Berita Kaltara Terkini

Antisipasi Learning Loss, Dinas Pendidikan Se-Kaltara Siapkan Berbagai Langkah PTM Terbatas

Pembelajaran tatap muka atau PTM dirasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan siswa. Termasuk di PTM di Kaltara.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
Tangkapan Layar Youtube Tribun Kaltara
Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto dalam webinar kesiapan PTM terbatas tahun ajaran 2021/2022, Selasa (13/7/2021). (Tangkapan Layar Youtube Tribun Kaltara) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM dirasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan siswa.

Hal ini dikarenakan, pelaksanaan belajar daring yang telah berlangsung selama satu tahun lebih, atau selama Pandemi Covid-19 berpotensi mengakibatkan learning loss.

Beberapa daerah di Kaltara pun telah menyiapkan berbagai langkah penerapan PTM Terbatas.

Adapula daerah yang telah menerapkan PTM Terbatas dengan sistem buka tutup, menyesuaikan kasus Covid-19 di masing-masing wilayah.

Baca juga: Belajar dari Rumah, Sebabkan Siswa di Malinau  Alami Learning Loss, PTM Terbatas Sesuaikan Zonasi

Hal ini diungkapkan oleh stakeholder di Dinas Pendidikan tiap Kabupaten Kota dan Provinsi di Kaltara, dalam webinar kesiapan PTM terbatas tahun ajaran 2021/2022, Selasa (13/7/2021).

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulungan Jamaluddin Saleh, pihaknya telah melaksanakan PTM secara terbatas di enam dari sepuluh kecamatan se-Kabupaten Bulungan.

"Kami di Disdikbud Bulungan bersama Satgas Covid-19, telah melakukan survei terkait kelayakan PTM di enam kecamatan, dan kami telah melaksanakan PTM di enam wilayah pada Mei lalu," ujar Kadisdikbud Bulungan, Jamaluddin Saleh.

"Untuk empat kecamatan lainnya, Tanjung Selor, Tanjung Palas, Tanjung Palas Utara, dan Bunyu belum dapat melaksanakan PTM karena situasi kasus Covid-19," katanya.

Tak hanya itu, guna mendukung PTM, pihaknya juga telah mendorong tenaga pendidik untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Untuk di Bulungan, kami juga telah memvaksin guru-guru sebanyak 90 Persen, dan vaksin anak untuk usia 12-17 Tahun juga sudah dimulai," katanya.

Namun demikian, pelaksanaan PTM kini harus ditunda, mengingat Bulungan masuk dalam wilayah yang menerapkan Pengetatan PPKM Mikro.

"Tetapi kondisi hari ini Kabupaten Bulungan, kami masih dalam pengetatan PPKM Mikro maka saat ini PTM kami tutup sementara," terangnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, menurut Kabid Pembinaan Dikdas Disdik KTT Irdiansyah, pihaknya telah memerintahkan tiap sekolah untuk mengubah anggaran agar bisa mengakomodasi persiapan PTM.

"Kami sudah perintahkan sekolah untuk mengubah anggaran sekolah untuk menyiapkan PTM," ujar Irdiansyah.

Pihaknya pun telah menyiapkan standar operasional prosedur terkait pelaksanaan PTM, yang juga melibatkan instansi terkait lainnya.

"Kami juga sudah siapkan SOP terkait PTM ini, dan juga sudah bentuk Posko Pendidikan terdiri dari Satgas Covid, Dikdas, Dinkes, hingga Bappeda," katanya.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kepala LPMP Kaltara Minta PTM Terbatas Tak Tambah Buruk Kondisi

Iridiansyah melanjutkan pada Bulan April beberapa sekolah telah melaksanakan PTM dengan sistem buka tutup hingga saat ini.

"Dan pada April lalu beberapa sekolah juga sudah menjalankan PTM," terangnya.

Adapun di Malinau pihak Dinas Pendidikan telah menyiapkan beberapa hal teknis terkait pelaksanaan PTM.

Diungkapkan Kasi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan SD Disdik Malinau, Paisal
pihaknya mendorong digunakannya kurikulum pendidikan darurat di masa Pandemi Covid-19.

"Berdasarkan Surat Edaran Bupati untuk pembelajaran di masa pandemi, kami melaksanakan tatap muka dan belajar daring," ujar Paisal.

"Untuk yang PTM, prokes juga sudah kita jalankan, jarak antar bangku, dan jumlah siswa per kelas itu 18 Orang utntuk SD dan SMP," katanya.

Menurutnya, yang terpenting dalam pelaksanaan pembelajaran adalah pelayanan yang terbaik bagi para siswa.

"Baik PTM atau belajar daring, yang terpenting ialah pembelajaran siswa-siswa kita dapat terlayani, dan kami juga mendorong penggunaan kurikulum khusus di masa pandemi," tuturnya.

Sementara itu Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Nunukan, Widodo mengatakan pihaknya telah melaksanakan PTM secara terbatas pada September 2020 lalu di beberapa kecamatan di Nunukan.

Menurutnya pelaksanaan belajar daring dirasakan tidak efektif dalam pembentukan karakter siswa.

"Kami menyadari pelaksanaan belajar daring, efektivitasnya patut dipertanyakan dalam hal pendidikan karakter, karena kita tidak bisa melihat respon dan ekspresi siswa," kata Widodo.

Sehingga pihaknya masih terus mengusahakan PTM dapat kembali dilaksanakan di Nunukan, dengan mempertimbangkan kasus Covid-19 di wilayahnya.

"Namun hari ini, kasus Covid-19 di Nunukan kembali naik, jadi melihat perkembangan kini, akhirnya kita juga tunda beberapa kecamatan yang akan laksanakan PTM," tambahnya.

Terkait pelaksanaan PTM di Tarakan, Kepala Dinas Pendidikan Tarakan Tajuddin Tuwo, mengungkapkan pihaknya telah membuka sekitar 50 Sekolah untuk pelaksanaan PTM.

"Di Tarakan sudah ada beberapa sekolah yang melaksanakan PTM terbatas, kami ada 50 sekolah yang sudah diizinkan untuk PTM terbatas," kata Tajuddin.

Menurutnya Tajuddin pihaknya memberlakukan pelaksanaan PTM dengan ketat, salah satunya siswa harus mendapatkan izin orang tua untuk bisa mengikuti tatap muka.

"Ada 5 SMP yang sudah kita mulai, dan ada beberapa SD yang sudah PTM Terbatas, dan hanya memperbolehkan siswa yang ada izin orang tua boleh masuk kelas," terangnya.

Terkait pelaksanaan PTM, Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto mengungkapkan sangat mendukung pelaksanaan PTM.

Baca juga: Zona Oranye, Mulai Senin 12 Juli 2021, Sekolah di Wilayah Kabupaten Nunukan Ini, Tak Melakukan PTM 

"PTM terbatas itu sangat penting dilakukan, karena nyaris hampir satu tahun anak-anak kita tidak bertemu dengan gurunya," ujar Teguh Henri Sutanto.

Menurutnya dengan dilaksanakannya PTM, maka kejenuhan yang selama ini dirasakan oleh siswa dan orang tua murid dalam pembelajaran daring dapat dihilangkan.

"Karena persoalan yang hari ini dirasakan itu, kejenuhan baik dari anak-anak maupun orang tua," katanya.

"Bagi orang tua yang memahami pelajaran anaknya tentu tidak menjadi persoalan, tapi sebagian besar orang tua belum begitu memahami tugas yang diberikan oleh guru kepada anak-anaknya," tambahnya.

Terkait pelaksanaan PTM, pihaknya akan mengusulkan agar tiap sekolah menyediakan vitamin bagi siswa. Tak hanya itu dirinya menekankan tentang pentingnya peran orang tua dalam mengantar jemput anaknya selama PTM berlangsung.

"Untuk nanti PTM, kami apresiasi usulan terkait penyediaan vitamin di sekolah bagi anak-anak," katanya.

"Terkait PTM harus ada panduan teknis, seperti saat pulang sekolah siswa juga harus diperhatikan meskipun di sekolah kita awasi ketat, jadi orang tua juga berperan antar jemput siswa, ini penting jangan sampai PTM ada masalah baru," tambahnya.

Lebih lanjut Teguh mengatakan, Disdikbud Kaltara kini telah memetakan wilayah mana saja yang dapat melaksanakan PTM.

"Kami di Disdik Prov sudah petakan sekolah dan wilayah mana saja yang bisa menyelenggarakan PTM terbatas," katanya.

"Seperti di Wilayah 1 atau daerah perkotaan itu kita tunda PTM-nya. Untuk Wilayah 2 atau pinggiran kota, itu bisa PTM, namun hanya 25 Persen, dan untuk Wilayah 3 atau remote area itu bisa laksanakan PTM 50 Persen memgingat lokasinya sulit jaringan internet dan listrik," ucapnya.

Kendati mendukung penuh PTM, pihaknya tetap mengingatkan mengenai pesebaran kasus Covid-19 di Kaltara yang masih mengalami peningkatan.

"Tetapi tentu kita harus melihat perkembangan kasus Covid-19, karena hari ini pesebarannya semakin luas dan kasusnya semakin meningkat," tuturnya.

Baca juga: SD dan SMP di Tana Tidung akan PTM 12 Juli 2021, Sekrtaris Disdikbud Andi Prasetyo: Ada Syaratnya

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved