Berita Nunukan Terkini

Tutup Pandangan Fraksi dengan Pantun, Wakil Ketua DPRD Nunukan: Cara Sampaikan Pesan Secara Tersirat

Ketua DPC PKS Burhanuddin, mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja pemerintah daerah yang telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Wakil Ketua DPRD Nunukan, Burhanuddin. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) di Nunukan, Kalimantan Utara menutup pandangan fraksi dengan sebuah pantun di hadapan peserta rapat Paripurna, Selasa (06/07/2021), sore.

"Bunga mawar bunga melati, bunga melati harum tapi berduri.
Prestasi memang sudah didapati, tapi kesejahteraan masih dinanti," ucap juru bicara fraksi PKS Andi Krislina sebelum menutup penyampaian pandangan fraksinya.

Baca juga: Update Wakil Bupati Nunukan Hanafiah Sebut Warga Tak Sempat Vaksin Hari Ini, Besok Datang ke Polres 

Hal itu disampaikan dalam rapat Paripurna ke-8 masa persidangan III tentang pemandangan umum anggota DPRD Nunukan melalui fraksi-fraksi atas nota pengantar Bupati Nunukan terhadap Raperda tentang laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2020.

Seusai rapat Paripurna, melalui Ketua DPC PKS Burhanuddin, mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja pemerintah daerah yang telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) keenam kalinya secara berturut-turut oleh BPK RI perwakilan Kaltara.

Namun, kata Burhanuddin efek dari prestasi harus juga berimbas langsung kepada masyarakat kecil.

"Bahasa pantun itu cara menyampaikan pesan secara tersirat. Kita harus apresiasi bahwa pretasi pemerintah daerah telah menerima predikat WTP 6 kali berturut-turut. Itu luar biasa.

Tapi kalau melihat kondisi masyarakat di Nunukan saat ini masih perlu perhatian khusus dalam konteks kesejahteraan," kata Burhanuddin kepada TribunKaltara.com, sore.

Menurut Wakil Ketua DPRD Nunukan itu, parameter kesejahteraan masyarakat di Nunukan, satu di antaranya yakni soal angkatan kerja.

Burhanuddin meminta pemerintah daerah harus berani mengubah cara berpikir anak muda sekarang.

"Setelah melihat di lapangan banyak orang yang ingin mencari pekerjaan sangat besar. Apalagi generasi muda yang sudah menyandang status sarjana di Nunukan namun tidak terserap lapangan kerja.

Sekarang ini bukan lagi berbondong-bondong menjadi abdi negara tetapi lebih kepada berwirausaha. Nah, program wirausaha itu tidak boleh ujuk-ujuk diserahkan dana begitu saja lalu selesai," ujarnya.

Lanjut dia, selama ini banyak bantuan terhadap UMKM yang tidak tepat sasaran.

Baca juga: BPJamsostek Serahkan Santunan Kematian Secara Simbolis kepada Warga Nunukan

"Saran saya, datangkan pakar kewirausahaan agar geliat ekonomi di Nunukan muncul. Kumpul BumDesnya. Anggaran ada kog.

Setiap BumDes punya anggaran misalnya Rp 100 juta. Pertanyaannya kenapa tidak ada BumDes yang berhasil. Mindsetnya BumDes yang harus diperbaiki.

Orang Nunukan banyak bibit wirausaha, modalnya banyak, tapi nihil pendampingan," tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved