukan mengalami penurunan yang signifikan.
Bagaimana tidak, laju pertumbuhan ekonomi Nunukan pada tahun 2019 lalu sebesar 6,77 persen. Sementara pada 2020 lalu turun hingga -0,96 persen.
Baca juga: Dugaan Ujaran Kebencian Oleh Oknum DPR RI Dapil Kaltara, Puluhan Masyarakat Nunukan Turun ke Jalan
Baca juga: Polres Nunukan Gelar Operasi Ketupat Kayan 2021, Polisi Minta Warga Antisipasi 4 Titik Rawan Jambret
Baca juga: Mendekati Pembelajaran Tatap Muka, Ribuan Guru di Kabupaten Nunukan Belum Divaksin
Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Rahma Leppa mengatakan, menurunnya ekonomi Nunukan akibat dari pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum mereda.
Sehingga, bukanlah semata-mata kegagalan pemerintah daerah.
"Ini akibat pandemi Covid-19. Kalau kita lihat data BPS pusat, laju pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 berada pada posisi -4,3 persen hingga -5,1 persen. Jadi bukan hanya ekonomi daerah yang turun. Dampaknya pada ekonomi skala nasional," kata Rahma Leppa kepada TribunKaltara.com, Selasa (04/05/2021), sore.
Tak hanya itu, Rahma Leppa juga menyebut indeks pembangunan manusia (IPM) di Nunukan juga menurun pada tahun 2020 yakni sebesar 1,04 persen.
"IPM itu dapat menentukan level pembangunan suatu wilayah atau daerah. Selain itu IPM juga digunakan sebagai salah suatu indikator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)," ucapnya.
Ketua DPC Hanura itu, juga menyampaikan 6 catatan untuk pemerintah daerah (Pemda).
Satu diantaranya yaitu soal pemerataan ekonomi di seluruh wilayah.
"Pemda perlu menyediakan dana untuk pemulihan ekonomi, utamanya stimulus bagi pelaku UMKM, para petani, dan nelayan. Selain itu perlu buka lapangan kerja. Angkatan kerja di Nunukan banyak. Lulusan sarjana banyak menganggur. Juga sarana dan prasarana pendukung bagi aksesbilitas pelaku ekonomi," ujarnya.
Berikutnya, ia menuturkan, agar Pemda mendorong masuknya investor di Nunukan melalui penyederhanaan izin.
"Termasuk paling penting ada Perda yang melindungi investor yang menanamkan modalnya di Nunukan. Tatkala pentingnya, tenaga kerja lokal harus diberdayakan," tuturnya.
Lanjut Rahma Leppa, Pemda harus melakukan pengembangan industri baik rumah tangga maupun industri kreatif.
"Sehingga produk Nunukan bisa dipasarkan ke luar daerah bahkan luar negeri pun impor barang Nunukan," ungkapnya.