Berita Tana Tidung Terkini

Tak Ingin Bebankan Orangtua Dampingi Anak BDR, Disdikbud KTT Berlakukan Bahan Ajar yang Bermakna

Tak ingin bebankan orangtua dampingi anak BDR, Disdikbud KTT berlakukan bahan ajar yang bermakna.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
istimewa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik saat menjadi narasumber di Talkshow Hari Anak Nasional garapan TribunKaltara.com, Jumat (23/7/2021) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Tak ingin bebankan orangtua dampingi anak BDR, Disdikbud KTT berlakukan bahan ajar yang bermakna.

Di masa pamdemi Covid-19, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tana Tidung berlakukan bahan ajar yang bermakna dan kontekstual melalui lembar aktivitas siswa (LAS)

Kepala Disdikbud Tana Tidung, Jafar Sidik mengatakan, di masa pandemi Covid-19, pendidikan Tana Tidung tidak menggunakan kurikulum 2013 (K13). Tapi mengikuti petunjuk dan arahan Kemendikbud, yakni melalui lembar aktivitas.

Baca juga: Ketua PKK KTT Vamelia Ibrahim Sebut Kekerasan Verbal jadi Tantangan Orangtua Dampingi Anak saat BDR

Baca juga: Partisipasi BDR di KTT Capai 98 Persen, Bupati Ibrahim Akui Adanya Guru Kunjungi Siswa ke Rumah

Baca juga: Partisipasi BDR 98%, Bupati Tana Tidung Presentasikan Strategi Antisipasi Learning Loss di Kemdikbud

"Jadi kita mengikuti kesederhanaan dan kurikulum darurat. Jadi kita tidak memaksa para siswa mengikuti pelajaran K13.

Karena kita tidak ingin membebankan orang tua saat mendampingi anak belajar di rumah," ujarnya dalam Talkshow Hari Anak Nasional garapan TribunKaltara.com, Jumat (23/7/2021)

Lembar aktivitas siswa, menurutnya memang sangat sederhana. Yang mana telah disesuaikan untuk siswa belajar literasi, numerasi, dan pendalaman karakter.

Dengan begitu, para siswa mudah memahami apa saja yang disampaikan oleh guru.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga mengadakan pendampingan. Dalam pendampingan ini, guru-guru datang ke rumah siswa.

"Supaya kita mengetahui apakah lembar aktivitas yang kita susun bersama Inovasi ini dapat berjalan dengan baik," katanya

Dia menyadari, 12 persen pelaksanaan belajar secara daring di Tana Tidung tidak berjalan cukup baik, karena terkendala jaringan internet. Seperti di Desa Seputuk, Menjelutung, dan beberapa desa di Kecamatan Tana Lia.

"Maka dari itu kami laksanakan pembelajaran secara daring dan luring. Kalau daring kita melakukannya melalui video conference.

Kalau luring, kita langsung meminta guru untuk datang ke rumah-rumah siswa," jelasnya.

Terkait pembelajaran tatap muka, sebelumnya pihaknya telah melaksanakan di bulan April 2021 lalu.

Baca juga: Disdik Malinau Evaluasi Pola Belajar, Fureng Elisa Mou: Sekolah di Wilayah Rawan Covid-19 Tetap BDR

Baca juga: KUNCI JAWABAN, Soal & Video, BDR TVRI Rabu 2 Desember 2020 Kelas 1-3 SD, Mengenal Kuliner Nusantara

Baca juga: Disdikbud Tarakan Beri Kewenangan Sekolah Gelar MPLS, Mau Daring dan Tatap Muka

"Tapi dalam tahun ajaran baru ini, kita tidak laksanakan mengingat Tana Tidung termasuk dalam wilayah zona oranye.

Kita berharap dalam 10 sampai 15 hari kedepan, Tana Tidung kembali zona hijau. Sehingga kita bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka," harapnya.

Penulis: Risnawati

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved