Berita Tarakan Terkini
Selama 2 Minggu Mulai Jumat 23 Juli 2021, RSUD Tarakan Tak Layani Operasi, Stok Oksigen Tidak Cukup
Selama dua minggu, mulai Jumat (23/7/2021) besok, seluruh kegiatan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Provinsi Kaltara ditutup.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Selama dua minggu, mulai Jumat (23/7/2021) besok, seluruh kegiatan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Provinsi Kaltara ditutup sementara.
Demikian disampaikan Plt Dirut RSUD Tarakan, dr. Franky Sientoro kepada TribunKaltara.com, Kamis (22/7/2021).
“Jadi RSUD Tarakan mulai besok semua operasi yang direncanakan ditutup dan ditiadakan,” beber dr Franky.
Artinya semua tindakan operasi yang sudah direncanakan dan dijadwalkan mulai 23 Juli 2021 hingga dua minggu ke depan ditutup.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Tarakan Bertambah, Kebutuhan Oksigen Tembus 100 Tabung Per Hari
“Alasannya karena tidak cukup oksigen dan tidak cukup tenaga. Kasus Covid-19 saat ini jauh meningkat, jadi kamar operasi pun kami tutup sementara,” ujar dr. Franky.
Ia menjelaskan, kebutuhan oksigen cukup besar mengikuti pertambahan pasien Covid-19. Jika memaksakan dibuka operasi pasien yang sudah direncanakan akan memakan banyak tabung oksigen.
Sehingga kebijakan ditutup sementara hingga dua minggu ke depan untuk mengantisipasi kekurangan pasokan oksigen.
“Supaya oksigennya dialihkan ke pasien Covid-19. Kan kalau operasi butuh banyak. Kami ingin menyelamatkan yang pasien Covid-19,” jelasnya.
Baca juga: Plt Dirut RSUD Tarakan dr Franky Utamakan Nakes Tangani Pasien Covid-19 Jadi Penerima Vaksin Moderna
Selain pasien Covid-19 juga prioritas bagi pasien jantung dan ICU. Pasien dengan penyakit itu tetap dipertahankan.
Termasuk operasi darurat atau benar-benar emergency.
“Itu diertahankan. Tetap kita lakukan karena itu harus. Tapi operasi dengan perencanaan, ditiadakan dua minggu mulai besok,” tuturnya.
Artinya kamar operasinya tidak dibuka kecuali kasus gawat darurat. Ia pun merincikan jenis operasi yang direncakan. Misalnya patah kaki yang tertutup, itu menurut dr. Franky masih bisa ditunda.
“Contoh lainnya operasi tumor kandungan, itu bisa ditunda. Juga misalnya benjolan payudara, masih bisa ditunda. Ini karena oksigen kita maksimalkan pasien Covid-19,” tegasnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Melonjak, Ruangan Perawatan & Isolasi Pasien di RSUD Tarakan Capai 30 Persen
Lantas jika ditunda apakah tidak memengaruhi kesehatan pasien? Pria yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kaltara mengatakan, kondisi sakit pasien yang ditunda sudah ada sebelumnya.
Dan tidak memengaruhi kesehatan karena tidak masuk dalam kategori emergency.
“Tapi jika dia kondisinya darurat, emergency dan Analisa dokter harus segera operasi ya wajib operasi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah