Berita Tarakan Terkini

Tabung Oksigen Menipis Berimbas ke Penggunaan Ventilator di RSUD Tarakan, Lakukan Alternatif ini

Ketersediaan tabung oksigen menipis di RSUD Tarakan berimbas ke penggunaan ventilator di RSUD Tarakan, lakukan alternatif ini.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Pasokan tabung oksigen mulai menipis di RSUD Tarakan per Rabu (28/7/2021). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Ketersediaan tabung oksigen menipis di RSUD Tarakan berimbas ke penggunaan ventilator di RSUD Tarakan, lakukan alternatif ini.

Hingga Rabu (28/7/2021) hari ini, angka pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Tarakan Provinsi Kaltara bertambah signifikan.

“Kualitas pasien dengan derajat krisis berat meningkat. Artinya, angka kematian meningkat. Tapi lebih daripada semua, ketersedian oksigen di Tarakan hari ini sangat memberatkan kami,” beber dr. Franky Sientoro, Plt Dirut RSUD Tarakan Provinsi Kaltara.

Baca juga: Isi Ulang Terbatas Hanya 45 Tabung Sehari, Suplai Oksigen Tambahan di RSUD Malinau Pesan dari Luar

Baca juga: Dinas Kesehatan Nunukan Beber Suplai Tabung Oksigen ke Tiap Puskesmas Meningkat 15 - 20 Per Bulan

Baca juga: Ruang ICU Covid-19 RSUD Nunukan Hampir Penuh, Direktur Wacanakan Pasok Oksigen dari Tawau Malaysia

Sehingga, kendala perawatan pasien dengan maksimal tentu tetap diusahakan pihaknya namun dilakukan dalam kondisi keterbatasan oksigen.

Ia melanjutkan, pihaknya sudah menyediakan kebutuhan penunjang hidup yang cukup maksimal seperti ventilator.

Namun, ia akui dengan kondisi ketersediaan oksigen sampai hari ini sangat terbatas maka seluruh pihak ahli anestesi melakukan perawatan maksimal dengan kondisi minimal.

“Ini yang menjadi, mohon masyarakat mengerti. Kita bersama berharap kasus ini tidak bertambah dan harusnya berkurang. Keterlibatan masyarakat menjaga penambahan jumlah dengan prokes ketat dan mau vaksinasi,” urai dr. Franky kepada awak media, Rabu (28/7/2021).

Ia menjelaskan, alat ventilator milik RSUD Tarakan saat ini membutuhkan suplai oksigen sekitar 15 sampai 20 liter per menit.

Dan saat ini ada 10 ventilator yang disediakan.

Kemudian begitu juga alat high flow nasal cannula (HNFC) 65 liter per menit tidak bisa dioperasikan karena keterbatasan pasokan oksigen.

Sebagai penggantinya digunakan oksigen jenis sungkup dan alat bantu napas yang tidak infasif.

“Dengan harapan oksigen sekitar 10 sampai 15 liter itu bisa optimal. Artinya ventilator yang sudah tersedia 10 unit tidak dioperasionalkan karena keadaan oksigen saat ini terbatas,” jelasnya.

Untuk itu ia meminta masyarakat jangan lengah.

Karena virus ini benar-benar ada.

Pihaknya juga sudah mengupayakan maksimal meski keterbatasan suplai oksigen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved