Berita Bulungan Terkini

Beras Petani Lokal Sulit Terserap, Bupati Bulungan Syarwani Sebut Oktober ASN Wajib Beli 10 Kilogram

Beras petani lokal sulit terserap, Bupati Bulungan Syarwani sebut Oktober ASN wajib beli beras petani lokal seberat 10 Kilogram.

Tangkapan Layar Youtube TribunKaltara.com
Narasumber dalam Talkshow Virtual bersama TribunKaltara.com bertajuk Wujudkan Bulungan Daulat Pangan dan Sejahtera, Senin (16/8/2021). Hadir dalam acara Bupati Bulungan Syarwani, Wakil Ketua DPRD Bulungan Hamka, Kepala Dinas Pertanian Achmad Yani, Plt Kepala Bappeda Litbang Iwan Sugiyanta, Pengusaha Beras Kaltara Ismail Mattalitti dan dipandu oleh Manajer TribunKaltara.com Sumarsono (Tangkapan Layar Youtube TribunKaltara.com) 

“Jadi di sisi lain kita membantu saudara kita dan di sisi lain juga kita menyerap produksi beras lokal petani kita, dan ini cukup berhasil, kita lihat sekarang di Posko BPBD sudah banyak yang membantu penyediaan pemberian bantuan beras lokal,” tambahnya.

Lebih lanjut pihaknya juga menginstruksikan kepada DPMPTSP Bulungan untuk mewajiban usaha retail seperti swalayan Alfamidi, untuk dapat menjualkan produk-produk lokal Bulungan seperti beras.

“Termasuk swalayan, sekarang ada lima Alfamidi di sini, kita meminta teman-teman di perizinan agar Alfamidi itu mengakomodir dan menampung beras-beras yang dihasilkan oleh petani lokal kita,” ujarnya.

Dukungan pun datang dari Wakil Ketua DPRD Bulungan Hamka, menurutnya Pemkab Bulungan harus memperluas kebijakan mewajibkan pembelian beras lokal.

Baca juga: Potensi Pertanian Padi di Kabupaten Bulungan Lebih Unggul dari Jawa, Bupati Syarwani Sebut Alasannya

Tidak hanya untuk kalangan ASN, Politisi PDI-P ini berpesan agar pembelian beras lokal juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Bulungan.

“Saya rasa untuk ASN ini masih percobaan, dan untuk ke depan ini perlu, tidak hanya untuk ASN perusahaan-perusahaan juga diharuskan,” kata Hamka.

Menurutnya bila semakin banyak orang membeli beras lokal, maka petani tidak akan khawatir hasil produksinya tidak terserap di pasaran.

“Kita hitung pegawai ASN ada lebih dari 4.000 dan dikali 10 Kilogram sudah berapa, kalau nanti perusahaan juga dilbatkan perusahaan ini karyawannya ada ribuan, dia sebulan butuh beras berapa, jadi petani tidak risau lagi sudah ada yang bisa menampung hasil produksinya,” tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved