Berita Tarakan Terkini

Disdikbud Tarakan Sebut hanya SMP Negeri 7 yang Telah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Endah Sarastiningsih, Kasi Pembinaan SMP Disdikbud Tarakan sebutkan sekolah yang sudah melaksanakan PTM yakni SMP Negeri 7.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas di SMP Negeri 7 Tarakan di hari kedua PTM, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Memasuki awal Juli 2021, satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Tarakan sudah mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ini dibeberkan Endah Sarastiningsih, Kasi Pembinaan SMP Disdikbud Tarakan.

Adapun sekolah yang sudah melaksanakan PTM yakni SMP Negeri 7 Kota Tarakan disebutkan Endah. Ia melanjutkan, data keseluruhan belum diterima pihak Disdikbud terkait jumlah sekolah yang sudah melaksanakan PTM.

“Untuk Juli 2021 bulan ini kami belum mengambil secara by data. Karena masih ada beberapa sekolah yang belum final kegiatan MPLS-nya. Memang untuk sekolah yang sudah melaksanakan verifikasi, simulasi, vaksinasi, izin orang tua dan izin Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan yaitu SMP Negeri 7 Tarakan. Mereka sudah mulai Senin (12/7/2021) kemarin,” beber Endah kepada TribunKaltara.Com, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Ana-anak Rawan Terpapar Covid-19, Komisi 1 DPRD Malinau Usulkan Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Ia melanjutkan, saat ini masih ada sekolah lain yang belum siap dan yang sudah siap. Yang masih dalam tahap persiapan lanjutnya, seperti menyelesaikan formular polling kembali yang akan diserahkan kepada orang tua untuk setuju melaksanakan PTM atau tidak.

Mereka yang sudah siap melaksanakan PTM, sebelumnya harus memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam prosedur SKB Empat Menteri. Jika sudah memenuhi barulah boleh laksanakan PTM.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kepala LPMP Kaltara Minta PTM Terbatas Tak Tambah Buruk Kondisi

“Jika sudah memenuhi syarat semua maka diperbolehkan. Dan proses memenuhi syarat ini sudah dimulai sejak 2020 lalu bertahap dilakukan verifikasi, kemudian diperbaiki dan melengkapi berkas. Dan selanjutnya simulasi dan jadwalkan vaksinasi. Selanjutnya meminta izin PTM ke Wali Kota Tarakan,” bebernya.

Selain itu lanjutnya, jika sudah memenuhi semua maka tak perlu melaporka ke Disdikbud Tarakan. “Paling hanya menyampaikan jumlah siswa yang turun ke sekolah,” urainya.

Aktivitas di salah satu SMP  Kota Tarakan menuju PTM. Belum ada terpasang pengumuman PPDB.
Aktivitas di salah satu SMP Kota Tarakan menuju PTM. Belum ada terpasang pengumuman PPDB. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia melanjutkan, sekolah dalam hal ini harus menyesuaikan permintaan orang tua dan kesiapan pihak sekolah melaksanakan PTM. Jika belum pernah diverifikai apalagi melaksanakan simulasi maka belum diperbolehkan PTM.

“Karena saat simulasi, ini dipantau baik dari DPRD, Ombudsman dan Tim Satgas,” ujarnya.

Baca juga: Belajar dari Rumah, Sebabkan Siswa di Malinau  Alami Learning Loss, PTM Terbatas Sesuaikan Zonasi

Ia juga menegaskan, PTM di Kota Tarakan tak akan dilaksanakan serentak karena dikembalikan kepada kesediaan masing-masing sekolah. Endah mencontohkan, dalam satu sekolah misalnya ada 100 siswa, dan sekolah tidak mampu menjalankan PTM untuk 100 siswa maka bisa dibatasi.

“Mungkin hari ini 50 siswa dan besok 50 siswa. Sekolah yang atur sehingga setiap sekolah beda-beda polanya. Jumlah orang tuanya yang inginkan PTM berbeda termasuk gurunya. Fasilitas tersedia juga beragam. Intinya semua sekolah memenuhi PTM mereka tahu akan melaskanakan prokes,” tegasnya.

SMPN 7 disebutkanya salah satu sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah setelah menyelesaikan MPLS. Laporan yang masuk ke pihaknya total ada 200 anak yang masuk ke sekolah.

Dalam hal ini Disdikbud tak lepas tangan dan tetap melakukan pemantauan serta aka dievaluasi setiap harinya. Pemantauannya meliputi kegiatan masuk sekolah, pembelajaran dalam kelas.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kepala LPMP Kaltara Minta PTM Terbatas Tak Tambah Buruk Kondisi

“Kemudian dipantau menjaga jarak, siswa tidak boleh berpindah tempat, dan orang tua harus antar jemput anaknya. Orang tuanya sudah siapkan makanan,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved