Opini

Menunggu Program 100 Hari Kerja Wali Kota Rahmad Mas’ud

HAMPIR setiap pejabat daerah, Walikota/Bupati, Gubernur hingga Presiden selalu ditanya program/target 100 hari kerja, sementara masa kerja 5 tahun.

Editor: Sumarsono
TribunKaltim.co
H Rahmad Mas'ud, Wali Kota Balikpapan terpilih pada Pilkada 2020 dijadwalkan dilantik nanti tanggal 31 Mei 2021 di Samarinda. 

Oleh Sumarsono

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Balikpapan

TRIBUNKALTARA.COM - HAMPIR setiap pejabat daerah, Walikota/Bupati, Gubernur hingga Presiden selalu ditanya soal program atau target 100 hari kerja.

Sementara masa jabatan kepala daerah maupun presiden adalah lima tahun. Mengapa start awal 100 hari seakan menjadi moment penting dan selalu ditagih oleh masyarakat?

Pernyataan ini sebenarnya terkesan basa-basi yang selalu muncul di awal-awal pemerintahan.

Setelah dilantik menjadi Walikota, Bupati ataupun Gubernur tentu perlu proses yang namanya pengenalan lingkungan, baik ruang, fasilitas kerja di kantor maupun pejabat hingga staf yang berada di bawahnya.

Bahwa, dalam kampanye seorang calon kepala daerah telah menawarkan program, visi dan misi ketika nanti terpilih, jawabnya iya.

Baca juga: Usai Dilantik Jadi Walikota Balikpapan, Kegiatan Ini yang Dilakukan Rahmad Masud

Namun, untuk bisa membaca apalagi mengetahui realiasai atau capain seorang kepala daerah melaksanakan programnya tidak cukup dalam waktu 100 hari.

Meski demikian, ibarat atlet lari keberhasilan akhir bisa dilihat dari start awal bagaimana dia melesat begitu tanda start dimulai.

Demikian juga dengan kepala daerah, dalam hal ini yang baru saja dilantik, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME.

Berbeda dengan kepala daerah lainnya, Rahmad Mas’ud, Senin (31/5/2021) kemarin dilantik sendiri tanpa wakil oleh Gubernur Kalimantan Timur Dr H Isran Noor.

Rahmad yang ditinggal pasangannya Thohari Azis meninggal karena Covid-19 untuk sementara harus memimpin Kota Balikpapan sendirian.

Meski secara administratif masih ada Sekretaris Daerah (Sekda) Sayid MN Fadli yang akan membantunya.

Baca juga: Berbeda dengan Kepala Daerah lainnya, Pelantikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud Tepat Waktu

Start hari pertama menjadi Wali Kota Balikpapan diawali dengan ziarah ke makam almarhum Thohari Azis dan dilanjutkan meninjau persiapan hotel yang akan menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19.

Ini menjadi awal yang baik, sesuai komitmen awal saat menyampaikan ke media, Rahmad akan berupaya mengatasi persoalan pandemi Covid-19 dan membangkitkan kembali perekonomia masyarakat Balikpapan.

Yang tidak kalah menarik, di awal-awal kepemimpinannya, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berencana merombak struktur tatanan di Pemerintahan Kota Balikpapan.

Kepada media, termasuk Tribun Kaltim, Rahmad menyatakan perombakan struktur di Pemkot Balikpapan masuk dalam program 100 hari kerja pertamanya sebagai kepala daerah.

Apakah, Rahmad akan merombak habis-habis pejabat di lingkungan pemkot, diganti dengan “orang-orang” dia.

Atau akan menempatkan orang-orang yang memiliki kemampuan mumpuni di bidangnya masing-masing.

Perombakan tatanan pemerintahan biasanya akan berdampak pada pergeseran sejumlah kepala dinas, kepala bagian/bidang dari posisinya.

"100 hari kerja pertama adalah mewujudkan good governance. Kami akan rombak semuanya sesuai tata pemerintahan yang lebih baik," ujarnya di depan media usai pelantikan, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati, Kadis PUPR Malinau Sebut Perawatan Jalan Tani Capai 43,7 Persen

Kebijakan yang diambil Wali Kota Rahmad Mas’ud di awal-awal menjabat ini dikhawatirkan bisa disalahartikan.

Jangan sampai perombakan pejabat menjadi moment bersih-bersih pejabat yang selama ini dianggap tidak pro. Dan, akan menempatkan pejabat yang dikenal pro dan mendukungnya.

Kekhawatiran ini, dijawab oleh Rahmad, bahwa dalam menempatkan pejabat di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan keahlian dan kemampuan di bidangnya.

Artinya betul-betul memiliki kemampuan dan skill.

Menarik pernyataan Rahmad di akhir wawancara yang menyebut kemenangan yang didapatkan bukanlah kemenangan pribadinya atau kemenangan partai politik pendukungnya.

Melainkan kemenangan bagi seluruh masyarakat Kota Balikpapan.

Rahmad pun mengajak seluruh masyarakat agar menghilangkan persoalan perbedaan politik untuk bersama membangun Kota Minyak menjadi labih maju dan sejahtera.

Perbedaan politik kemarin mari kita satukan. Kita tunggu kiprah seorang politisi sekaligus pengusaha muda yang kini menjadi orang nomor 1 di Kota Balikpapan. Apakah nanti akan terlihat di 100 hari kerjanya?  (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved