Berita Bulungan Terkini

Pandemi Covid-19, Belajar Daring Bagi PAUD di Bulungan tidak Maksimal, Berikut Penjelasan Pendidik

Pandemi Covid-19, belajar daring bagi PAUD di Bulungan tidak maksimal, berikut penjelasan pendidik.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Ilustrasi - Anak sekolah sedang belajar online 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pandemi Covid-19, belajar daring bagi PAUD di Bulungan tidak maksimal, berikut penjelasan pendidik.

Di tengah pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar pun beradaptasi, dari semula pembelajaran tatap muka berubah menjadi belajar daring.

Namun, tidak semua jenjang pendidikan bisa berjalan optimal dengan belajar daring, seperti halnya pendidikan anak usia dini atau PAUD yang lebih bertumpu pada kegiatan tatap muka.

Baca juga: Membantu Pekerja Media Terpapar Virus Corona, AMSI akan Luncurkan Crisis Center COVID-19

Baca juga: Jokowi Cari Obat Covid-19 di Sebuah Apotek di Bogor, Jawaban Apoteker: Sudah Sebulan Tak Tersedia

Baca juga: Bupati Bulungan Minta Warga tak Buat Statement Macam-macam & Menimbulkan Keresahan Terkait Covid-19

Menurut Kepala Sekolah Kelompok Belajar atau KB, An-Nuur Muslimat NU, Farida Silviawati, kegiatan belajar daring dirasa tidak maksimal.

Mengingat selama ini, model pembelajaran di KB mengharuskan pembelajaran tatap muka, guna menstimulasi perkembangan anak.

"Belajar online tidak maksimal, karena anak PAUD lebih senang tatap muka, karena pembelajaran perkembangan anak distimulasi dengan bertatap muka berinteraksi," kata Farida Silviawati, Jumat (23/7/2021).

"Dengan adanya pandemi dan adanya batasan jadi kurang maksimal, dari segi fisik motoriknya seperti bernyanyi dan bermain bebas jadi terbatas," ujarnya.

"Karena anak usia dini stimulasinya dengan gerakan dengan bermain, jadi bermain sambil belajar, kalau sekarang semuanya melalui zoom meeting dan penugasan," tambahnya.

Tak hanya tidak optimal, Farida menjelaskan bila selama pandemi, jumlah peserta didik turut berkurang, lantaran banyak orang tua murid yang memilih menyekolahkan anaknya ke PAUD setelah masa pandemi berakhir.

"Bahkan orang tua murid berpendapat menunda ikut sekolah PAUD, jadi menunggu pandemi selesai, lalu masuk TK setahun dan nanti masuk SD," terangnya.

Baca juga: Bupati Bulungan Syarwani Minta Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Diintensifkan: Minimal Ada Kekebalan

Baca juga: Walikota Tarakan dr Khairul Siap Datangkan Oksigen dari Luar, Antisipasi Pasien Covid-19 Melonjak

Baca juga: Satgas Covid-19 Tarakan Jamin Pasokan Oksigen Aman Jika Kasus Corona Melonjak Naik, Ini Langkahnya

"Jadi karena pandemi ini dunia PAUD kita sedang lesu, kurang peserta didiknya, tahun ini 10 saja, biasanya 15-20 Anak, jadi hampir separuhnya," katanya.

Sehingga di Hari Anak Nasional ini, dirinya berharap pemberlakukan PPKM Mikro Level 3 di Bulungan dapat berakhir, sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan, kalau PPKM sudah dibuka, kami bisa adakan tatap muka terbatas, tapi mengikuti instruksi Pemerintah dan Satgas Covid-19 Bulungan, mungkin rasionya 1 Guru 5 Murid dalam satu kelas, jadi tetap jaga jarak dan prokes pakai masker," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved