Berita Daerah Terkini
Tolak Dilakukan Otopsi, Polisi Tetap Lakukan Penyelidikan Tewasnya Supriadi yang Terantung di Pohon
Tolak dilakukan otopsi, polisi tetap lakukan penyelidikan tewasnya Supriadi, pekerja perusahaan yang ditemukan terantung di pohon.
TRIBUNKALTARA.COM, TANA PASER - Tolak dilakukan otopsi, polisi tetap lakukan penyelidikan tewasnya Supriadi, pekerja perusahaan yang ditemukan terantung di pohon.
Peristiwa yang sempat menghebohkan jagad Maya dengan ditemukannya seorang prian dalam keadaan tergantung di pohon, yang berada di lokasi eks Tambang PT. BHP, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser.
Diketahui, Korban bernama Supriadi, Pria Kelahiran Mataram 12 Juni 1996, yang bekerja dan tingga di Mess Perusda Prima Jaya Taka.
Baca juga: Update Kasus Perampokan di Tarakan, Sebelum Kabur Pelaku Sempat Lukai Security hingga Tewas
Baca juga: BREAKING NEWS 4 Hari Buron, Pelaku Perampokan yang Juga Tewaskan Security Dibekuk Polres Tarakan
Baca juga: Kakak Nunggak Cicilan Adik Tewas Dikeroyok Debt Collector di Pinggir Jalan Bali, Begini Kronologinya
Dari keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Paser, AKP Dedik Santoso mengatakan, korban ditemukan pada Kamis 29 Juli 2021 kemarin.
Pada kejadian tersebut, ditemukan seutas tali berwarna merah yang mejerat di leher korban, dengan kondisi tergantung di pohon.
Namun, pada saat ingin dilakukan otopsi sekitar 20:00 Wita guna mengetahui detail penyebab terjadinya kematian korban.
"Ada penolakan dari keluarga korban untuk dilakukan otopsi, yang tidak lain paman korban sendiri yang menolak atas persetujuan ibu kandung dan kakak korban yang ada di Hulu Sungai Selatan," terang Dedik. Jumat (30/7/2021).
Dengan pertimbangan, sambungnya, jenazah akan segera dilakukan pemakaman dikampung halaman dengan layak.
Selain itu, pihak keluarga maupun ahli waris korban menerima apa yang telah terjadi dengan mengikhlaskan kepergian Supriadi.
"Pihak keluarga maupun ahli waris menerima meninggalnya korban sebagai suatu musibah, serta mengikhlaskan atas meninggalnya korban tersebut," jelas Dedik.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batu Engau Iptu Suradi, dimana peristiwa tersebut berada di wilayah hukumnya.
Baca juga: 2 Teroris Tewas Tertembak di Poso, 3 Orang Melarikan Diri, Amunisi hingga Bom Ditemukan TNI-Polri
Baca juga: Niat Menolong Teman, Dua Bocah di Samarinda Tewas Tenggelam saat Berenang di Sungai Karang Mumus
Baca juga: Pesawat C-130 Jatuh di Pulau Jolo Filipina, 52 Penumpang Tewas, Pesawat Sempat Mantul Tiga Kali
"Memang benar ada penolakan dari kelurga koban kemarin saat ingin dilakukan otopsi, dan menerima kepergian korban," terangnya, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Sementara untuk penyelidikan lebih lanjut tetap akan dilakukan oleh pihak Polres Paser, untuk mendalami bagaimana peristiwa kematian korban sebenarnya.
Penulis: Syaifullah Ibrahim
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official