Berita Tarakan Terkini

Lahan Pemakaman di Tarakan Padat, Ketua Komisi I DPRD Saifullah Sebut Perlu Lokasi Baru

Kondisi lahan pemakaman di beberapa lokasi pemakaman di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) semakin menyempit.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan Saifullah 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kondisi lahan pemakaman di beberapa lokasi pemakaman di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), semakin menyempit.

Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan Saifullah mengharapkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan untuk dapat memikirkan lahan pemakaman yang baru.

Ia menilai lahan yang tersedia saat ini semakin padat. Seperti pemakaman di Gunung Daeng,Selumit, Karang Anyar, Sebengkok, Mamburungan dan Kampung Empat.

Baca juga: Tak Sesuai Kondisi Rill di Lapangan. Wagub Kaltara Yansen Minta Lahan Konsesi Diubah Sesuai Fungsi

“Kondisi kuburan di Tarakan ini kalau kita lihat di kelurahan manapun, sudah sampai pada tahap wajib untuk dipikirkan bersama,” ujar Saifullah kepada TribunKaltara.com.

Menurutnya, Pemkot Tarakan sudah waktunya menentukan lahan pemakaman yang lebih luas, tentu saja enggan rencana penataan yang matang.

Baca juga: Masih Dikuasai Perusahaan, Wagub Kaltara Yansen TP Minta Areal Lahan Konsesi Diubah Sesuai Fungsi

"Kalau kita lihat di daerah luar, lahan pemakaman tidak terlihat menakutkan. Ini PR bersama bagaimana kita mengadopsi seperti pemakaman di luar Kaltara," ungkapnya.

Tentu saja yang paling terpenting adalah akses menuju pemakaman haruslah lancar. Jika melihat kondisi pemakaman di area Juata misalnya, jarak dari jalan utama menuju lokasi pemakaman tak bisa diakses kendaraan. Ini menyulitkan pengiring atau pembawa jenazah.

Lahan garapan milik warga transmigran di SP 8, Tanjung Buka, terlihat masih banyak sisa kayu hasil pembersihan hutan bertebaran di lahan garapan (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)
Lahan garapan milik warga transmigran di SP 8, Tanjung Buka, terlihat masih banyak sisa kayu hasil pembersihan hutan bertebaran di lahan garapan (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)

"Terpaksa harus digotong dan jauhnya bisa sampai 100 meter. Kalau misalnya sudah ada lahan yang siap dan aksesnya bisa dilalui kendaraan tentu ini memudahkan pekerjaan warga yang ingin memakamkan keluarganya jika ada yang meninggal," ungkap Saifull ahyang juga berasal dari Fraksi PKB.

Pihaknya sendiri berencana untuk berkoordinasi dengan dinas terkait menanyakan pemantapan perencanaan memperkirakan lokasi mana yang paling cocok untuk lahan pemakaman baru. Ia berharap hal ini segera dibahas karena kondisi pemakaman yang sudah padat.

Baca juga: Petani dan Lahan Pertanian di Tana Tidung Minim, Kebutuhan Pangan Didatangkan dari Luar Daerah

Ia juga menyinggung lahan pemakaman di Juata Laut yang saat ini dimanfaatkan untuk pemakaman Covid-19. Di lahan tersebut menurutnya cukup representatif.

“Itu representatif dengan apa yang sudah ditunjukkan pemerintah. Tinggal dikembangkan dan direncanakan lebih matang," bebernya.

Paling tidak lanjut Saiful, akses menuju yang harus diperbaiki terlebih dahukum Kemudian menentukan blok-blok atau skema.

Yang paling terpenting juga lahan itu harus bebas dari sengketa.

Baca juga: Pelayat Dilarang Dekati Pemakaman, Jenazah Bupati Bulungan Dikebumikan di TPU Gunung Tanjung Selor

" Kalaupun ada lahan yang bersebelahan dengan pemakaman dan warga rela untuk mewakafkan, ya kita berterima kasih," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved